Amalan dan Doa Malam Nisfu Syaban yang Bisa Dilakukan Bersama Keluarga

1. Apa yang dimaksud malam Nisfu Syaban?

Freepik/master1305

Bulan Syaban adalah bulan ke delapan dalam kalender Islam (Hijriah). Sedangkan malam Nisfu Syaban merupakan malam ke 15 di Bulan Syaban. Tahun 2022 ini, Nisfu Syaban 1443 H bertepatan pada Hari Jumat 18 Maret 2022.

Dijelaskan Buya Yahya dalam kajiannya di YouTube Channel AL-Bahjah TV, di malam Nisfu Syaban semua orang akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Namun ada dua golongan yang tidak akan mendapat pertolongan dan pengampunan, yakni kaum musyrik yang menyekutukan Allah dan mereka yang memiliki dendam serta permusuhan dengan saudara.

Jadi malam Nisfu Syaban ini tentunya sangat istimewa, sehingga kamu bisa memanfaatkanya dengan memperbanyak doa dan amalan baik. Tentunya sambil memohon ampunan kepada Allah.

2. Amalan yang bisa dilakukan di malam Nisfu Syaban

Freepik/rawpixel.com

Pada malam Nisfu Syaban, kamu dianjurkan untuk menjalani beberapa amalan baik, seperti:

Memperbanyak istigfar dan zikir

Ucapkan "Astaghfirullaahal ‘adziim" sebanyak yang kamu bisa. Selain untuk menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah, beristigfar juga bisa menjadi jalan untuk menghapus dosa-dosa serta pembuka pintu rizki.

Banyak berdoa dan membaca doa Nisfu Syaban

Setiap saat tentu kamu dianjurkan untuk banyak berdoa dan memohon kepada Allah, tak terkecuali di waktu penting seperti malam Nisfu Syaban. Bahkan ada doa khusus yang dipanjatkan di malam Nisfu Syaban.

Membaca Surat Yasin sebanyak 3x

• Surat Yasin pertama diniatkan supaya Allah SWT memberikan kita panjang umur.
• Surat Yasin kedua diniatkan untuk tolak bala dan meminta keberkahan rizki dari Allah.
• Surat Yasin ketiga diniatkan agar kita tidak bergantung kepada orang lain dan hanya kepada Allah semata.

Salat Istikharah

Salat Istikharah dilakukan sebanyak 2 rakaat. Salat ini diniatkan untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT agar diberikan yang terbaik untuk kita.  

Salat Tasbih

Salat tasbih bisa dilakukan sebanyak 4 rakaat. Adapun tujuan dilakukanya salat tasbih yaitu untuk meminta ampunan kepada Allah SWT, agar digugurkan segala dosa yang pernah kita lakukan selama hidup di dunia.

Salat Witir

Salat witir merupakan salat yang punya rakaat ganjil yakni satu, tiga, lima, tujuh, hingga sebelas. Salat witir merupakan penutup salat malam yang jumlah rakaatnya bisa disesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing. Dengan menjalankannya, Allah SWT senantiasa akan memberi kekuatan pada kita untuk menghadapi segala cobaan yang datang.

3. Bagaimana hukumnya menjalankan amalan-amalan tersebut di malam Nisfu Syaban?

Freepik/master1305

Menurut Felia Kharissa S.H, M.H, Co-founder Al Atfal Islamic Learning Center, amalan-amalan tersebut sifatnya sunnah atau suatu perkara yang dianjurkan.

“Sebenarnya kalau amalan ini sifatnya tidak wajib. Jadi kalau dikerjakan mendapat pahala, kalau tidak dikerjakan juga tidak apa-apa,” jelas Felia saat diwawancarai oleh Popmama.com, Selasa (15/3).

Beliau juga menambahkan kalau amalan tersebut memang memiliki pahala yang besar, namun tidak lebih utama dari ibadah yang wajib dilaksanakan umat Islam, seperti salat lima waktu.

“Jadi misalnya kita salat tasbih, tapi kita nggak salat Maghrib, ya tidak boleh. Karena yang utama tetap salat lima waktu,” jelasnya.

4. Doa malam Nisfu Syaban

Pexels/RODNAE Productions

Pada malam Nisfu Syaban, umat Muslim juga dianjurkan membaca doa berikut:

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

“Allahumma ya dzal manni walaa yumannu 'alaika ya dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thouli wal in'aam laa ilaaha illaa anta, zhoharul laajiin, wa jaarol mustajiiriin, wa amaanal khoo-ifiin.

Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan awmahruuman awmathruudan awmuqtarron alayya fir rizqi famhu Allaahumma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqoowatii wahirmaanii wathordii waiq taaro rizqii wa atsbitnii indaka fii ummil kitaabi sa'iidam marzuuqom muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka qulta waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaabi.

Ilaahi bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarromillatii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wayubromu ishrif 'annii minal balaa-i maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghyuubi birohmatika yaa arhamar raahimiin Washollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aalihii washohbihi wasallam.”

Artinya:

“Ya Allah, zat pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai zat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau, Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab (Lauhul Mahfudz) sebagai orang yang celaka, terhalang, tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah.

Wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Ya Tuhanku berkat Engkau yang Maha Besar, pada malam pertengahan Bulan Syaban yang mulia ini dipercikkanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak. Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib, berkat rahmat-Mu yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.”

Itulah tadi penjelasan mengenai amalan dan doa malam Nisfu Syaban. Semoga ini bisa menambah pengetahuan untuk kamu dan keluarga, tentunya dalam menjalani ibadah di malam Nisfu Syaban mendatang ya.

Baca juga:

• Tata Cara dan Niat Puasa Nisfu Syaban, Yuk Persiapkan Diri!
• Siapkan Diri, Ini 5 Tata Cara dan Niat Puasa Rajab
• Yuk, Bersiap Sambut Puasa! Keutamaan Salat Tarawih di Bulan Ramadan