Nyeri sendi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang banyak dialami orang. Mama yang pernah mengalami nyeri sendi tentu bisa merasakan ketidaknyamanan yang ditimbulkan, terutama saat sedang beraktivitas bukan?
Ya, nyeri sendi memang menjadi salah satu gangguan kesehatan yang tidak bisa disepelekan. Sebab nyeri sendi yang Mama rasakan bisa menjadi pertanda dari beberapa penyakit yang mungkin diderita.
Penasaran apa saja penyakit atau kondisi yang menyebabkan nyeri sendi. Dilansir dari laman Verywell Health, berikut Popmama.comulas beberapa penyebab nyeri sendi yang umum terjadi:
1. Osteoarthritis
Freepik/Rawpixel.com
Osteoarthritis merupakan penyebab nyeri sendi paling umum. Nyeri sendi yang disebabkan osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan yang melindungi persendian mengalami peradangan Ma.
Peradangan yang terjadi menyebabkan tulang saling bergesekan satu salam lain sehingga menyebabkan munculnya rasa sakit dan bengkak.
Osteoarthritis umum terjadi pada lanjut usia namun usia berapupun bisa pula mengalaminya. Mama yang memiliki riwayat obesitas lebih berisiko untuk menderita penyakit ini lho!
2. Psoriatis arthritis
Freepik
Nyeri sendi bisa disebabkan karena penyakit psoriasis arthiritis Ma. Penyakit ini memang dapat menyebabkan sendi terasa nyeri, bengkak, dan juga meradang.
Adapun psoriasis arthiritis merupakan kondisi autoimun dimana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sendi dan menyebabkan peradangan.
Penyakit ini dapat menyerang sendi jari tangan atau kaki, punggung, lutut, pergelangan tangan, hingga pergelangan kaki.
3. Asam urat
Freepik
Nyeri sendi juga dapat disebabkan oleh penyakit asam urat Ma. Asam urat atau gout merupakan penyakit radang sendi yang terjadi karena kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Saat asam urat menumpuk dalam tubuh, asam urat akan membentuk kristal di sendi dan menimbulkan rasa nyeri. Nyeri sendi yang disebabkan oleh penyakit ini umumnya bisa muncul secara tiba-tba dan dapat hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa hari.
Editors' Pick
4. Pseudogout
Freepik
Pseudogout merupakan kondisi yang hampir mirip dengan penyakit asam urat Ma.
Hanya saja, kristal-kristal tajam yang terbentuk berasal dari penumpukan kalsium, bukan dari asam urat.
Kondisi ini memang bisa menyebabkan nyeri sendi dan umum terjadi pada sendi lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki, bahu, dan juga siku.
5. Septic arthiritis
Freepik
Septik arthritis merupakan radang sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan juga jamur. Mama juga dapat merasakan nyeri sendi saat penyakit ini diderita.
Mama patut curiga menderita penyakit ini jika mengalami nyeri sendi pada area pada lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan juga pinggul.
Selain nyeri sendi yang Mama rasakan, septik arthritis juga menyebabkan sendi mengalami pembengkakan, terasa hangat, kaku, dan terkadang disertai dengan demam.
6. Hemarthrosis
Freepik/Peoplecreation
Nyeri sendi juga bisa disebabkan karena hemarthrosis Ma.
Kondisi ini terjadi ketika adanya perdarahan pada persendian yang disebabkan oleh berbagai macam hal mulai adari trauma, komplikasi pasca bedah, hingga adanya pertumbuhan tumor seperti hemagioma sinovial.
7. Depresi
Freepik
Ternyata depresi yang Mama alami bisa pula menyebabkan nyeri sendi.
Mama tidak percaya? Ada penelitian yang menyebutkan bahwa ada keterkaitan antara depresi dengan nyeri sendi lho Ma.
Penelitan dari Dartmouth College di Amerika menemukan fakta baru bahwa semakin parah depresi seseorang, maka semakin besar kemungkinan mereka menderita radang sendi.
Hasil penelitian memerlihatkan bahwa radang sendi lebih umum terjadi di antara pasien depresi daripada mereka yang tidak menderitanya. Jadi, jangan heran deh jika Mama mengalami nyeri sendi saat sedang depresi atau stres.
Penyebab nyeri sendi berikutnya bisa dikarenakan fibromyalgia Ma.
Saat fibromyalgia Mama alami, nyeri sendi akan Mama rasakan dibagian tubuh tertentu, bahkan bisa menjalar ke sekujur tubuh.
Meski bukan menjadi bagian dari penyakit artritis atau radang sendi, penyakit ini memang menyebabkan gejala yang memengaruhi organ sendi seperti kekakuan, kejang otot atau kedutan, kelemahan otot terutama pada kaki, hingga terjadinya pembengkakan.
