Banyaknya program dan cara diet yang bertebaran di dunia maya kadang membuat kita bingung.
Saat ini banyak diet viral yang dikenalkan oleh influencer ataupun artis di Instagram dan YouTube, tapi apakah baik untuk diikuti?
Menurut dokter Pertra Simic yang dikutip dari Cosmopolitan, ada beberapa ciri tubuh tidak cocok dengan diet yang dijalani. Meski pun kadang tanda itu seolah seperti hasil positif dari diet yang dijalankan.
Popmama.com rangkum sejumlah tanda diet yang justru berbahaya bagi tubuh, yuk perhatikan!
1. Sering diare, bisa jadi terkena celiac
Freepik/Bignai
Dok. Jovee
Celiac adalah reaksi kekebalan terhadap makanan gluten yang ditemukan dalam gandum. Salah satu tanda Mama terkena celiac adalah dengan diare terus-menerus.
Sebab, celiac memicu respons di usus kecil yang dapat menyebabkan diare, kembung, penurunan berat badan, gangguan pencernaan dan sakit perut.
Menurut dr. Perta gejala-gejala ini akan hilang asupan gluten benar-benar dikecualikan. Perlu diketahui jika memiliki celiac berbeda sama sekali dengan intoleran gluten, terlepas dari kenyataan bahwa gejalanya mirip.
2. Mengalami sembelit kronis
Freepik
Sembelit tidak terdengar seperti komplikasi kesehatan yang serius. Namun, berbeda kasus jika mengalami sembelit kronis karena memengaruhi kualitas hidup seseorang. Banyak faktor yang berkontribusi pada sembelit, termasuk tidak mendapatkan cukup serat atau air dalam makanan.
Cukupkan serat yakni dengan mengonsumsinya 25-30 gram per hari, sebab rata-rata orang di Amerika Serikat hanya mendapatkan 15 gram atau kurang dari itu. Selain itu, menurut Rachel Mulai, MS, RDN yang dikutip dari Eat This! jangan lupa tingkatkan asupan serat secara bertahap untuk menghindari gas dan kembung.
Air sangat penting untuk memindahkan serat melalui saluran pencernaan. Sehingga ketika tubuh mendapat serat yang cukup, pastikan juga meningkatkan asupan air.
Editors' Pick
3. Alami sakit tungkak lambung
Freepik
Tungkak lambung adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan dalam perut dan bagian atas usus kecil. Ini menyebabkan sakit keluhan seperti maag. Penyakit ini bisa muncul apabila seseorang memiliki pola diet yang buruk.
Sebab, perut sudah menjadi lingkungan yang asam. Makanan dan kebiasaan diet tertentu yang dapat menyebabkan peningkatan penumpukan asam ini harus diperhatikan.
Oleh karena itu batasi konsumsi kafein, makanan yang digoreng, makanan pedas, merokok, hingga alkohol.
4. Melemahnya sistem imun
Freepik/maksymiv_yura
Sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa dikaitkan dengan diet yang buruk. Tanpa nutrisi yang memadai, lebih sulit bagi tubuh untuk menanggapi infeksi atau melawan penyakit.
Protein, zinc, vitamin A, C, dan E adalah nutrisi penting untuk dikonsumsi dengan memilih makanan padat nutrisi secara teratur. Hal tersebut dikatakan Haley Hughes, RD, CDE yang dikutip dari Eat This!.
Contoh protein tanpa lemak daging unggas tanpa kulit, telur, daging sapi tanpa lemak, ikan, dan tahu. Untuk zinc, cobalah makan-makanan laut dua hingga tiga kali per minggu, kacang-kacangan dan biji-bijian, hingga bayam.
5. Merasa lelah dan kedinginan sepanjang waktu
Unsplash/Zohre Nemati
Kelelahan setelah beraktivitas memang wajar, tapi jika merasa lelah terus-menerus bisa jadi ada sesuatu yang salah dengan diri Mama.
Penelitian dari Universitas Harvard mencatat bahwa diet yang buruk dapat menyebabkan perasaan lelah sepanjang waktu karena kurangnya nutrisi vital untuk tubuh.
Oleh sebab itu, pastikan diet menggabungkan semua nutrisi penting seperti lemak sehat, protein, dan karbohidrat kompleks.
Energi basal tubuh yang tidak terpenuhi menyebabkan organ, sistem, termasuk otot tubuh, menjadi lebih mudah lelah. Selain itu, berkurangnya cadangan energi, yaitu lemak, membuat tubuh sering merasa kedinginan.
Setiap program diet usahakan atas saran dokter
Freepik/prostooleh
Dikutip dari Very Well Fit, dokter memainkan peran penting dalam keberhasilan penurunan berat badan seseorang. Mengapa? Karena dokter dapat memberikan informasi penting yang dapat membantu menurunkan berat badan secara sehat dan sesuai kebutuhan tubuh.
Langkah pertama dalam proses penurunan berat badan sehata adalah membuat janji dengan dokter.
Awalnya mungkin merasa tidak nyaman atau bingung berbicara dengan dokter soal masalah berat badan. Namun, percayalah dokter atau ahli gizi adalah orang tepat untuk membantu Mama tidak salah dalam mengambil langkah.
Dengan bekonsultasi dengan dokter, Mama bisa mengetahui kondisi medis yang memengaruhi diet dan masalah apa yang dapat membatasi kemampuan untuk berolahraga.
Selain itu, bisa mengentahui alasan dan faktor medis yang mungkin bisa menyebabkan kenaikan berat badan selama ini.