Marchella FP 'NKCTHI' Ubah Rasa Tak Percaya Diri Jadi Pondasi Berkarya
Rasa percaya diri akan selalu ada dalam diri manusia, jangan sampai berlarut dan menghakimi diri
24 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasa tidak percaya diri kerap dialami oleh manusia. Hal ini tentunya wajar, mengingat perasaan manusia sangat kompleks. Salah satu rasa yang kadang menghalangi orang untuk berkarya adalah tidak percaya diri.
Rasa tidak percaya diri ini juga kerap dialami oleh penulis buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Machella FP. Ia mengaku, kadang ketika akan menerbitkan karya baru, rasa insecure ini kerap muncul.
Namun, Chella tak ingin berlarut-larut dengan rasa itu. Karena baginya rasa tidak percaya diri justru bsia jadi bahan bakar untuk menerbitkan karya yang lebih baik dari sebelumnya.
Bagaimana cerita Marchella FP melawan rasa tidak percaya diri ini? Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya!
Editors' Pick
1. Jadi bahan bakar untuk berkarya
Beberapa orang melihat rasa ketidak percayaan diri dan berhenti di sana. Tentunya ini tidak akan mengubah apa-apa. Menurut Marchella, justru rasa tidak percaya diri ini bisa jadi bahan bakar yang jitu untuk bertransformasi menjadi lebih baik.
“Aku jadikan rasa insecure itu kayak bahan bakar. Karena ketika aku tidak punya rasa takut dan insecure seolah-olah dari karya aku tidak ada yang bisa diperbaiki lagi,” jelas Marchella FP dalam acara Dove Super Class: Ubah Stuck jadi Super Kreatif pada Rabu (9/9/2020).
2. 'Insecure' bisa jadi ruang untuk berkembang
Menurut Marchella juga rasa tidak percaya diri justru bisa diubah menjadi modal utama untuk lebih memperbaiki diri dan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri seseorang.
“Jadi di saat bersamaan rasa insecure ini bisa jadi pertanda kurang. Entah dari karya, entah dari fisik di momen itu aku berpikir kalau masih ada sesuatu hal yang diperbaiki,” tuturnya.
Oleh karenanya, tidak apa-apa kadang manusia memiliki rasa percaya diri ini. Namun, yang tidak baik adalah berlarut-larut dalam kenegatifan yang ada. Karena kita juga harus berusaha melangkah dan melihat peluang dari celah paling gelap sekalipun.
“Bayangkan ketika insecure-nya udah nggak ada, jadi hal yang perlu diperbaiki berarti juga berkurang,” pungkasnya.
Sehingga ketika mengeluarkan karya atau suatu hal kita menjadi gampang puas akan hal tersebut. Padahal dari segi diri sendiri masih bisa banyak hal yang perlu diasah. Karena dengan adanya rasa tidak percaya diri, bisa jadi pondasi bahwa ada kesempatan untuk memperbaiki diri.