Sexomnia, Kondisi Seseorang Lakukan Hubungan Seksual saat Tidur
Masuk ke kategori gangguan tidur, orang dengan sexomnia bisa tidak sadar sudah berhubungan seksual
9 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belum banyak orang yang tahu mengenai jenis-jenis gangguan seks yang bisa dialami seseorang. Ada satu fakta unik yang dinaman sexomnia atau sleep sex.
Dikutip dari Healthline, sexomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang bisa secara tidak sadar melakukan aktivitas seksual. Gangguan ini masuk ke salah satu gangguan tidur atau parasomnia.
Perilaku orang yang memiliki sexomnia mulai dari masturbasi hingga hubungan seksual dan melakukan penetrasi. Orang dengan sexomnia ini perlu melakukan perawatan dan pengobatan tertentu.
Agar lebih paham, berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai sexomnia.
Editors' Pick
1. Ciri-ciri orang dengan sexomnia, bisa dialami siapa saja
Perlu digaris bawahi bahwa sexsomnia berbeda dari mimpi basah atau mimpi bertema seks. Orang dengan gangguan ini terlibat berperilaku seksual saat tertidur dengan orang lain.
Kesulitan orang yang yang mengalami hal ini yakni kadang mereka tidak sadar memiliki sexomnia. Oleh karenanya, pasangan, orang tua, teman sekamar, atau rekan serumah harus memperhatikan perilaku dari orang yang dicurigai.
Orang dengan sexomnia biasanya memiliki ciri:
- Membelai atau melakukan foreplay dengan pasangan saat tidur
- Menyodorkan panggul atau menggesekkan annggota tubuh ketika sedang tertidur
- Perilaku yang meniru hubungan seksual
- Masturbasi
- Hubungan seksual (intercourse)
- Orgasme spontan
Jika orang tersebut tidak menyadari perilaku setelah mereka bangun, ini bisa menjadi tanda sexomnia.
Individu yang mengalami sexomnia kadang melakukan tindakan dengan mata mereka terbuka dan seolah terjaga. Namun, mereka sesungguhnya mengalami episode anesia dan tidak akan mengingat apa pun.
2. Penyebab seseorang mengalami sexomnia
Mengutip dari banyak sumber, para ahli masih meneliti lebih jauh mengenai sexomnia ini.
Karena penyebab pastinya belum jelas. Beberapa orang yang mengalami sexomnia membutuhkan terapi dari dokter yang ahli.
Dikutip dari Healthline, setidaknya ada beberapa faktor yang mirip dengan parasomnia, yakni:
- Kurang tidur
- Stres yang meningkat
- Kecemasan
- Kelelahan
- Reaksi obat-obatan tertentu
- Pengaruh alkohol
- Pola tidur tidak teratur
3. Sexomnia adalah kondisi dan gangguan tidur yang langka
Belum diketahui secara jelas berapa banyak orang yang mengalami sexomnia di dunia. Namun, menurut beberapa ahli gangguan ini termasuk langka.
Sebuah studi menemukan bahwa 8% orang di klinik gangguan tidur Canada menunjukkan gejala sexomnia. Di mana laki-laki hampir tiga kali lebih mungkin daripada perempuam untuk memiliki gangguan ini. Untuk perempuan, sexomnia yang biasanya dialami adalah masturbasi.
Penelitian tersebut masih terbatas karena hanya melihat satu klinik gangguan tidur saja di suatu daerah. Kondisi ini kemungkinan jauh lebih jarang jika dibandingkan dengan kasus di populasi secara umum dan lebih luas.
Orang yang mengalami gangguan ini juga mungkin tidak melaporkan gejala karena merasa malu, atau lebih parahnya tidak menyadari kondisi mereka.
Oleh karenanya peran orang terdekat yang memperhatikan perilaku orang dengan gejala sexomnia sangat penting.
Baca juga:
- 7 Gejala Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
- Pelajari 5 Jenis Gangguan Tidur yang Sering Terjadi pada Orang Dewasa
- Mengenai Biseksual, Suatu Orientasi yang Sering Dianggap Gangguan Jiwa