Setelah B117, Ada Mutasi Baru Virus Corona N439K yang Mesti Diwaspadai
Mutasi virus corona N439K diduga lebih 'pintar' karena efektif melekat di dalam tubuh manusia
12 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pekan lalu di Karawang, Kementerian Kesehatan sempat mengumumkan ada 2 orang yang terinfeksi mutasi virus corona B117. Setelah kabar itu, terdengar lagi kabar soal mutasi B117 ini sudah ada di Jakarta.
Kini, ketika Indonesia belum selesai dengan mutasi B117 dan vaksinasi baru dilaksanakan muncul kabar mengejutkan kembali. Mutasi virus corona yang ditemukan di Inggris yaitu N439K juga sudah ada di Indonesia.
Mutasi virus baru ini dikabarkan lebih pintar dan sudah menyebar di 30 negara di dunia. Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Mutasi virus N439K diduga lebih 'pintar'
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih dikutip dari Kompas TV menyebut mutasi baru virus corona N439K lebih pintar dari sebelumnya. Sebab, mutasi baru ini mengikat lebih kuat dalam sel tubuh manusia ketika sudah terinfeksi.
"Varian N439K ini ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ujarnya.
Mutasi ini sebelumnya banyak ditemukan di negara-negara Eropa. Fakta lain dari mutasi baru virus corona N439K adalah pola penyebarannya yang mirip seperti awal SARS-Cov2 menyebar di Wuhan, China.
Penelitian sementara menyebut bahwa N439K tidak lebih ganas dari sebelumnya, tapi hanya lebih efektif menempel pada reseptor ACE2 yang merupakan awal mula virus bisa memasuki tubuh inang.
Editors' Pick
2. Masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan meski sudah ada vaksin
Saat ini Indonesia sedang berjuang lepas dari pandemi melalui vaksinasi massal. Sementara itu, tak sekali ini saja mutasi baru virus corona membuat heboh karena khawatir vaksin tidak ampuh untuk menangkal mutasi virus.
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sempat menyebut setidaknya vaksin yang saat ini disuntikkan masih mampu dan efektif untuk mutasi virus B117.
Oleh sebab itu meski sudah ada program vaksinasi, penggunaan masker dan disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi salah satu upaya dalam mencegah mutasi virus corona masuk ke tubuh.
Kita tidak pernah tahu jika mutasi baru virus corona N439K ini ada di sekitar. Mengutip dari berbagai sumber, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sudah menemukan 48 kasus mutasi N439K dari pemeriksaan 547 sampel disequens dan dikirimkan ke bank data Global Initative on Sharing All Inflenza Data (GISAID).