Stop Overthinking! 6 Cara Ampuh Melatih Kebiasaan Berpikir Positif
Dari cara sederhana ini Mama bisa mulai mneyikapi setiap masalah lebih baik!
12 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika sedang lelah dan stres, orang-orang disekitar Mama pasti menyarankan untuk tetap tenang dan berpikir positif. Mereka bilang 'semua akan ada hikmahnya', katanya. Namun, untuk membentuk pemikiran positif tidak semudah itu.
Secara ilmiah, kebisaan berpikir positif ini perlu dilatih. Mengutip dari Success, kekuatan berpikir positif ini sebenarnya adalah konsep yang klise. Namun, manfaat fisik dan mental dari berpikir positif ditunjukkan secara nyata oleh beberapa studi ilmiah.
Sebab, dengan berpikir positif dapat memberi Mama banyak kepercayaan diri, meningkatkan suasana hati dan bahkan mengurangi kemungkinan kondisi lain seperti hipertensi, depresi dan gangguan terkait stres lainnya.
Popmama.com merangkum lebih lengkap cara melatih pikiran untuk berpikir positif!
1. Atur napas saat rencana tak berjalan dengan mulus
Saat hal-hal buruk menimpa Mama, mungkin yang terpikir selanjutnya adalah kilasan 'kemungkinan' yang dibayangkan ke depan.
Seolah-olah, dengan kejadian buruk itu semua hal yang direncanakan tidak akan bisa berjalan lagi. Situasi ini membuat Mama memotret rekaan masa depan berdasarkan dari apa yang dialami saat ini.
Padahal hal itu belum tentu akan terjadi lho. Kecemasan dan rasa khawatir ini hanya berputar dalam otak. Disaat yang sama hasil dari pikiran ini akan membuat tubuh kita merespons dalam bentuk panik. Untuk menanganinya, Mama bisa melatih napas untuk menenangkan pikiran.
Dengan menghela napas berat, seperti 'huh!' dianggap bisa cukup membantu. Oleh karenanya, ketika panik, cemas dan khawatir dengan keadaan coba untuk menghela napas berat tadi ya. Setelah itu, duduk tenang. Cobalah pula menatap langit ketika sedang diluar untuk sejenak menenangkan pikiran.
2. Melihat hal buruk yang terjadi dari sudut pandang yang lebih luas
Suatu hal terjadi dan tidak sesuai keinginan, tentu cukup diterima. Saat itu terjadi, kita sering fokus dan mencari tahu apa yang salah. Lalu, akhirnya menyalahkan diri sendiri.
Hal yang perlu diingatkan adalah kesalahan itu tidak lantas membuat karirmu jatuh atau berakhir. Itu hanya elemen kecil yang terjadi dalam hidup.
Jadi, ke depan bisa dipikirkan dalam konteks yang lebih besar. Bukankah setiap kesalahan adalah pembelajaran?