Eksklusif: Menerima Kesedihan, Menjadi Cara Niken Anjani Memandang Hidup Lebih Positif
Support system jadi hal penting yang menjaga mental Niken Anjani tetap sehat
24 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap manusia pasti memiliki fase hidup naik dan turunnya masing-masing. Dari kecil hingga seseorang dewasa, banyak memori dan kenangan soal duka dan senang dalam melewati proses hidup yang ia jalani.
Niken Anjani pun mengamini hal tersebut. Selama 30 tahun lebih hidupnya, banyak duka dan masalah yang sudah ia hadapi dengan berbagai cara. Dari kecil melewati masa remaja, dewasa hingga akhirnya ia kini punya anak setiap fase punya tantangannya masing-masing.
Semua memori itu terekam dalam ingatan Niken yang menjelma dalam berbagai spektrum warna.
Pengalaman hidup yang menempa Niken tak jarang membuatnya jatuh dan sedih. Namun, Niken tak mau hanya berpasrah dan membiarkan dirinya berkabung dalam waktu yang lama.
"Karena menurut saya hidup itu bukan gagal atau tidak, tetapi lebih ke proses. Kita masih bisa tetap merasa bahagia dalam kehidupan kita sehari-hari," tutur Niken.
Millennial Mama of The Month Juni 2021 ini juga mengatakan, semakin berumur ia juga terus belajar soal rasa syukur dan menerima keadaan. Banyak cara yang ditemukan untuk terus berusaha menyesuaikan segala hal yang ia lalui.
Lewat wawancara khusus dengan Popmama.com, berikut cerita lengkap Niken Anjani soal menikmati dan menjalani hidup dengan versi terbaik dirinya.
1. Berusaha positif dalam memandang masalah dari berbagai sudut
Kita kadang bertanya-tanya tentang takdir yang sedang dijalani. Sebab, banyak cara bagaimana Tuhan berbicara kepada hambanya.
Apalagi saat dihadapkan oleh masalah, sebagai manusia tentu wajar memiliki perasaan sedih dan duka. Daripada mengingkarinya, Niken Ajani lebih memilih mencoba membiarkan dirinya menerima perasaan itu terlebih dahulu.
Niken membiarkan dirinya bersedih untuk beberapa waktu. Setelah itu, ia akan mencoba untuk melihat masalah dari berbagai sudut lain. Ia berusaha selalu mencoba mencari hal positif dari setiap hal yang terjadi.
"Bisa dibilang saya orang yang cukup positif dalam menghadapi segala masalah. Kadang kita di atas, kadang di bawah. Kalau sedang di bawah, tentu boleh sedih, boleh capek, boleh marah, boleh stres, karena itu wajar ya," tuturnya.
Namun, setelah itu yang tak boleh kita lupa adalah mencari solusi. Sehingga, masalah yang ada tidak berlarut-larut membuat kita terus tertekan. Membiarkan diri kita bersedih, bukan berarti membiarkan diri kita tersiksa dan merana dengannya.
"Setelah itu kita harus cari solusinya, jangan hanya berhenti di sana. Life must goes on, bersedih boleh setelah duka. Namun, jangan lupa juga harus melanjutkan hidup," pungkas Niken.
Editors' Pick
2. Cara Niken Anjani lewati fase sedih dan trauma di hidupnya
Ketika ditanya soal momen yang membuat Niken merasa trauma, Niken bersyukur ia tak pernah sampai diposisi seperti itu. Niken menganggap kemungkinan itu adalah buah dari hasil pola pikirnya karena berusaha menghadapi masalah dari berbagai sudut pandang.
Sehingga, ketika satu hal buruk terjadi bukan berarti ke depannya juga akan seperti itu. Niken lebih menganggap itu adalah satu bagian kecil dalam hidup kita yang mungkin kurang sempurna.
"Saya mengakui kalau hidup itu memang berwarna. Jadi, tidak akan ada yang selalu mulus. Mungkin karena pemikiran itu, saya jadi lebih bisa menganggap positif kegagalan," tutur Niken Anjani.
Mama dari Anaia ini juga menceritakan ritual dan tips melewati fase-fase sedih dalam hidupnya. Diungkapkan sebelumnya kalau Niken akan membiarkan dirinya berduka. Jika memang perlu menangis, Niken akan menangis sepuasnya selama waktu yang ia butuhkan.
Namun, ia juga tak lupa menetapkan batasan kapan mulai bisa membawa dirinya untuk tidak terus menyesali masalah yang ada.
"Tetap harus saya batasi juga, oke hari ini saja saya akan menangis dan mengeluarkan semua emosi. Sehabis itu cari solusi saya harus bagaimana," ujar Niken.