Isolasi Mandiri di Rumah? Begini Cara Mudah Deteksi Dini Happy Hypoxia
Happy Hypoxia bisa terlihat seperti orang sehat, tapi sangat berbahaya karena bisa gagal napas
8 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Istilah Happy Hypoxia baru-baru ini sedang naik. Bukan tanpa sebab, karena Happy Hypoxia bisa menyerang pasien yang menderita Covid-19.
Dikutip dari Medical News today, Happy Hypoxia adalah kondisi di mana darah dalam tubuh kekurangan oksigen karena terus menurun. Normalnya, saturasi oksigen dalam darah berkisar antara 95-99%. Jika di bawah angka tersebut, Mama dan Papa harus waspada.
Kurangnya oksigen dalam darah bisa berakibat fatal karena organ-organ tubuh bisa kekurangan oksigen sehingga bisa terjadi disfungsi. Organ dalam tubuh ini bisa mati dan kemungkinan buruknya bisa mengambil nyawa.
Untuk mencegah Happy Hypoxia, ada beberapa hal yang bisa Mama dan Papa lakukan. Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya!
Editors' Pick
1. Orang dengan Happy Hypoxia tampak sehat
Pasien menderita Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) bisa mengalami Happy Hypoxia. Namun, biasanya Happy Hypoxia muncul pada pasien yang sudah bergejala. Happy Hypoxia ini membuat seseorang seperti tidak sakit. Orang yang memiliki saturasi oksigen di bawah 80% bisa terlihat baik-baik saja dan layaknya orang sehat.
Untuk beberapa kasus, bahkan ketika saturasi oksigennya sudah di bawah 60% ada yang masih sadar. Namun, beberapa juga mengalami pingsan tanpa terduga.
Ciri-ciri pasien dengan Happy Hypoxia:
- Batuk
- Kebingungan
- Pernapasan cepat
- Sesak napas
- Berkeringat
- Perubahan warna pada kulit
- Detak jantung luar biasa lambat / cepat
2. Cara mendeteksi dini Happy Hypoxia
Pasien Covid-19 yang mengalami Happy Hypoxia ini sangat tiba-tiba dan langsung merasa sesak. Ketika sudah terjadi hal ini, maka pasien tersebut langsung membutuhkan oksigen. Agar tidak terjadi hingga sesak atau pingsan, ada beberapa cara mendeteksi dini Happy Hypoxia.
- Tarik nafas dalam-dalam 2-3 kali. Apabila timbul rangsangan batuk, waspadai risiko hipoksia.
- Menggunakan alat Pulse Oxymetri di ujung jari, untuk mengukur saturasi oksigen.
Kasus soal Happy Hypoxia yang cukup mengerikan terjadi pada pasien positif Covi-19 di Banyumas. Mengutip dari Youtube BeritaSatu, tiga pasien dari Banyumas tersebut menunjukkan Happy Hypoxia.
Pasien tersebut tidak menderita batuk, pilek, dan demam. Namun saturasi oksigen dalam darah terus menurun. Hingga akhirnya pasien meninggal dunia tanpa merasakan gejala sama sekali.