Kasus Omicron di DKI Jakarta Tembus 400 Orang, Hadapi Gelombang Tiga?
Meski sudah vaksin lengkap, harus tetap hati-hati dengan Omicron ya
11 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah Provinsi (Pemrpov) DKI Jakarta mencatat jumlah orang yang positif Covid-19 varian Omicron sudah mencapai 414 orang. Data itu disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pada Senin (10/1/2022).
Pemrpov menurut Riza sudah memperhatikan perkembangan kondisi pandemi Covid-19, terutama di DKI Jakarta. Ia dan pihaknya selalu bersiap dengan kemungkinan munculnya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang tembus 400 orang lebih.
Editors' Pick
1. Potensi hadapi gelombang ketiga, ini kata Pemrpov DKI Jakarta
Karena kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di berbagai negara, Indonesia sudah sepatutnya bersiap dengan kemungkinan terburuk. Khususnya DKI Jakarta yang selama pandemi menjadi pusat episentrum penyebaran virus tersebut.
Mengutip dari berbagai sumber, Ahmad Riza Patria mengungkapkan kalau dari tahun 2021 sudah ada potensi kemungkinan gelombang ketiga datang. Sehingga ia dan pihaknya melibatkan semua pakar untuk duduk bersama dalam rapat koordinasi yang tak pernah berhenti.
Terutama pihak di internalnya. Ia juga menyebutkan telah melibatkan semua instansi yang berperan langsung selalu dimaksimalkan.
2. Kasus Covid-19 varian Omicron terus naik, bertambah cepat dalam beberapa hari
Penambahan kasus Covid-19 akibat varian Omicron meningkat pesat. Misalnya, data Pemprov DKI Jakarta hingga Minggu (9/1/2022) mencatat 407 kasus Covid-19 varian Omicron.
Dalam sehari, ada 74 orang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Sebab data per Minggu (9/1/2022) mencatat 407 kasus Covid-19 varian Omicron.
Hingga akhirnya per Senin (10/2/2022) jumlahnya sudah mencapai 414 orang yang positif Covid-19 varian baru ini. Karena hal itu, masyarakat diimbau tetap patuh terhadap protokol kesehatan yang ada.