Kapan Batas Waktu Mandi Junub saat Puasa? Ini Penjelasannya!
Jangan sampai lupa mandi junub saat puasa ya karena akan membuat ibadah menjadi sia-sia
15 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasangan suami istri yang sudah menikah dan terjalin dalam ikatan halal tentu memiliki kebutuhan untuk berhubungan seksual. Namun, saat masuk bulan Ramadan, ada beberapa ketentuan yang harus ditaati agar ibadah puasa tak menjadi sia-sia, salah satunya mengerti kapan batas waktu mandi junub saat puasa?
Setelah berhubungan, pasangan wajib untuk melakukan mandi junub atau mandi besar. Lebih lengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkum pembahasannya untuk kamu, simak yuk sampai habis.
1. Apakah berhubungan intim saat puasa dilarang?
Pada saat menjalankan ibadah puasa, umat muslim dilarang untuk melakukan aktivitas yang dapat membatalkan puasa. Contohnya seperti makan dan minum disengaja hingga berhubungan intim. Meskipun diperbolehkan, namun melakukan hubungan suami istri pada batas waktu puasa adalah dilarang.
Berhubungan intim suami istri hanya diperbolehkan pada waktu setelah berbuka hingga menjelang terbit fajar. Jika dilakukan setelahnya antara terbit fajar hingga terbenam matahari, maka hukumnya adalah dosa dan termasuk hal yang membatalkan pahala.
Mereka yang melakukannya juga harus mengganti puasa di lain hari di luar bulan Ramadhan selama dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu, maka harus memerdekakan hamba sahaya atau memberi makan untuk 60 orang fakir miskin.
Mengingat konsekuensinya cukup besar dan berbeda dibandingkan ketika melakukan hal yang membatalkan puasa lainnya, tentu sebaiknya dihindari untuk dilakukan. Karena pada hakikatnya puasa adalah menahan diri dari lapar, haus, dan hawa nafsu syahwat termasuk berhubungan intim.
Untuk kembali menyucikan diri, pasangan harus melakukan mandi junub setelah berhubungan seksual agar bisa menjalankan ibadah puasa.
Editors' Pick
2. Pengertian mandi junub
Setelah melakukan hubungan intim suami istri hingga keluar air mani dari kemaluan, artinya dalam keadaan junub. Umat muslim diwajibkan untuk melakukan mandi junub atau mandi besar atau mandi wajib setiap selesai melakukan hubungan seksual suami istri agar bisa menjalankan ibadah lainnya.
Pengertian mandi junub sendiri merupakan cara bersuci dalam agama Islam yang dilakukan untuk membersihkan diri dari hadats besar. Tentu hal ini sangat penting untuk dilakukan mengingat salah satu syarat sah ibadah seperti sholat adalah harus suci dari hadats besar maupun kecil.
Sehingga ketika sudah mandi junub artinya sudah bersih dari hadats dan boleh melakukan ibadah seperti sholat, memegang mushaf, thawaf, membaca Al Quran, dan lainnya. Mandi besar sebenarnya tidak hanya dilakukan setelah berhubungan intim saja. Namun, juga setelah haid dan nifas.
Perintah mandi junub sendiri tercantum dalam firman Allah Quran Surat Al Maidah ayat 6 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”
Selain itu, Allah juga berfirman dalam Quran Surat An Nisa ayat 43 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
“Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati shalat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.”
3. Mandi junub saat bulan puasa
Tidak seperti ibadah salat yang mana salah satu syarat sahnya adalah bersih dari hadats besar, orang yang dalam keadaan junub masih diperbolehkan untuk berpuasa. Misalnya pasangan suami istri berhubungan pada malam hari menjelang sahur dan tidak sempat untuk mandi junub hingga terbit fajar.
Maka mereka tetap bisa melanjutkan puasa karena bukan termasuk hal yang membatalkan. Hal yang dilarang adalah perbuatan berhubungan intim dengan pasangan, bukan kondisi junub setelah berhubungan intim.
Sehingga jika kamu telah untuk mandi junub, maka tidak perlu langsung panik karena masih tetap dianggap sah puasanya. Hanya saja harus segera mandi junub dan jangan sampai waktu Subuh terlewat karena salah satu syarat sah salat adalah sudah bersih dari hadats besar.
Jika salatnya saja terlambat atau dilakukan hanya karena belum mandi junub, maka sama saja ibadah puasa yang dilakukan tidak sah karena meninggalkan salat. Perlu diingat bahwa kedudukan salat dalam hal ibadah lebih tinggi karena merupakan rukun Islam yang ke-2 dan wajib hukumnya untuk dikerjakan.
Terkait batas waktu mandi junub pada saat puasa, Rasulullah pernah mencontohkan sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah dalam sebuah hadits yang berbunyi:
"Rasulullah pernah memasuki waktu fajar di bulan Ramadan. Sedang beliau dalam keadaan junub, bukan karena mimpi. Maka mandilah beliau dan kemudian terus berpuasa (hari itu)."
Jadi dapat disimpulkan bahwa, mandi junub saat puasa harus dilakukan sebelum waktunya salat subuh, agar kamu bisa melaksanakan salat dengan keadaan bersih dan tenang.
Tata Cara Mandi Junub dengan Benar
Tujuan mandi junub pada dasarnya adalah untuk mensucikan diri dari hadats sebelum melakukan ibadah seperti salat atau membaca Alquran. Sehingga tata caranya harus benar sesuai sunnah dan ketentuan dalam agama Islam. Jika tidak, maka mandi wajib yang dikerjakan sama saja tidak sah.
Saat melakukan mandi junub, harus dengan tata cara yang benar agar ibadahnya diterima oleh Allah mengingat suci dari hadats adalah salah satu syarat sah ibadah. Berikut ini tata cara mandi junub yang benar baik pada laki-laki maupun perempuan, di antaranya:
- Niat
Terdapat perbedaan bacaan niat antara laki-laki dan perempuan karena pada perempuan mani besar tidak hanya karena setelah berhubungan intim namun juga haid dan nifas
Berikut ini lafadz niat mandi wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala."
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."
Selanjutnya, lakukan langkah berikut ini:
- Membasuh tangan bagian kanan terlebih dahulu sebanyak 3 kali
- Membasuh alat kelamin sampai bersih dari najis dan kotoran
- Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun setelah membasuh kotoran atau najis
- Mengambil wudhu seperti saat akan sholat
- Menyiram bagian tubuh secara keseluruhan ari ujung rambut sebanyak 3 kali
- Menyiram anggota bada bagian kanan terlebih dahulu sebanyak 3 kali
- Siram anggota badan sebelah kiri sebanyak tiga kali
- Gosok bagian tubuh sebanyak tiga kali terutama bagian seperti lutut, ketiak, dan pusar
- Lanjutkan mandi seperti biasa
Tata cara mandi junub pada laki-laki dan perempuan memang tidak ada banyak perbedaan. Namun, pada perempuan memiliki keistimewaan tersendiri yakni pada saat membasuh rambut dimana perempuan tidak harus mengurai rambutnya.
Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam sebuah hadits yang berbunyi:
“Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330).
Dari uraian di atas, maka jelas bahwa batas waktu mandi junub pada saat puasa adalah sebelum matahari terbit atau waktu salat Subuh berakhir. Meskipun telat mandi junub, namun tidak membatalkan puasa dan ibadah yang dilakukan tetap sah.
Baca juga:
- Hukum dan Niat Mandi Junub setelah Berhubungan Intim di Bulan Ramadan
- Kapan Seharusnya Mandi Junub Dilakukan di Bulan Ramadan?
- Setelah Berhubungan Seks, Bolehkah Istri Mandi Junub Bareng Suami?