Heboh Oralit Jadi Doping saat Puasa Ramadan, Ini Kata Kemenkes!
Oralit dipercaya bisa mencegah dehidrasi, tetapi jika berlebihan efeknya bisa bahaya
26 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berpuasa di bulan Ramadan menjadi salah satu kewajiban yang dilakukan orang Islam. Oleh karenanya, selama 30 hari setiap muslim berlomba-lomba untuk menyelesaikan puasa Ramadan dengan baik.
Namun, bukan berarti menghalalkan segala cara agar puasa bisa terpenuhi. Apalagi sampai mengabaikan kesehatan ya. Baru-baru ini viral oralit yang digunakan beberapa orang untuk menjadi doping saat puasa.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, buka suara soal isu oralit ini. Dikutip dari IDN Times, Nadia menegaskan informasi tersebut salah karena oralit tidak bisa digunakan untuk menahan haus dan dehidrasi saat puasa.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai oralit jadi doping saat puasa Ramadan selengkapnya.
1. Isu oralit menjadi doping puasa berawal dari media sosial
Isu oralit menjadi doping saat puasa beredar melalui media sosial. Netizen dengan akun @PemudaGabut sempat membuat utas di Twitter pada Selasa 21 Maret 2023 mengenai hal ini.
Pengakuannya itu biasa minum oralit setiap sahur sebagai pengganti cairan tubuh membuatnya tidak haus dan atau lemas seharian saat berpuasa.
Cuitan itu dibalas oleh beberapa orang, bahkan ada yang menanggapi dengan mengetag beberapa aku dokter. Tak lama, langsung menuai pro-kontra. Akibatnya banyak orang panic buying membeli obat untuk mengatasi dehidrasi itu.
Editors' Pick
2. Kemenkes menegaskan jangan meminum oralit berlebihan
Oralit dikenal sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah. Oleh karenanya saat muncul isu oralit sebagai doping puasa, Nadia mengingatkan beberapa hal.
Ia mengingatkan kalau oralit diminum berlebihan atau tanpa aturan makan akan mengganggu kinerja organ lainnya. Alasannya karena cairan oralit mengandung natrium, klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, dan glukosa anhidrat.
Lebih lanjut, dehidrasi saat puasa tidak sama dengan dehidrasi akibat diare berat atau hilangnya cairan pada olahragawan. Sehingga mengonsumsi oralit untuk mencegah dehidrasi tidak benar.