Kronologi Lengkap Sebelum Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh ke Laut
Sriwijaya Air SJ-182 menggunakan pesawat Boeing 727-500 yang berusia 26 tahun
10 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabar duka yang mendalam tengah menyelimuti Indonesia pasca pesawat Sriwijaya Air rute penerbangan Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang. Hingga akhirnya pesawat dengan kode SJ-182 ini dikonfirmasi jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Hingga kini, berbagai pihak masih meneliti penyebab pasti jatuhnya pesawat. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Badan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) juga berkooridnasi untuk menemukan korban hilang dan pencarian black box pesawat.
Namun, sudah ada beberapa poin yang dikonfimrasi mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ini. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya.
1. Pesawat dalam keadaan layak terbang
Pesawat SJ-182 mengangkut 62 penumpang dengan rincian 50 penumpang umum dan 12 kru pesawat ini merupakan pesawat yang layak terbang.
Dikutip dari perkataan Direktur Utama PT Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta bahwa pesawat yang sama sebelumnya sempat terbang ke Pontianak-Jakarta pulang pergi.
Kemudian pesawat itu juga terbang ke ke Pangkal Pinang sebelum kembali terbang mengantarkan penumpang Jakarta-Pontianak.
2. SJ-182 menggunakan pesawat Boeing 737-500, sudah berusia 26 tahun
Sriwijaya Air SJ-182 menggunakan pesawat jenis Boeing 727-500 buatan tahun 1994. Meski kini rentang umurnya 26 tahunan, Suryanto Cahyono, Ketua KNKT mengungkapkan bahwa umur pesawat bukan satu-satunya parameter yang mengukur kelayakan pesawat.
Menurutnya ketika memang dirawat dengan baik, umur pesawat tidak terlalu menjadi masalah. Pesawat dengan jenis Boeing 737-500 ini merupakan salah satu model generasi pertama yang dinamakan seri Classic.
Editors' Pick
3. Sempat delay untuk boarding selama 30 menit
Pesawat Sriwijaya Air Sj-182 dijadwalkan terbang pada pukul 13.25 WIB. Namun, pesawat ternyata baru lepas landas pada 14.36 WIB.
Alasan terjadi delay pada pesawat ini karena saat akan take off pukul 13.25 WIB terjadi hujan deras.
"Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit saat boarding," ujar Jefferson Irwin Jauwena dalam jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta yang dikutip dari berbagai sumber.
4. Hilang kontak sejak 14.40 WIB
Posisi terakhir pesawat diketahui berada di atas Kepulauan Seribu. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebut jika pesawat pada pukul 14.37 WIB masih berada di ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik ke 29.000 kaki dengan mengikuti standar instrumen.
Pesawat lalu dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB. Pesawat terakhir terlihat di ketinggian 250 kaki.
Dari penuturan warga sekitar Kepulauan Seribu, mengklaim sempat mendengar ledakan dua kali dan menemukan barang di tengah laut.
5. Sebelum hilang, pesawat sempat keluar arah dari jalur terbang
Diungkapkan oleh Menhub Budi Karya kalau pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sebelum hilang sempat keluar arah dari jalur terbangnya.
Hal itu terjadi sekitar pukul 14.37 WIB di mana pesawat melewati ketinggian 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta approach. Pesawat dilaporkan mengarah ke barat laut sebelum hilang kontak.
"Kemudian pukul 14.40, Sriwijaya terpantau tidak ke arah O75 derajat melainkan ke Barat Laut, oleh karenanya ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan seconds (detik), SJ-182 hilang dari radar," ujar Budi Karya.
6. Pesawat dipastikan jatuh di perairan Kepulauan Seribu
Dari hilang kontak tersebut, tak berselang lama Menhub memastikan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Dari data Flight Radar menunjukkan, B737-500 Sriwijaya Air SJ 182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Pesawat sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, tetapi tiba-tiba ketinggian dan kecepatan pesawat turun drastis. Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 358 knots.
7. Selain korban, penemuan black box pesawat jadi tujuan pencarian
Menurut KNKT lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak telah diketahui. Oleh karenanya survei kondisi perairan sekitar akan mulai dilakukan Minggu (10/1/2021).
Hal tersebut juga berbarengan dengan usaha penemuan black box yang akan diusahakan secepatnya. Namun, berkaca dari kecelakaan pesawat sebelumnya penemuan black box biasanya memakan waktu hingga 3 hari.
KNKT juga berkoordinasi dengan Basarnas untuk segera mencari korban yang hilang. Pencarian korban secara masif juga akan dimulai pada Minggu (10/1/2021) disekitar titik jatuhnya pesawat.
Adapun bagi keluarga korban yang ingin mencari tahu lebih lanjut terkait kondisi terkini dapat menghubungi hotline berikut ini
- Hotline Sriwijaya Air di 021-80637817
- Hotline Posko di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta di 021-80637817
- Hotline Bandara Supadio di nomor 081257339444
- Hotline RS Polri Kramat Jati di nomor 081235039292
Itulah tadi kronologi seputar jatuhnya pesawatnya Sriwijaya Air SJ-182. Semoga pencarian korban cepat membuahkan hasil dan korban yang ditinggalkan tetap kuat.
Baca juga:
- Strategi Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 yang Dilakukan Basarnas
- Instruksi Jokowi, 7 Fakta Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182
- Jatuh dari Ketinggian 10.000 Kaki, Ada 3 Bayi di Pesawat Sriwijaya Air