Mutasi Baru Virus Corona B117, DKI Jakarta akan Perketat Lagi PSBB
Mutasi baru corona B117 disebut memang lebih menular, tapi tidak membuat lebih parah
4 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adanya kasus mutasi corona B117 di Indonesia menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat.
Virus B117 dikonfirmasi memang lebih menular dibandingkan dengan pendahulunya, tapi virus ini tidak membuat penderitanya lebih parah.
Berkat adanya kasus Covid-19 B117 ini Pemerintah Provinsi (Pemrpov) DKI Jakarta akan memperketat lagi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang dikutip dari berbagai sumber.
Berikut Popmama.com sejumlah faktanya mengenai pengetatan kembali PSBB di Jakarta.
Editors' Pick
1. Pemprov DKI Jakarta berencana lakukan pengetatan kembali
PSBB sudah diterapkan di DKI Jakarta sejak 20 Maret 2020 lalu. Adanya PSBB ini tentu untuk mengurangi orang yang berisiko tertular virus corona.
Setahun pandemi, muncul mutasi baru corona B117. Karena hal itu, Pemrpov berencana untuk melakukan kembali pengetatan PSBB.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan jika pengetatan pengendalian saat ini sudah ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada PSBB. Ke depannya mungkin akan diberlakukan pengetatan selain hal tersebut.
2. PSBB Jakarta diklaim bisa menekan laju infeksi Covid-19
Wagug yang akrab disapa Ariza ini juga menyebut jika PSBB berhasil menekan laju pertumbuhan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota.
Kebijakan Pemprov DKI lainnya mulai dari penerapan sanksi hingga pemberlakuan pembatasan sosial skala besar sudah berlangsung selama satu tahun berkontribusi 20 persen untuk mengerem laju penularan SARS-COV2.
Oleh karenanya ia mengajak agar masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan yang ada. Sembari pemerintah juga melaksanakan 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan).