5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menjadi Penyebab Gangguan Mental
Ubah kebiasaan bukur ini agar kamu terbebas dari kemungkinanan alami gangguan mental
10 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki kesehatan mental yang baik tentu dapat membuat hidup menjadi tentram dan tenang Ma. Mama cenderung dapat menikmati hidup dan menghargai apa yang Mama miliki jika kesehatan mental Mama terjaga.
Namun tahukah Mama bahwa tanpa disadari, ada kebiasaan buruk yang kerap dilakukan dan bisa mengganggu kesehatan mental Mama jika hal tersebut selalu tertanam di pikiran.
Mama ingin tahu apa saja kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan gangguan mental? Ini dia Popmama.com bagikan informasinya, Ma!
1. Perfeksionis
Mama termasuk yang perfeksionis dalam melakukan segala hal? Hati-hati, Mama berisiko terkena gangguan mental lho!
Sebab, sikap perfeksionis yang dimiliki dapat menuntut Mama untuk selalu tampil sempurna dalam melakukan hal apapun.
Nah, standar sempurna inilah yang tak jarang membuat Mama kecewa, sedih dan frustasi ketika tidak bisa mencapainya.
Mama tetap harus realistis bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini sehingga tak perlu merasa kecewa berlebih ketika apa yang diinginkan tidak tercapai. Sebab kalau Mama terlalu perfeksionis, Mama rentan untuk alami gangguan kecemasan lho!
Editors' Pick
2. Rendah diri
Memiliki sifat rendah diri tak baik lho Ma. Sebab, orang yang rendah diri cenderung akan menilai dirinya serba kurang dan akan terus membandingkan dirinya dengan orang lain.
Saat sifat ini dimiliki, seseorang akan cenderung menyalahkan diri sendiri sehingga akan lebih mudah mengalami stress dan depresi.
Nah, dari pada Mama fokus dengan kekurangan yang Mama miliki, lebih baik tunjukkan potensi tersembunyi dari diri Mama. Percaya deh Ma, setiap orang memiliki keunikan dan kemampuan yang berbeda. Tak perlu lagi deh tuh merendahkan diri sendiri. Ingat, rendah diri berbeda dengan rendah hati.
3. Malas gerak
Perkembangan teknologi memang mempermudah segalanya, namun bukan berarti ini membuat Mama malas bergerak. Ya, sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli dari University College London menemukan bahwa ada hubungannya antara aktivitas fisik dengan deprsi lho Ma.
Dari studi tersebut ditemukan bahwa orang yang aktif cenderung tidak mengalami depresi dibandingkan mereka yang malas gerak.Jadi, yuk mulai lakukan aktivitas sederhana di rumah bersama orang tercinta agar tetap aktif bergerak.
4. Memendam amarah
Mudah marah memang tak baik, begitupun dengan memendam amarah Ma. Sebab Mama harus tahu, para ahli di Inggris menemukan fakta bahwa orang-orang yang tidak bisa meluapkan amarahnya seccara sehat lebih rentan untuk mengalami gejala depresi.
Jadi, jika Mama kerap memendam amarah, belajarlah untuk mengungkapkan rasa marah dan kecewa yang Mama rasakan dengan cara yang baik. Jadi, jangan selalu memendam amarah ya Ma!
5. Kurang tidur
Mama sering begadang demi mengerjakan kerjaan yang tidak terselesaikan? Duh, jangan sering-sering deh Ma.
Sebab kurang tidur tidak hanya dapat menyebabkan Mama mengantuk pada esok harinya tetap juga bisa mengacaukan kinerja sistem tubuh.
Mama tak percaya? Sejumlah penelitian menyebutkan bhaw kurang tidur erat kaitannya dengan berbagai jenis gangguan mental mulai dari depresi, ADHD, hingga gangguan bipolar. Mama gak mau kan ini dialami?
Baca juga:
- 5 Hal Ini Akan Terjadi Jika Ibu Hamil Malas Gerak
- Apa yang Janin Rasakan Saat Ibu Hamil Sedih dan Stres?
- Begini Kebahagiaan Karina Salim Saat Berhasil Melahirkan Anak Pertama