Mengenal Gejala dan Diagnosis dari Alergi Ikan, Jangan Diremehkan!
Alergi ikan bisa sampai menyebabkan sesak napas bagi orang yang punya sensitivitas tinggi
29 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alergi terhadap ikan bisa jadi masalah seumur hidup. Uniknya, 40% orang dengan alergi ikan mengalami reaksi pertama mereka saat dewasa lho.
Jenis ikan yang paling umum menyebabkan reaksi alergi adalah salmon, tuna, dan halibut. Namun, reaksi alergi terhadap ikan lain seperti Pollock, ikan kod, kakap dan belut juga umum ditemui.
Dikutip dari Very Well Health, lebih dari setengah populasi orang yang mengalami gejala, punya alergi pada beberapa jenis ikan sekaligus. Sehingga biasanya mereka yang memiliki alergi ikan disarankan untuk mengonsumsi semua ikan. Namun, tak menutup kemungkin juga bisa mengetes kepada jenis ikan tertentu.
Lantas bagaimana cara mengenal gejala dan diagnosis alergi ikan? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Gejala alergi ikan yang bisa dikenali
Alergi ikan terkait dengan peningkatan risiko asma parah pada orang dewasa. Ikan juga telah dikaitkan dengan sindrom alergi mulut (mulut gatal atau seolah mati rasa) pada orang tertentu.
Risiko terbesar dari alergi ikan adalah anafilaksis yaitu reaksi sistemik yang parah di mana tubuh melepaskan histamin dalam jumlah besar. Hal ini menyebabkan jaringan di seluruh tubuh membengkak. Ini dapat menyebabkan gejala pernapasan, jantung, dan gastrointestinal yang mengancam jiwa.
Siapa pun dengan alergi ikan harus membawa obat yang diresepkan oleh dokter mereka setiap saat.
Jika dirangkum, ada beberapa ciri-ciri orang yang alergi terhadap ikan:
- Gatal-gatal dan ruam merah di kulit.
- Mata berair dan gatal.
- Bibir bengkak.
- Gangguan pernapasan, seperti bersin dan hidung tersumbat hingga sesak napas.
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, kram perut, dan diare.
Editors' Pick
2. Diagnosis orang yang alergi ikan
Alergi ikan biasanya didiagnosis oleh ahli alergi dengan melihat riwayat medis, pemeriksaan fisik dan pengujian alergi makanan. Dokter akan berbicara dengan pasien, melihat gejala dan melakukan pengujian untuk menentukan apakah benar-benar alergi terhadap ikan, atau hanya bereaksi terhadap sesuatu yang lain.
Salah satu yang mungkin tersamar sebagai alergi ikan adalah alergi terhadap parasit ikan yang disebut anisakis simplex. Parasit ini dianggap sebagai alergen utama yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah termasuk syok anafilaksis.
Jika memiliki reaksi alergi yang parah setelah makan ikan tetapi pengujian negatif atau tidak meyakinkan, pertimbangkan untuk meminta menguji alergi terhadap parasit ini. Larva Anisakis dapat dibunuh dengan pembekuan atau memasak, tetapi mereka masih dapat memicu alergi setelah dibunuh, sehingga orang dengan alergi anisakis harus menghindari ikan dan kerang sama sekali.
3. Perawatan orang dengan alergi ikan
Perawatan yang cukup efektif bagi orang yang memiliki alergi ikan yakni menghilangkan menu dan turunan yang mengandung ikan dari menu makan. Karena alergi ini cenderung seumur hidup, maka mungkin seseorang bisa saja tidak bisa makan ikan selamanya.
Ada alergi yang tinggi pada lintas reaktivitas di antara berbagai jenis ikan. Hal ini disebabkan oleh protein yang disebut parvalbumin yang ada di banyak ikan. Untuk alasan ini, kebanyakan orang dengan alergi terhadap satu ikan disarankan untuk menghindari semua ikan (termasuk belut).
Namun, beberapa ikan terutama tuna dan makarel dianggap kurang alergenik daripada yang lain. Jika orang dengan alergi ingin memasukkan menu ikan dalam makanan, maka tanyakan kepada ahli alergi bagaimana cara mengatur pengujian alergen tambahan untuk menilai ikan yang mungkin menyebabkan alergi.
4. Tips makan di luar bagi orang yang alergi ikan
Bagi orang yang memiliki alergi terhadap ikan, apalagi yang cukup sensitif sulit untuk bisa makan di restoran dengan bebas. Restoran makanan laut, bar sushi, dan lainnya berisiko tinggi untuk kontaminasi silang karena dekatnya ikan dan barang-barang non-ikan.
Sumber lain dari potensi kontaminasi silang adalah menggoreng dengan minyak bekas ikan dan digunakan kembali. Orang yang alergi ikan harus menghindari makanan lain yang digoreng dalam minyak yang sama.
Jika ingin makan di restoran bersama teman, maka yang perlu dipastikan adalah membawa obat dari dokter untuk bisa mengantisipasi alergi. Lalu, pilihlah restoran dengan menu ikan yang minim. Jika terpaksa makan di restoran dengan menu ikan, maka bisa memilih menu makanan seperti sayur untuk meminimalisir alergi.
Itulah tadi informasi mengenai cara mengenal dan diagnosis alergi ikan terutama bagi orang dewasa. Semoga informasi ini membantu bagi Mama dan Papa yang punya alergi ikan ya!
Baca juga:
- 5 Jenis Alergi Paling Aneh dan Jarang Terjadi di Dunia
- 5 Fakta Anafilaksis, Reaksi Alergi Berat Menyebabkan Kematian
- Tips Makan di Luar Rumah agar Terhindar Alergi Makanan