Cara Mengatasi Burn Out, Kelelahan Mental Parah Menuju Depresi
Burn out ini bisa disebabkan karena pekerjaan hingga hubungan dengan anak atau pasangan di rumah
9 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keadaan pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak secara fisik, tapi juga mental. Salah satu ancaman yang bisa mengenai semua orang adalah burn out. Mungkin istilah ini cukup akrab di telingan, ternyata burn out bisa mengakibatkan banyak hambatan terutama bagi mama atau papa yang aktivitasnya full di rumah.
Menurut Psychology Today, burnout adalah keadaan emosional, mental, dan juga kerap disertai kelelahan fisik yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan atau berulang. Penyebab utama dari burn out biasanya karena masalah kerja. Tapi juga dapat muncul di bidang kehidupan lain, seperti parenting atau hubungan personal.
Berikut Popmama.com rangkum cara mengatasi burn out agar tidak semakin parah!
1. Mengenal tiga komponen dalam burn out
Putu Andani, seorang Psikolog dari TigaGenerasi mengatakan selama pandemi dan di rumah saja, banyak orang tua mengalami burn out. Jangan anggap remeh, ada beberapa faktor pembeda antara stres biasa dan burn out.
“Stres itu ada di level 1, burn out itu level 2, lalu depresi dan axiety disorder dan sebagainya itu level 3. Jadi burn out itu di tengah-tengah antara stres dan depresi. Kalau kita bisa regulate dengan baik, ini bisa turun ke stres dan akhirnya adaptasi,” jelas Putu dalam acara BaBe Virtual Media Briefing - Peran Ibu di Masa Pandemi dan Tantangan Ibu di tahun 2021.
Putu menyebut setidaknya ada tiga komponen dalam burn out, yakni:
- Kelelahan secara mental
- Tidak ada kedekatan emosional dari hal yang dikerjakan
- Kehilangan perasaan ingin mencapai (achievement)
“Tidak ada kedekatan emosional misalnya dengan anak ya sudah (menemani belajar dan sebagainya di rumah) dianggap itu hanya tugas mengasuh dan tidak ada kedekatan yang terjadi layaknya orangtua dan anak (bonding),” jelasnya.
Editors' Pick
2. Tanda seseorang mengalami burn out
Ketika mama merasakan kelelahan secara mental terus-menerus dan kehilangan passion dalam mengerjakan sesuatu bisa jadi itu adalah burn out. Menurut Putu ada beberapa yang bisa dijadikan patokan ketika mengalami burn out.
“Kalau yang kita rasakan sendiri lebih kepada kelelahan itu dan lost emosional bonding. Jadi apa pun kegiatan di rumah baik itu parenting-nya sampai hubungan dengan suami atau pekerjaan, pikiran kita lebih kayak survival mode aja, bagaimana caranya beres, jadi tidak ada passion seperti sebelumnya,” tutu Putu.
Selain itu, dari perilaku juga bisa dirasakan. Biasanya orang satu rumah bisa mengenali perbedaan kita dari sebelumnya ketika sudah mengalami burn out.
“Keluar juga lewat perilaku seperti konsentrasi menurun dan selalu marah. Terus kalau kita saking survival mode-nya sampai nggak sadar (burn out) bisa dilihat dari sikap orang-orang di sekitar kita. Misalnya perubahan perilaku anak-anak ke kita atau suami,” jelasnya.