IWF 2020: Tips Menjadi Netizen Cerdas Bermedia Sosial a la Ivan Lanin
Sebagai sama-sama netizen di sosial media, jangan 'ngegas' dulu ya ada postingan orang lain!
30 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Media sosial kini hampir digunakan oleh berbagai kalangan. Dari remaja hingga lansia, orang bisa bermain media sosial. Karena banyaknya karakteristik dengan berbagai kalangan dari latar belakang yang berbeda tentunya menjadi hal yang unik di media sosial.
Namun, bahasa tulis kadang dimaknai berbeda ketika dibaca oleh orang lain. Oleh karenanya, banyak kesalahpahaman yang terjadi di media sosial karena perbedaan persepsi ini.
Menjadi netizen alias warganet yang bijak di media sosial menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Sebagai pemerhati bahasa, Ivan Lanin membagikan tipsnya menjadi netizen yang baik di media sosial.
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya!
1. Berbaik sangka kepada orang lain
Dalam acara Indonesia Writers Festival (IWF) 2020, Ivan Lanin menyebutkan kalau kita sebagai pengguna media sosial jangan berburuk sangka terhadap postingan seseorang.
Baginya, di media sosial semua hal bisa dipersepsikan berbeda, oleh karenanya berbaik sangka akan menjadi kunci yang penting untuk bisa menilai postingan seseorang di media sosial.
“Kita tidak pernah tahu siapa yang kita hadapi, kita tidak tahu seperti apa mereka. Jadi sebaiknya santai saja. Karena tidak ada haramnya juga (berbaik sangka). Justru akan memudahkan kita dalam komunikasi juga,” jelas Ivan lanin dalam IWF 2020 sesi Sopan Santuy di Media Sosial.
Editors' Pick
2. Jangan cepat ambil kesimpulan
Pada dasarnya, ketika menghadapi berbagai orang di media sosial kita tidak tahu karakter dan sifat asli dari orang tersebut. Karena ia seperti orang asing yang baru kita temui pertama kali.
Oleh karenanya, ketika melihat postingan di media sosial yang sedikit aneh atau tidak masuk akal menurut pribadi, jangan dulu cepat-cepat ambil kesimpulan mengenai orang tersebut.
“Ketika kedua komunikan saling menghargai, paling tidak waktu menyampaikan pendapat itu ada pertimbangan tertentu. Jangan cepat mengambil kesimpulan dan jangan ngegas juga,” jelas Ivan Lanin.