5 Alasan Mengapa Gen Z Lebih Terbuka tentang Kesehatan Mentalnya
Jangkauan internet yang luas membuat Gen Z lebih terbuka dalam hal komunikasi & informasi
2 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gen Z adalah generasi yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012. Seperti diketahui, mereka merupakan generasi pertama yang tumbuh dengan internet dan smartphone. Tentunya ini sangat jauh berbeda dengan generasi sebelumnya yakni Millenials (1982-1996) dan Gen X (1965-1980).
Dengan bantuan teknologi dan media sosial, Gen Z bisa terhubung dengan banyak orang di belahan dunia lain. Sehingga, berbagai informasi bisa dengan mudah mereka jangkau. Tapi di satu sisi, penelitian membuktikan kalau Gen Z lebih rentan mengalami tekanan dan stres. Jadi nggak heran kalau isu kesehatan mental sangat melekat pada kehidupan Generasi Z.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Generasi Z secara konsisten menunjukkan kalau mereka sangat terbuka dengan masalah kesehatan mentalnya. Kira-kira apa alasannya? Berikut ini Popmama.com telah merangkum 5 alasan mengapa Gen Z lebih terbuka tentang kesehatan mentalnya dilansir dari Verywell Mind.
1. Perawatan kesehatan mental adalah hal yang dianggap normal
Dalam kehidupan Gen Z, perawatan atau pengobatan yang berhubungan dengan masalah psikologis dianggap sebagai suatu hal yang normal dan wajar.
Menurut mereka, perawatan kesehatan mental sama dengan perawatan kesehatan lainnya yang ada di rumah sakit, sehingga tak ada pandangan buruk ketika membicarakan hal ini.
Selain itu, Gen Z menganggap kalau mendapatkan bantuan untuk kesehatan mental bukanlah suatu kelemahan yang harus ditutupi.
Editors' Pick
2. Adanya peran besar dari media sosial
Media sosial nyatanya telah membantu Gen Z untuk menormalkan masalah kesehatan mental dan mengurangi stigma buruknya. Dengan aktif menggunakan medsos, Gen Z seperti mendapatkan dukungan sosial melalui berbagai koneksi dengan orang lain di luar sana.
Gen Z juga bisa dengan mudah melihat iklan mengenai terapi online atau mengetahui masalah kesehatan mental yang banyak dialami orang lain, lewat banyaknya postingan di jejaring sosial. Karena itu, Generasi Z jadi punya kesadaran penuh dalam hal kesehatan mental dan memilih untuk membahasnya daripada berusaha menyembunyikan.