Mengenal 'Butterfly Hug' dan Manfaatnya untuk Kestabilan Emosi
Ternyata nggak cuman jadi pemanis di drama 'Its Ok Not To Be Okay' aja lho!
13 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama penggemar drakor atau drama Korea? Pastinya tahu drama korea terbaru yang dibintangi Kim Soo Hyun yaitu Its Ok Not To Be Okay.
Drama dengan tema healing-romance ini menggabungkan cerita romansa dengan topik yang terkait kesehatan mental, tapi terdapat juga pengetahuan dasar psikoterapi lho. Dalam episode kedua drama yang pertama tayang pada 20 Juni 2020 lalu tersebut, terdapat adegan ‘Butterfly Hug’.
Diceritakan dalam drama tersebut Go Moon-Young yang diperankan oleh Seo Ye Ji sedang sangat marah bahkan hampir mencelakai orang lain. Kemudian, Kim Soo Hyun yang berperan sebagai Moon Kang Tae berusaha menenangkan Go Moon-Young dan mengajarkannya teknik ini.
Sebenarnya istilah Butterfly Hug ini sudah tidak asing bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia psikologi atau pun kesehatan jiwa serta pemulihan trauma. Bahkan, manfaat dari teknik ini bisa menjadi penenang ketika emosi sedang membuncah hingga meringankan trauma.
Apa itu Butterfly Hug dan bagaimana manfaatnya untuk kesehatan mental? Ternyata teknik ini bisa juga diterapkan untuk stabilisasi emosi anak jangka panjang lho.
Penasaran? Berikut Popmama.com rangkum informasinya.
1. Apa itu ‘Butterfly Hug’?
Butterfly Hugadalah teknik psikoterapi dasar untuk menenangkan suatu amarah dan membuang rasa trauma perasaan seseorang. Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh dua praktisi yaitu Lucina Artigas dan Ignacio Jarero.
Teknik psikoterapi ini pertama kali digunakan kepada korban Badai Pauline di Meksiko pada tahun 1998. Dalam waktu tersebut, penggunaan teknik Butterfly Hug menunjukkan perkembangan efektif untuk membantu trauma yang mereka alami.
Menurut Psikolog Anak dari Tiga Generasi, Chitra Annisya menyebut bahwa gerakan yang dilakukan oleh Butterfly Hug, yakni melalui ketukan tangan kanan dan kiri bergantian dapat membantu kita untuk menstabilisasi emosi dan pikiran negatif yang dirasakan.
“Butterfly Hug adalah salah satu teknik stimulasi bilateral yang dapat membantu seseorang untuk menenangkan diri,” tambahnya kepada Popmama.com, Selasa (30/6/2020).
Editors' Pick
2. Manfaat Butterfly Hug untuk pemulihan mental dan trauma
Sudah disinggung sebelumnya bahwa stimulasi lewat Butterfly Hug bisa memulihkan trauma yang dialami oleh pengungsi di Meksiko pada tahun 1998.
Butterfly Hug adalah teknik penenangan emosi untuk bisa meringankan kecemasan dan menenangkan emosi. Namun, tentu saja bukan sesuatu yang dapat digunakan sebagai pengganti terapi.
Teknik ini bisa diterapkan ketika seseorang mengalami serangan kecemasan atau sering panik, tapi harus tetap berkonsultasi dengan yang ahli terlebih dahulu jika gangguan emosinya sangat parah. Istilahnya, Butterfly Hug bisa jadi pertolongan pertama saat kondisi emosi sedang tidak stabil.
“Butterfly Hug memang merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam penanganan trauma. Dan bisa bermanfaat untuk stabilisasi emosi jangka panjang,” jelas Chitra.
3. Cara menerapkan ‘Butterfly Hug’ untuk menstabilkan emosi
Bagaimana caranya melakukan Butterfly Hug? Ternyata gampang banget! Untuk melakukan teknik Butterfly Hug berikut caranya:
- Silangkan kedua tangan di dada
- Tepuk kedua tangan secara seperti mengepakkan sayap pada kupu-kupu
- Gerakan tersebut sambil dilakukan dengan menarik napas pelan-pelan dan menghembuskan napas secara perlahan
- Lakukan gerakan tersebut berulang-ulang sampai merasa tubuh dan pikiran kita rileks.
Mama dan Papa bisa menerapkan teknik ini ketika merasa emosinya tidak stabil. Baik marah, sedih, kesal dan sebagainya.
4. Bisakah ‘Butterfly Hug’ diterapkan untuk anak-anak?
Dalam wawancara Popmama.com dengan Chitra, ia menyebut bahwa teknik ini bisa diajarkan dan diberikan kepada anak mulai usia 4 tahun. Dengan catatan, Mama dan Papa sudah mulai mengenalkan cara melabeli emosi kepada anak sebelumnya.
Ketika anak sudah tahu perasaan marah, sedih, kesal dan sebagainya, teknik ini bisa menjadi cara anak menstabilkan emosinya.
“Sebaiknya memang kenalkan anak cara melabel emosi yang dirasakan terlebih dahulu,” ujar Chitra.
Kemudian, ia menjelaskan ada beberapa tahap untuk mengajarkan Butterfly Hug kepada anak. Chitra menjelaskan caranya berikut ini:
- Mengajak anak duduk secara nyaman, kaki menapak sempurna, lalu menutup mata
- Silangkan tangan ke dasa dan letakkan tangan di bawah tulang selangka
- Tepuk pelan secara bergantian antara tangan kanan dan kiri
- Ajak anak membayangkan hal yang membuatnya senang, bisa tempat, atau pengalaman yang menyenangkan bayangkan hingga tampak jelas di pikiran
- Tarik nafas pelan dan teratur
- Lakukan sampai anak merasa nyaman
Namun, untuk anak yang tantrum Mama jangan dulu menerapkan teknik ini. Menurut Chitra, sebaiknya ajak anak untuk lebih tenang terlebih dahulu.
“Kalau anak menunjukkan tantrum tinggi lebih efektif untuk menggunakan teknik breathing, tarik nafas dan hembuskan panjang sebanyak 3-10 hitungan. Ketika anak sudah lebih tenang, boleh diajak Butterfly Hug untuk stabilisasi emosi,” tuturnya.
Itulah tadi sederet fakta dan manfaat dari Butterfly Hug dan bagaimana perannya bisa ikut pemulihan emosi trauma. Bahkan jika rutin diterapkan, teknik ini bisa menstabilkan emosi untuk jangka panjang lho. Wah, ternyata adegan Butterfly Hug dalam drama Its Ok Not To Be Okay ini nggak cuman sekedar pemanis ya!
Baca juga:
- 5 Dampak Buruk dari Seks Bebas bagi Fisik dan Mental Anak
- Nicholas Saputra Ingin Anak Indonesia Sehat Secara Mental saat Pandemi
- 3 Tips Menjaga Kesehatan Mental Usai Pendapatan Menurun Akibat Pandemi