Perbedaan generasi dan pola hidup antara orangtua dan anak bisa menciptakan gap. Orangtua dianggap anak ketinggalan zaman. Sementara orangtua sendiri merasa tidak bisa mengikuti arus perkembangan yang kian cepat.
Ezra Mandira, musisi sekaligus anggota grup HiVi! yang kini menjadi papa dari Aksara Eisa Madera. Perbedaan anak-anak yang terlahir dari generasi Alpha lebih paham teknologi dibandingkan dulu saat ia kecil.
Meskipun Ezra pernah muda, ada beberapa keresahan yang ia alami sebagai orangtua. Millennial Papa of the Month edisi November 2022 ini menceritakan salah satunya takut sang Anak mengeksplor hal-hal buruk yang nantinya akan berakibat fatal.
Berikut Popmama.com rangkum cerita Ezra HiVi! soal keresahannya menjadi millennial parent saat ini.
1. Seorang papa harus mengenal karakter anak dari kecil, tetap tegas!
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Setiap anak unik, oleh karenanya Ezra paham betul karakter dan sifatnya pasti akan berbeda dibandingkan dengan dirinya atau sang Istri. Belum lagi masifnya teknologi dan lingkungan bermainnya kelak juga akan turut andil.
Saat Aksara tumbuh dewasa, Ezra dan Anjana berusaha untuk memberi pemahaman soal konsep benar dan salah sejak dini. Tentunya bukan dengan paksaan, melainkan dengan alasan dan sebab yang bisa dipahami oleh anaknya.
“Setiap orang akan punya salah dan setiap orangtua harus memahami karakter anaknya masing-masing. Untuk sekarang kalau misalnya Aksara melakukan hal yang tidak kami suka, coba dijelaskan dulu pelan-pelan kalau itu hal yang tidak baik, jangan diulangi,” tuturnya kepada Popmama.com.
Meski keluarga kecilnya ini tidak ada peran dan konsep ‘bad cop, good cop’, musisi kelahiran 1991 ini tetap harus bisa tegas saat anaknya berbuat salah atau hal yang tidak baik.
“Ada ketegasan, pun ada batasannya. Ini cara kami mengantisipasi di masa depan dia akan bersifat ‘jelek’,” pungkasnya.
Editors' Pick
2. Cara Ezra jika anaknya mulai ‘membangkang’ orangtua saay remaja kelak
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Pertumbuhan dan perkembangan anak kerap menantang bagi orangtua. Fase yang cukup rumit akan dihadapi orangtua saat anak beralih dari masa anak-anaknya ke remaja. Di sini anak akan lebih mengeksplor lagi kemauan dan minatnya pasa banyak hal.
“Karena saya pernah muda, ya ada hal-hal wajar yang mungkin memang dia ingin coba kelak. Saya sama istri juga memang sudah mulai membayangkan kalau Aksara nanti ya agak melawan gitu istilahnya,” ucapnya.
Ezra membayangkan si Kecil Aksara yang kini masih berusia 2 tahun itu mungkin ada masanya ‘membangkang’ kedua orangtuanya. Lantas bagaimana Ezra akan menghadapi masa tersebut?
“Jadi saya dan istri memang antisipasi mendidik dia dari kecil dengan batasan tertentu, tetapi di satu sisi kami juga tidak mau menghalangi dia untuk eksplor. Jadi metodenya pasti akan ganti-ganti melihat perkembangan dia. Makanya saya harus dekat dengan anak agar dia bisa berbagi cerita dengan leluasa kepada orangtuanya,” tuturnya.
3. Orangtua membimbing dan menjadi sumber pertama ‘rasa penasaran’ anak
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Perkembangan manusia tidak berhenti saat anak mulai mandiri dan menemukan dunianya. Justru saat remaja ini emosi dan kemampuan mereka bersosial baru dimulai secara lebih luas.
Ezra sudah mengira ada satu momen Aksara akan penasaran dengan hal-hal yang akan dilarang olehnya dan istri. Saat masa itu datang, ia ingin menjadi orang pertama yang dicari Aksara untuk menjelaskan dan memberikan jawaban dari rasa penasarannya.
“Kalau dari kecil sudah diajak komunikasi ke depannya ingin mencoba sesuatu yang sering orangtua larang, misalnya rokok pasti akan ke kita dulu. Semakin kita larang biasanya anak pun jadi tambah penasaran. Saya yakin mereka pasti ada kesempatan untuk mencoba hal-hal seperti itu, tapi sebagai orangtua kita harus bisa memberi pengertian ke dia dari kecil, akan banyak hal buruk yang punya pengaruh buruk. Tetapi semua itu dijadikan pelajaran,” pungkasnya.
4. Tak hanya anak yang harus patuh dengan peraturan, orangtua juga mesti paham keadaan si Kecil
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Saat masa-masa remaja anaknga kelak datang, Ezra memang belum bisa membayangkan sepenuhnya. Namun, masa itu pasti akan ada dengan realita yang bisa jadi lebih baik atau bahkan lebih buruk.
Tidak mau terlalu parno, ia dan istri berusaha memberikan pengertian kepada anak sejak kecil. Menjaga komunikasi dengan Aksara, memahami setiap emosi yang dirasakannya akan membantu Ezra dan Anjana untuk membentuk karakter si Kecil.
Tentunya dengan harapan agar Aksara tidak mengecewakan harapan orangtuanya tersebut kelak. Jadi tidak hanya anak yang menuruti peraturan orangtuanya, Ezra dan Anjana pun harus bisa memahami setiap perkembangan anak dari waktu ke waktu dengan setiap kondisinya.
“Saat itu kita harus memberi pengertian dan anak juga diajari tanggung jawab, kalau yang dia putuskan dan ambil nanti itulah yang harus ia terima hasilnya,” tuturnya.
5. Definisi ‘orangtua sukses’ menurut Ezra Mandira
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Tak dapay dipungkiri setiap orangtua pasti memiliki harapan kepada anaknya. Begitupun dengan Ezra sebagai papa, meski harapannya tidak ingin menuntut anak menjadi seperti persis yang ia bayangkan.
Dalam benak Ezra, tidak ada kewajiban Aksara memiliki pekerjaan atau cita-cita tertentu yang ia impikan. Ia hanya ingin anaknya itu tumbuh menjadi manusia yang baik, melebihi kedua orangtuanya saat ini.
“Paling tidak bisa lebih baik dari orangtuanya. Entah apapun itu, kita paham juga setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Dengan Aksara yang generasinya berbeda, pola pikirnya juga akan berbeda. Kami tidak mau menyamai, tapi saya yakin dia bisa lebih baik dari saya dan istri,” tutur Ezra.
Harapan Ezra untuk putranya itu agar bisa menjalani hidup sesuai keinginannya tanpa beban apapun. Menjadi pribadi yang bertanggung jawab, lebih mandiri dan punya pola pikir yang baik untuk mengelola hal-hal disekitarnya.
“Dia bisa punya kemauan dan keinginan untuk menjalani hidup berdasarkan apa yang Aksara mau. Bertanggung jawab dengan apa yang dia pilih sedari dini. Bisa lebih mandiri, pola pikirnya bisa lebih tertara, secara finansial dan apapun ke depannya,” pungkasnya.
Dari cerita Ezra kita bisa mengambil kesimpulan bahwa setiap orangtua pasti punya keresahan. Namun, jangan sampai itu dijadikan tameng untuk memaksakan kehendak kita kepada anak.
Bagaimana pun anak adalah pribadi yang unik dengan karakter, sifat dan cita-citanya sendiri. Sebagai orangtua kita hanya bisa membimbing sampai anak akhirnya menjalani hidup dengan baik dan bahagia.
Millennial Papa of the Month Edisi November - Spesial Hari Ayah Nasional 2022: Ezra Mandira
Editor in Chief - Sandra Ratnasari Senior Editor - Novy Agrina Editor - Onic Metheany Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana Social Media - Irma Ediarti Design - Aristika Medinasari Photographer - Michael Andrew P. Videographer - Norman Indra Issudewo, Krisnaji Iswandi Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah Makeup Artist & Hair Do - Linda Kusumadewi Ezra's Wardrobe - Shining Bright & Bertjorak Aksa's Wardrobe - Bohopanna at Buiboo & Mothercare