Hati-Hati! Berkeringat di Malam Hari Jadi Gejala Baru Varian Omicron
Meskipun gejalanya lebih ringan dari varian Covid-19 lainnya, kita harus tetap waspada ya!
18 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut Kementerian Kesehatan, data terbaru hingga Sabtu (15/1), jumlah total terkonfirmasi positif Omicron telah capai 748 kasus Ma. Tentu ini jadi pembelajaran untuk kita, agar lebih waspada lagi terhadap penyebaran virus serta gejala yang muncul saat terinfeksi Omicron.
Dilansir dari Medical Daily, Dr. Amir Khan seorang dokter yang bekerja di U.K.’s National Health Service mengatakan bahwa, baru-baru ini ada gejala yang berbeda untuk varian Omicron dibandingkan dengan jenis Covid-19 lainnya.
Menurut Dr. Khan, selain mengalami tenggorokan gatal, nyeri otot, kelelahan dan batuk kering, berkeringat di malam hari jadi gejala baru varian Omicron nih Ma. Guna memberikan kewaspadaan, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya.
Bagi Mama yang mungkin merasakan salah satu dari kelima gejalanya, jangan diabaikan ya!
Editors' Pick
1. Gejala yang dirasakan oleh pasien Omicron pada umumnya
Sejauh ini Dr. Khan bersama dengan rekan-rekannya telah mencoba mengamati beberapa di antara pasien Covid-19 yang telah terinfeksi Omicron. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, beliau mendapati bahwa ada 5 gejala Omicron yang perlu diwaspadai diantaranya:
- Mengalami tenggorokan gatal
- Mengalami nyeri otot ringan
- Timbulnya kelelahan ekstrem pada tubuh
- Mengalami batuk kering
- Berkeringat di malam hari
Dari kelima gejala yang tersebut, ada satu gejala yang menonjol karena hanya muncul di malam hari saja. Gejala tersebut yakni seringnya pasien Omicron berkeringat di malam hari.
2. Berkeringat di malam hari jadi gejala baru varian Omicron
Menurut hasil catatan pengamatan Dr. khan dan rekan-rekannya, berkeringat di malam hari yang dialami pasien Omicron, bisa sampai menyebabkan seseorang bangun dari tidur dan berganti pakaian.
Namun, ini bukan pertama kalinya para ahli mengamati keringat berlebih di malam hari yang terjadi pada pasien Covid-19 Ma.
Pada Desember lalu, para peneliti juga telah mencatat bagaimana 114 orang dari 212 peserta yang diteliti melaporkan banyak berkeringat, sementara 102 dari mereka melaporkan mengalami keringat pada malam hari saat memerangi virus, seperti dikutip dari Medical Daily. Bahkan penelitian ini dilakukan sebelum varian Omicron terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan.
Kabar baiknya, setelah menganalisis data, para ahli menemukan bahwa cairan tubuh itu tidak menularkan virus.
3. Berkeringat di malam hari bisa jadi gejala pneumonia Covid-19
Berdasarkan penelitian lain yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Guizhou University di tahun lalu, menunjukkan kalau berkeringat di malam hari bisa jadi gejala pertama pneumonia Covid-19.
Namun sayangnya penelitian ini belum didukung dengan bukti yang luas, sehingga penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan Ma. Meskipun demikian, beberapa ahli medis sejak saat itu mengakui bahwa berkeringat di malam hari jadi salah satu gejala infeksi Covid-19.
Nah demikianlah tadi Ma, informasi mengenai bagaimana berkeringat di malam hari jadi gejala baru varian Omicron. Dibandingkan dengan varian Delta, Omicron diketahui memang memiliki gejala yang lebih ringan Ma. Namun ini bukan berarti Mama boleh mengabaikan gejala-gejala yang muncul, serta penyebaran virus Covid-19 Omicron.
Yuk tetap patuhi protokol kesehatan dan segerakan vaksin, demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama Ma!
Baca juga:
- Gejala Omicron Paling Banyak di Indonesia menurut Kemenkes
- Waspada, 65 Hari ke Depan akan Ada Lonjakan Omicron di Indonesia
- Perkembangan Covid-19 Omicron Sudah Capai 748 Kasus, Waspada Ma!