Izin Vaksin Covid-19 Baru Keluar Januari 2021, Vaksinasi Resmi Mundur
Pengunduran ini karena ada data dan syarat yang belum lengkap diterima BPOM
18 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Vaksinasi virus Corona direncanakan akan mulai dilakukan pada November-Desember 2020. Namun, hal tersebut batal dilaksanakan karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut bahwa emergency use of authorization (EUA) tak bisa diberikan diberikan akhir tahun 2020 ini. EUA ini untuk vaksin Covid-19 Sinovac Biontech.
Awalnya EUA ini akan diberikan pada minggu kedua atau ketiga Desember 2020. Namun, karena ada beberapa syarat yang tidak mungkin bisa terpenuhi hingga waktu jatuh tempo, EUA akan mungkin diberikan paling cepat minggu ketiga Januari 2021.
Lantas, kapan pemberian vaksin ini bisa dilakukan dan vaksin apa saja yang akan diberikan? Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya.
Editors' Pick
1. Vaksin yang sudah datang bisa diberikan dengan syarat tertentu
Dikutip dari berbagai sumber, Ketua BPOM, Penny Lukito menyebut jika vaksin yang sudah datang bulan November dan Desember 2020, pihaknya memberikan opsi lain. Penyuntikkan vaksin Covid-19 menurutnya bisa diberikan berdasar ketentuan tertentu yakni competency use vaccine.
Sebuah vaksin dikatakan competency use vaccine adalah yang masih dalam tahap pengembangan tapi sudah cukup memiliki data terkait dengan mutu.
Hasil inspeksi BPOPM ke Beijing, vaksin Sinovac sudah dipastikan baik mutunya. Vaksin ini juga bisa diberikan jika ada permintaan langsung dari Kementerian Kesehatan atau fasilitas kesehatan. Namun, hanya untuk kepentingan tertentu.
2. Masih ada data vaksin Covid-19 yang belum lengkap
Pemberian EUA pada vaksin Sinovac ini mesti diundur karena ada beberapa data vaksin yang tak bisa dilengkapi. Data tersebut perlu untuk pemberian izin penggunaan darurat karena data masih dalam proses.
Data itu meliputi seluruh pelaporan uji klinik vaksin Covid-19 fase 1 dan 2 Sinovac, analisis interim, serta data keamanan vaksin Covid-19 50%. Pihak BPOM sudah mendapat informasi dari Brasil dan Sinovac sendiri bahwa mereka tidak bisa memberikan data hingga waktu yang ditentukan sehingga data belum lengkap.