5 Bahaya Vape bagi Kesehatan Tubuh, Jangan Anggap Remeh!

Zat kimia berbahaya dalam vape bisa mengiritasi paru-paru dan sebabkan kematian mendadak

24 Januari 2024

5 Bahaya Vape bagi Kesehatan Tubuh, Jangan Anggap Remeh
Freepik.com/kroshka__nastya

Vape atau rokok elektrik kini kian menjamur di tengah masyarakat Indonesia. Selain karena harganya yang terjangkau, banyak orang yang beralih ke vape karena dianggap lebih aman dari rokok konvensional atau rokok tembakau.

Padahal, WHO (World Health Organization) menyebut kalau vaping atau merokok dengan menggunakan vape, tidak benar-benar membuat seorang perokok konvensional berhenti kecanduan nikotin.

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan juga mengungkapkan hal yang sama. Ia menyebut jika kandungan senyawa nikotin dalam vape memicu rasa ketagihan atau adiksi. Akibatnya, seseorang akan terus mencari rokok dan menjadikannya suatu kebiasaan.

“Vape memiliki kandungan senyawa nikotin yang dapat memicu rasa ketagihan atau adiksi, yang menyebabkan rokok menjadi kebiasaan,” ungkap dr. Erlina kepada Popmama.com pada Selasa (23/1/24).

Di bawah ini, Popmama.com rangkum selengkapnya mengenai 5 bahaya vape bagi kesehatan tubuh.

1. Bisa mengiritasi organ paru-paru

1. Bisa mengiritasi organ paru-paru
Freepik/freepik

Di dalam vape terkandung glikol, yang bisa mengiritasi organ paru-paru dan mata. Selain itu, senyawa ini juga dapat mengganggu saluran pernapasan, yang membuat seseorang mudah mengalami asma, sesak napas, hingga Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Ini menjadi salah satu bahaya vape yang harus diperhatikan.

“Secara umum, asap vape dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, serta memperburuk seseorang yang memiliki gangguan pernapasan, seperti asma, PPOK dan seterusnya,” tegas dokter Erlina.

Editors' Pick

2. Menyebabkan ketergantungan nikotin

2. Menyebabkan ketergantungan nikotin
Pixabay/Doodleroy

Sebagian besar vape yang dijual di pasaran, mengandung nikotin. Nikotin merupakan suatu senyawa kimia yang bisa menyebabkan seseorang mengalami ketergantungan.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kandungan nikotin dalam vape tak hanya menimbulkan efek candu, tapi juga bisa memicu depresi, bahkan hingga kematian.

Jika seseorang sering terpapar nikotin, maka akan sulit baginya untuk lepas atau berhenti menggunakan zat tersebut. Alhasil, tubuh akan menunjukkan gejala fisik berupa mual dan sakit kepala.

3. Memicu peradangan paru atau pneumonia

3. Memicu peradangan paru atau pneumonia
Freepik/stockking

Dokter Erlina menambahkan jika potensi toksisitas akibat penggunaan vape sangatlah tinggi. Misalnya saja, kandungan tetrahidrokanabinol (THC) dan vitamin E asetat di dalam liquid vape, dapat bersifat racun bagi tubuh jika dihirup.

Apabila seseorang terpapar zat berbahaya tersebut, risikonya bisa mengalami peradangan paru. Peradangan paru atau pneumonia ditandai dengan sesak napas, nyeri dada, hingga batuk.

“Vape dapat mengandung zat perusak paru-paru, seperti tetrahidrokanabinol (THC) dan vitamin E asetat, yang bersifat racun bagi tubuh apabila terhirup. Kerusakan paru-paru yang dapat terjadi salah satunya adalah peradangan paru (pneumonia) dan dapat memunculkan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, dan batuk,” kata dokter Erlina.

4. Menyebabkan serangan jantung dan kematian mendadak

4. Menyebabkan serangan jantung kematian mendadak
Freepik/freepik

Uap nikotin yang dihasilkan vape, mengandung sejumlah senyawa yang bisa memicu peningkatan hormon adrenalin. Adrenalin merupakan suatu hormon dalam tubuh manusia, yang biasanya meningkat saat seseorang merasa terancam atau stres.

Ketika hormon adrenalin meningkat dalam tubuh akibat uap nikotin, detak jantung juga semakin cepat. Akibatnya, darah akan mengalir dengan deras ke seluruh tubuh.

Nah, kamu perlu berhati-hati, karena kerja jantung yang terlalu keras ini, sangat berisiko menyebabkan serangan jantung dan kematian mendadak.

5. Mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan

5. Mengganggu perkembangan janin dalam kandungan
Freepik/senivpetro

“Asap vape dan rokok tembakau sama-sama bersifat racun bagi tubuh apabila terhirup. Kedua jenis asap ini terlebih lagi berbahaya bagi ibu hamil, karena dapat mengganggu perkembangan kandungannya,” jelas dokter Erlina.

Rupanya tak hanya pengguna, dokter Erlina sebut orang lain yang terpapar uap atau asap vape juga berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan. Misalnya saja pada Ibu hamil, vape berisiko menyebabkan beberapa kondisi berikut ini:

  • Meningkatkan risiko pesalinan prematur.
  • Meningkatkan risiko kematian janin dalam kandungan.
  • Meningkatkan risiko Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), karena terganggunya proses penyerapan nutrisi.
  • Menyebabkan gangguan perkembangan paru-paru dan otak pada bayi.
  • Kandungan nikotin dalam uap vape bisa mengganggu aliran darah Ibu dan janin, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi bisa terhambat.

Itulah informasi mengenai 5 bahaya vape bagi kesehatan tubuh. Yuk, mulai bijak dan jangan menyepelekan akibatnya!

Baca juga:

The Latest