Daftar Kelayakan Vaksin Booster Terbaru dari Kemenkes
Yuk persiapkan diri sebaik mungkin untuk menerima vaksin booster Covid-19!
12 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring dengan dimulainya program vaksinasi booster Covid-19, Rabu 12 Januari 2022, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tentunya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, guna memastikan ketersediaan vaksin bagi seluruh masyarakat.
Diketahui sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan 5 jenis vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat sebagai vaksin booster. Diantaranya yakni Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax.
Pada Selasa, 11 Januari 2022, disiarkan di YouTube Kemenkes, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan terkait teknis pelaksanaan vaksin booster Covid-19. Ia mengatakan bahwa, pemerintah sudah memiliki jumlah vaksin yang cukup untuk diberikan kepada masyarakat.
Namun dalam prosesnya, pemerintah akan memberikan vaksin booster dengan mempertimbangkan ketersediaan yang ada di tahun ini.
Dikarenakan jenisnya akan berbeda dengan ketersediaan vaksin di tahun lalu, serta mempertimbangkan hasil riset yang telah dilakukan para peneliti yang sudah dikonfirmasi oleh BPOM dan ITAGI.
Lantas seperti apa daftar kelayakan vaksin booster terbaru dari Kemenkes? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya untuk Mama.
Editors' Pick
1. Vaksin primer Sinovac bisa mendapatkan booster vaksin Pfizer
Bagi Mama yang sebelumnya mendapatkan vaksin Sinovac dosis 1 dan 2, kemungkinan Mama akan mendapatkan vaksin booster Pfizer. Dimana vaksin booster Pfizer akan diberikan sebanyak setengah dosis, tentunya setelah 6 bulan dari dosis yang kedua.
“Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, kita akan berikan vaksin boosternya setengah dosis Pfizer,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Diketahui menurut BPOM, vaksin Pfizer memberikan reaksi efek samping berupa rasa nyeri di bagian yang disuntikkan vaksin, nyeri otot, nyeri sendi, serta demam Ma.
2. Vaksin primer Sinovac bisa mendapatkan booster vaksin AstraZeneca
Selain itu, untuk Mama yang mendapatkan vaksin Sinovac dosis 1 dan 2 sebelumnya, bisa juga nih mendapatkan booster vaksin AstraZeneca. Booster vaksin AstraZeneca akan diberikan 6 bulan setelah dosis kedua, sebanyak setengah dosis.
“Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, akan kita berikan booster setengah dosis AstraZeneca,” tambah Budi Gunadi.
Vaksin booster AstraZeneca umumnya memberikan efek samping yang kurang lebih sama dengan jenis vaksin lainnya Ma. Menurut BPOM, efek samping vaksin AstraZeneca 55% bersifat ringan dan 37% bersifat sedang.