Nadya Hutagalung Bicara Pentingnya Emotional Well-Being sebagai Mama
Menjadi orangtua memang tugas yang tak mudah karena perjalanan belajar seumur hidup
28 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan emosional yang baik sangat penting bagi kesejahteraan secara keseluruhan di hidup seseorang. Jika merasakan ada yang yang salah dengan kesehatan mental maka berkonsultasi ke profesional adalah pilihan yang tepat.
Dua istilah yakni emotional well-being dan mental health sering digunakan secara bergantian. Keduanya mirip tapi berbeda.
Kesehatan emosional atau emotional well-being berfokus pada selaras dengan emosi, kerentanan, dan keaslian kita seperti kata psikolog berlisensi Juli Fraga, PsyD yang dikutip dari Healthline.
Memiliki kesehatan emosional yang baik adalah aspek mendasar dalam menumbuhkan ketahanan, kesadaran diri, dan kepuasan hidup secara keseluruhan.
Nadya Hutagalung berbicara soal emotional well-being dalam buku terbarunya yang terbit ulang pada Sabtu (19/12/2020).
Buku yang berjudul ‘Walk with Me’ itu diterbitkan pertama kali pada tahun 2018 lalu. Bekerja sama dengan Adhvan Media dan didukung oleh Didit Hediprasetyo, buku terbaru 'Walk with Me' menambah konten baru tentang emotional well-being.
Berikut Popmama.com rangkum bagaimana Nadya Hutagalung menghadapi dan bercerita soal emotional well-being terutama bagi seorang mama.
1. Emotional well-being perlu dalam mengarungi kehidupan
Dalam buku ‘Walk with Me’ yang terbitkan ulang tahun 2020 ini. Dalam bukunya itu Nadya membicarakan dan berdiskusi dengan beberapa personalitas dari berbagai latar belakang, tentang emotional well-being.
Nadya Hutagalung mengundang beberapa personalitas dari berbagai latar belakang, untuk berbagi tentang sudut pandang dan pengalaman pribadi mereka berkaitan dengan emotional well-being ini.
Dalam bukusetebal 360 halaman ini, Nadya Hutagalung selain menampilkan beragam sisi tentang personalitasnya.
Termasuk berbagi tentang perhatiannya dalam meningkatkan awareness tentang pentingnya emotional well-being.
“Saya bersyukur atas berbagai fase kehidupan yang pernah saya alami dan bermacam orang yang pernah saya temui, karena pada tahap-tahap itu, terdapat banyak pelajaran berharga,” ujar Nadya seperti diceritakan dalam kata pengantarnya.
Editors' Pick
2. Sebagai Mama, emotional well-being penting dalam parenting
"We can ease the stigma of emotional well-being. Karena kalau di Asia belum terbiasa membicarakan hal-hal seperti ini. Ini juga tantangan untuk keluarga di Asia. Kalau ada yang tidak enak atau apapun, jadinya takut ngomong sama orangtua," jelas Nadya Hutagalung dalam wawancara khusus.
Misalnya, Nadya mencontohkan Ketika bercerita kepada orangtua cenderung mengabaikan emosi yang kita sebagai anak rasakan. Malah orangtua di Asia banyak menyarankan untuk lebih menerima hidup dan melanjutkan apa yang sudah ada.
Hal ini tentu membuat kebutuhan emosi kita sekadang tidak dianggap penting. Akibatnya, seseorang bisa mengalami masalah tentang penanganan emosi ini.
3. Menjadi orangtua adalah proses untuk bisa menerima anak secara utuh
Menurutnya, menyadarkan pentingnya emotional well-being ketika menjadi orangtua adalah peran dari semua pihak, terutama lingkungan dari orangtua tersebut.
"Ada komunikasi yang baik antara orangtua dan anak tentunya bisa mendukung kematangan emosional dalam parenting. Saya bersyukur karena anakku bisa cerita hal apapun. Memang challenging menjadi parent karena kita sebagai orangtua penting sekali menerima anak secara utuh. We don't judge them, we don't judge other people in front of our kids. Karena kalau kita seperti itu mereka juga akan berpikir akan di-judge oleh orangtuanya," tutur Nadya Hutagalung.
Ketika ada keraguan dari anak kepada orangtuanya untuk mengutarakan emosi, maka peran support system untuk bisa mengubah hal ini menjadi penting.
4. Mengelola ekspektasi sebagai orangtua adalah salah satu kuncinya
Menurut Nadya Hutagalung sebagai orangtua kadang kita punya berbagai ekspektasi dalam hidup. Salah satu kunci dari kesehatan emosional ini adalah cara mengelola ekspektasi.
"Hal pertama adalah ekspektasi, dihidup ini sering ada expection, attachment, assumstion, judging dan itu mulanya dari pikiran. Secepatnya kita bisa sadar kalau hal-hal itu hanya ada di pikiran kita sendiri yang jutsru membuat kita menderita," tuturnya.
Menurut mama tiga anak ini semakin cepat kita melepaskan hal-hal itu dan fokus untuk berbuat hal yang bisa kita lakukan akan membuat diri merasa lebih baik.
"Bilang saya akan melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan dengan keadaan ini sekarang. This is the best that I can do, I dont need like the person like this/that or someone in the movie. Ini yang terbaik dan bisa saya lakukan saat ini. Sering sekali kita pelu support sebagai mama karena banyak hal yang kita tidak tahu," tutur Nadya.
Itulah tadi pendapat dan pandangan Nadya Hutagalung soal emotional well-being menjadi seorang mama dari ketiga anaknya. Kematangan emosional ini bisa didapatkan dengan proses yang panjang sebagai manusia. Nadya Hutagalung sebagai public figure dan orangtua juga punya prosesnya sampai saat ini.
Baca juga:
- Cara Mengatasi Burn Out, Kelelahan Mental Parah Menuju Depresi
- 5 Cara Jaga Kesehatan Fisik dan Mental Selama Pandemi a la Andien
- 3 Tips Menjaga Kesehatan Mental Usai Pendapatan Menurun Akibat Pandemi