Jarang Disadari, Ketahui Apa Itu Mioma Uteri dan Penyebabnya
Banyak perempuan yang tidak menyadari akan gejala dari mioma uteri.
18 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian dari Mama mungkin masih merasa asing dengan penyakit mioma uteri. Kadang juga ada orang yang belum menyadari dirinya mengalami hal ini meski sudah mengalami tanda-tandanya.
Mioma Uteri adalah penyakit yang ditandai dengan tumbuhnya tumor jinak di sekitar uterus atau rahim yang tidak bersifat kanker. Mioma uteri memang tidak memiliki gejala yang pasti, sehingga banyak perempuan yang tidak menyadari saat menderita penyakit ini.
Mama ingin tahu seperti apa gejala dari mioma uteri dan bagaimana cara mengatasinya? Dilansir dari Mayoclinic dan Womenshealth, berikut Popmama.com ungkap informasi yang harus Mama ketahui:
Editors' Pick
1. Gejala dari Mioma uteri
Seperti yang telah disebutkan tadi Ma, gejala dari mioma uteri kerap kali tidak disadari. Gejala yang muncul pun juga tidak spesifik, karena bergantung pada lokasi, ukuran dan jumlah mioma yang muncul.
Namun, Mama boleh curiga jika mengalami gejala berikut. Sebab berikut ini menjadi bagian dari gejala mioma uteri:
- Perdarahan berat saat menstruasi
- Menstruasi lama, bisa berlangsung lebih dari seminggu
- Nyeri haid yang terasa begitu menyakitkan
- Munculnya bercak- bercak darah di luar masa menstruasi
- Nyeri perut bagian bawah
- Sering buang air kecil
- Sulit buang air kecil ataupun buang air besar
- Sembelit
- Nyeri punggung
2. Penyebab Mioma uteri
Sebenarnya belum diketahui dengan pasti Ma apa penyebab dari mioma uteri. Namun beberapa kondisi yang bisa menyebkan munculnya mioma uteri diataranya:
- Faktor keturunan turut memengaruhi kemungkinan Mama terkena mioma uteri. Jika anggota keluarga Mama baik itu ibu ataupun saudara perempuan ada yang terkena mioma uteri, maka risiko untuk terkena mioma uteri bisa Mama alami.
- Perubahan genetik juga bisa menjadi penyebab Mama terkena mioma uteri. Banyak kasus mioma uteri terjadi akibat adanya perubahan genetik pada sel otot rahim normal.
- Beberapa hal dapat meningkatkan risiko terkena mioma uteri di antaranya: penggunaan alat kontrasepsi, kekurangan vitamin, diet tinggi daging merah, kurang konsumsi sayuran hijau, dan kegemukan dapat meningkatkan risiko munculnya mioma uteri.
3. Pengobatan Mioma Uteri
Jika Mama mengalami gejala dari mioma uteri, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan USG, CT Scan, MRI, ataupun histeroskopi untuk mengetahui dengan pasti kemungkinan adanya penyakit mioma uteri yang diderita Ma.
Jadi dari hasil pemeriksaan Mama positif menderita mioma uteria, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan sesuai dengan riwayat kesehatan Mama serta seberapa besar sel tumor mioma uteria.
Namun umumnya, mimoa uteri tidak membutuhkan pengobatan. Mama umumnya akan disarankan untuk memeriksakan diri secara rutin untuk memastikan tumor tidak berkembang menjadi besar dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, dokter mungkin akan memberikan Mama obat-obatan tertentu yang berfungsi untuk menghambat kinerja hormon sehinga mioma yang ada dalam rahim dapat mengecil atau berkembang semakin besar.
Pada beberapa kasus, oepersi pengangkatan mioma mungkin akan direkomendasikan, terutama jika Mama berencana untuk memiliki anak. Selain pembedahan, pengobatan lain yang juga mungkin direkomendasikan adalah embolisasi arteri rahim. Embolisasi arteri rahim umumnya dilakukan pada kasus mioma uteri yang sudah sangat besar.
Prosedur pengobatan ini dilakukan dengan menghambat pembuluh darah di sekitar rahim dengan tujuan untuk membuat ukuran mioma menyusut.
Nah, selain pengobatan tersebut, Mama juga harus merubah gaya hidup menjadi lebih sehat agar kesehatan Mama lebih terjaga.
Baca juga:
- Bukan Operasi, Ini Pengobatan Vaginismus yang Bisa Dilakukan di Rumah
- Pengobatan yang Tepat untuk Setiap Stadium Kanker Darah
- Penyebab Haid Dua Kali Dalam Sebulan dan Solusi Pengobatannya