Nihil Kasus Baru Dua Pekan, Selandia Baru Bebas Covid-19
Negara ini mencabut semua aturan pembatasan Covid-19
10 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selandia Baru melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru Covid-19 selama 14 hari terakhir, terhitung Senin (8/6/2020). Hal tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern melalui BBC.
"Meskipun kita berada dalam posisi lebih aman, lebih kuat, belum ditemukan jalan mudah menuju kehidupan seperti sebelum Covid, tetapi tekad dan fokus yang kita tunjukkan dalam menangani kesehatan, sekarang akan kita curahkan untuk membangun kembali perekonomian kita," kata Ardern.
Sebagai pemimpin Jacinda juga tak lupa berterima kasih atas partisipasi warganya, meskipun tugas yang diembannya belum sepenuhnya selesai untuk menuntaskan pandemi Covid-19 di Selandia Baru.
"Walaupun tugas ini belum selesai, tidak dapat dipungkiri bahwa kita mencapai tonggak sejarah. Jadi, saya ingin menyampaikan terima kasih, Selandia Baru," pungkasnya.
Kira-kira peraturan dan kebijakan apa yang diterapkan Jacinda Ardern hingga mencapai hasil yang seperti ini? Bagaimana kondisi dan suasan Selandia Baru pasca pengumuman tersebut? Berikut Popmama.com rangkum informasinya.
1. Selandia Baru terapkan karantina wilayah sejak Maret 2020
Seperti yang sudah banyak media beritakan, bahwa Selandia Baru menerapkan karantina wilayah sejak 25 Maret, dan menetapkan empat tingkatan sistem peringatan baru.
Dengan status tersebut, Selandia Baru jadi salah satu negara pertama yang menerapkan 'status darurat' atau tingkat empat sehingga memaksa semua tempat umum seperti toko, tempat usaha, sekolah untuk tutup. Selain itu, negara itu juga mewajibkan penduduk negaranya untuk terus tinggal di rumah.
Editors' Pick
2. Seiring terus menurunnya kasus Covid-19, pembatasan mulai longgar hingga ke tingkat satu
Setelah berjalan lima pekan, statusnya kemudian diturunkan menjadi tingkat tiga pada bulan April lalu. Pada tahap tiga ini, kedai makanan boleh buka untuk layanan dibawa pulang dan sebagian tempat usaha nonesensial juga dibuka kembali.
Seiring dengan penurunan kasus, status pun kembali diturunkan ke tingkat dua pada pertengahan bulan Mei di mana sekolah mulai beroperasi.
Hingga terakhir, statusnya berada di tingkat satu yang berjalan lebih cepat dibanding perkiraan awal Jacinda. Selandia Baru semula memperkirakan akan menurunkan status pada tanggal 22 Juni, tetapi hal tersebut maju karena sudah tidak ada kasus baru yang dilaporkan.
3. Meski sudah bebas Covid-19, Selandia Baru tetap waspada
Kendati saat ini Selandia Baru bisa dibilang sebagai negara yang bebas Covid-19, Jacinda Ardern tetap memperingatkan waganya bahwa kemungkinan penambahan kasus baru bukan hal yang tidak mungkin.
Ia juga mengingatkan bahwa perang melawan pandemi ini adalah upaya terus menerus. Mengingat pembatasan ini belum ditentukan kapan benar-benar berakhir.
"pemberantasan total tak dapat ditentukan waktunya," pungkas Jacinda.
Selandia Baru mencatat 1.154 kasus terkonfirmasi dan 22 kematian akibat Covid-19 sejak virus corona terdeteksi di negara itu pada akhir Februari.
4. Selandia Baru menyambut 'New Normal'
Dengan kabar baik tersebut, Selandia Baru memberlakukan peraturan baru mulai Senin (8/6/2020). Peraturan tersebut yakni warga tidak diharuskan menjaga jarak walaupun tetap dianjurkan dan boleh berkumpul tanpa batasan jumlah.
Kemudian, acara pernikahan, pemakaman boleh dilakukan tanpa pembatasan. Tak terkecuali angkutan umum juga beroperasi kembali.
5. Sambutan gembira warga Selandia Baru akan 'New Normal'
Dikutip dari BBC, pencabutan hampir semua pembatasan tersebut disambut gembira oleh masyarakat Selandia Baru. Meski begitu masih ada kekhawatiran tersendiri.
"Semua orang begitu gembira bahwa kami pada akhirnya melewati masalah ini, tetapi kami masih gugup," kutip pengemudi truk di wilayah Auckland Patrick Weston kepada BBC.
Wenston menyebut jika yang paling dikahwatirkannya adalah masalah ekonomi di mana banyak orang kehilangan pekerjaan. Meski saat ini kondisi di Selandia Baru sudah mulai kembali normal, ia tetap waspada.
"Semua pembatasan dicabut dan kita dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa. Semua aktivitas olahraga, musik dapat diadakan tanpa pembatasan jumlah orang yang hadir. Tentu kita masih dianjurkan untuk menjaga jarak, jadi kami berharap orang akan bijaksana," pungkasnya.
Selandia Baru bisa jadi negara yang bisa dicontoh nih, Ma. Karena kesigapan dan begitu cepatnya respon terhadap kasus Covid-19 di negaranya, membuat Selandia Baru bisa melewati masa sulit dengan baik.
Di Indonesia sendiri, Mama sebagai orangtua juga harus tetap update dengan protokol kesehatan terbaru untuk menjaga kesehatan keluarga ya!
Baca juga:
- Dokter Reisa, Mantan Putri Indonesia yang Kini Jadi Jubir Covid-19
- KPAI Terima Pengaduan PPDB dan Tunggakan SPP Selama Pandemi Covid-19
- Dibawa ke Hajatan, Bayi Usia 50 Hari di Cirebon Positif Covid-19