Kenali 5 Penyebab Menopause Dini dari Sekarang!
Menopause dini bisa dialami siapa saja karena ada beragam hal yang bisa menyebabkan menopause dini
8 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menopause adalah terjadinya kondisi berhentinya produksi hormon reproduksi perempuan yang menyebabkan siklus menstruasi terhenti. Menopause umum terjadi saat perempuan memasuki usia 45-55 tahun, namun ada pula perempuan yang mengalami menopause lebih awal, atau disebut dengan menopause dini.
Menopause dini terjadi saat seorang perempuan di bawah usia 40 tahun sudah tidak lagi mengalami menstruasi.
Gejala dari menopause dini juga hampir sama dengan menopause normal yaitu menstruasi yang tidak teratur, darah menstruasi lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya, vagina kering, tidak bisa mengontrol buang air kecil, perubahan emosi, kulit, mata dan mulut kering, mudah mengantuk dan menurunnya hasrat seksual.
Kamu yang mengalami gejala tersebut di bawah usia 40 tahun harus waspada karena bisa jadi itu pertanda dari menopause dini.
Lalu kira-kira apa saja penyebab dari menopause dini? Dilansir dari Healthlinesite dan Bustle, berikut beberapa penyebab menopause dini:
1. Faktor keturunan
Salah satu penyebab menopause dini adalah genetik atau faktor keturunan. Jika Mama kamu mengalami menopause dini, maka risiko kamu mengalami hal yang sama cenderung akan lebih besar dibanding perempuan lainnya.
Selain faktor keturunan, cacat kromosom juga bisa menjadi penyebabnya. Dilansir dari Healthline, cacat tertentu seperti sindrom Turner dimana lahir dengan kondisi romosom yang tidak lengkap, dapat membuat seorang perempuan lebih berisiko untuk mengalami menopause dini. Ini karena mereka memiliki ovarium yang tidak berfungsi dengan baik.
Editors' Pick
2. Menderita penyakit tertentu
Bagi kamu yang menderita penyakit seperti kanker dan menjalani pengobatan kemoterapi secara berulang lebih berisiko untuk mengalami menopause dini.
Hal ini karena radiasi dapat merusak jaringan ovarium, sehingga risiko untuk mengalami menopause dini menjadi lebih besar. Selain itu, kemoterapi dan bentuk terapi radiasi lainnya juga dapat memngaruhi produksi hormon progesteron dan estrogen, yang turut memengaruhi terjadinya menopause.