Gara-Gara Makan di Akikah, Puluhan Orang di Sukabumi Keracunan Massal
Korban keracunan dibawa ke Puskesmas terdekat
8 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puluhan orang di Desa Pawenang, Nagrak, mengalami keracunan massal. Puluhan warga dari Kabupaten Sukabumi ini mengalami mual, muntah, hingga harus dapat penanganan medis di Puskesmas Nagrak.
Dikutip dari Kompas TV, awalnya korban hanya berjumlah 15 orang. Namun, hingga Selasa (8/7/2020) puluhan orang lainnya juga mengalami tanda keracunan. Hingga Selasa sore, jumlah korban keracunan makanan dari acara akikah salah satu warganya ini hampir 90 orang.
Bagaimana cerita lengkap soal keracunan massal ini? Berikut Popmama.com rangkum lebih lengkapnya!
1. Keracunan makanan yang dibagikan dari acara akikah
Diketahui kalau keracunan massal yang terjadi berasal dari menu makanan akikah seorang warga. Dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, hingga Selasa sore ada 89 warga yang mengalami keracunan.
Puluhan warga yang keracunan, sebagian besar dilarikan ke Puskesmas Nagrak karena mengalami gejala keracunan yang cukup parah.
Bahkan ada beberapa orang yang memiliki gejala berat keracunan harus dilarikan ke RSUD Sekawangi Cibadak.
Editors' Pick
2. Sebagian besar warga yang keracunan sudah dipulangkan ke rumah
Banyaknya warga yang mengalami keracunan membuat perangkat desa dan medis sempat kewalahan.
Untungnya banyak diantaranya yang memiliki gejala ringan sehingga setelah check up sudah dipulangkan. Dari data Selasa (7/7) sore, hanya ada beberapa orang saja yang masih dirawat di Puskesmas Nagrak.
“Warga yang terdampak sudah dievakuasi oleh ambulans. Dilakukan penanganan awal dengan cairan dan juga pengobatan dan masih ada yang diobservasi di sini,” ujar Yuyun Wahyuni selaku Kepala Puskesmas Nagrak kepada Kompas TV.
3. Penyelidikan sudah mulai dilakukan
Perihal banyaknya korban yang terdampak, pihak kepolisian pun sudah mulai menyelidiki kasus ini. Namun, kabar terbaru pihak Puskesmas Nagrak, kepolisian dan dinas kesehatan setempat baru sebatas mengumpulkan sampel makanan yang warga konsumsi.
Pihak kepolisian akan menunggu hasil penelitian dari sampel makanan sehingga bisa memutuskan tindakan penyelidikan lebih lanjut. Diketahui hasil dari sampel makanan ini baru akan keluar 10 hari ke depan.
4. Permasalahan akan diselesaikan secara kekeluargaan
Kronologis dari keracunan massal ini bermula dari Minggu (6/7/2020) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Warga Desa Pawenang menghadiri acara pengajian akikah salah satu warganya. Kemudian, warga dibagikan makanan berat dan dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Sehari setelah dibagikan makanan, salah satu warga merasakan gejala mual dan muntah tapi belum menyadari dirinya keracunan. Barulah ketika selang 2 hari dari pembagian makanan ini puluhan warga melaporkan gejala yang sama.
“Kami secara langsung melaporkan, kami titik pusatkan di rumah (kepala desa) yang dibantu oleh bidan desa dan dokter setempat (penanganan pertama),” ujar Kepala Desa Pawenang, Nagrak, Deni Kurniawan.
Deni juga menyebut bahwa permasalahan ini sudah didiskusikan dan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
5. Tanda-tanda keracunan makanan pada anak dan orang dewasa
Ketika bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh lewat makanan, tubuh akan mengirimkan sinyal mengenai tanda-tanda awal keracunan. Namun, tanda-tanda ini tentunya bergantung dari respon tubuh masing-masing. Ada yang gejalanya ringan hingga berat, tapi tanda umum tubuh keracunan makanan adalah mual dan muntah setelah 8-12 jam mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri.
Berikut tanda-tanda keracunan makanan:
- Biasanya rasa mual akan muncul dalam waktu 1 hingga 8 jam setelah mengkonsumsi makanan. Namun hal ini berbeda-beda karena untuk bakteri Salmonella yang terdapat pada daging, telur, sayuran, dan buah akan baru memicu gejala dalam waktu 7 hingga 72 jam setelah makan
- Perut mual yang disertai dengan muntah berkali-kali untuk membuang bakteri dalam tubuh
- Diare atau buang air lebih sering
- Mengalami kram perut
- Demam hingga keringat berlebih
Itulah tadi berita lengkap soal keracunan massal di Kabupaten Sukabumi karena makanan dari acara akikah. Semoga warga yang terdampak bisa segera sehat ya, Ma.
Sebagai orangtua, tentunya Mama dan Papa wajib memastikan keamanan dari makanan yang akan dikonsumsi ya, terutama ketika akan diberikan kepada anak-anak.
Baca juga:
- Pertolongan Pertama Keracunan Makanan pada Anak Balita
- 6 Tanda-Tanda Anak Mengalami Keracunan Makanan
- Waspada, Benda-benda Ini Dapat Menyebabkan Keracunan pada Bayi