Mengenal Piroxicam, Obat untuk Mengurangi Gejala Radang Sendi
Ketahui dosis penggunaan piroxicam yang tepat, agar manfaatnya bisa kamu rasakan secara maksimal
2 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Piroxicam merupakan obat yang bisa membantu mengatasi radang sendi yang biasa terjadi, salah satunya karena asam urat.
Radang sendi memang lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun. Tapi bukan berarti, kamu boleh mengabaikannya ya. Karena radang sendi dapat dialami oleh siapa saja, termasuk orang yang berusia di bawah 60 tahun.
Salah satu obat yang bisa digunakan untuk mengatasi radang sendi adalah piroxicam. Obat ini biasa dikonsumsi oleh orang dewasa, terutama untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan akibat radang sendi, seperti nyeri dan peradangan. Piroxicam tersedia dalam dua bentuk, yaitu gel serta tablet dengan dosis 10 mg dan 20 mg.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com akan memberikan informasi selengkapnya mengenai piroxicam. Disimak ya, agar kamu tahu bagaimana dosis dan cara penggunaan piroxicam yang tepat.
1. Apa itu obat Piroxicam?
Piroxicam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Biasanya NSAID lebih sering digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terjadi pada tubuh. Karena manfaatnya ini, piroxicam banyak digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan, yang disebabkan oleh penyakit radang sendi seperti asam urat dan reumatik.
Food and Drug Administration (FDA) menyetujui penggunaan obat ini pada tahun 1982. Tapi karena efek samping yang dimilikinya, obat ini tidak disarankan menjadi NSAID pertama yang diresepkan untuk mengurangi gejala radang sendi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2021, tentang perubahan golongan obat, piroxicam yang semula merupakan golongan obat keras berubah menjadi golongan obat bebas terbatas. Artinya, obat piroxicam merupakan golongan obat keras, namun masih bisa dijual bebas di toko obat dan kamu bisa membelinya tanpa resep dokter.
Tapi penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan ya, agar tidak menimbulkan efek samping pada tubuh.
2. Bagaimana cara kerja Piroxicam dalam tubuh?
Piroxicam bekerja dengan cara menghambat kerja enzim yang memproduksi prostaglandin. Prostaglandin merupakan senyawa yang dilepaskan tubuh, untuk merespon cedera yang terjadi pada tubuh kamu. Namun pada prosesnya, prostaglandin dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak dan peradangan di area yang terkena radang sendi.
Saat kamu mengonsumsi obat ini, maka produksi prostaglandin akan dihambat, sehingga rasa nyeri dan peradangan akan berkurang. Tapi perlu kamu ketahui bahwa, piroxicam tidak menyembuhkan penyakit radang sendi, obat ini hanya membantu mengurangi gejala radang sendi seperti nyeri, bengkak, dan peradangan.
Editors' Pick
3. Dosis penggunaan Piroxicam yang tepat
Dosis penggunaan piroxicam, ditentukan berdasarkan usia, jenis penyakit yang diderita, tingkat keparahan dan kondisi tubuh kamu. Oleh karena itu, untuk mendapatkan manfaatnya, sebaiknya kamu mengikuti petunjuk dokter, atau gunakanlah sesuai dengan informasi yang tertera pada kemasan produk obat tersebut.
Berikut ini dosis penggunaan piroxicam yang disarankan.
Piroxicam tablet:
- Dosis pasien dewasa: 20 mg per hari, sebanyak 1 kali sehari.
- Dosis pasien dewasa lansia: 1 kali sehari, dengan dosis di bawah 20 mg.
Piroxicam gel:
Kamu disarankan untuk menggunakan piroxicam berbentuk gel, dengan kandungan piroxicam 0,5 % sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Oleskan pada bagian tubuh yang mengalami nyeri atau peradangan.
Piroxicam tidak disarankan untuk siapapun yang berusia di bawah 18 tahun. Untuk menjaga kualitas obat piroxicam, sebaiknya simpan obat ini dalam wadah tertutup dengan suhu 15° C sampai 30° C. Jauhkan dari paparan cahaya matahari dan jangkauan anak-anak.
4. Apakah mengonsumsi Piroxicam memiliki efek samping bagi tubuh?
Dilansir dari U.S National Library of Medicine, mengonsumsi obat piroxicam bisa memiliki beberapa efek samping bagi tubuh, seperti:
- Pusing
- Maag
- Demam
- Diare
- Sembelit
- Sakit kepala
- Ruam
- Gatal
Pada beberapa kasus, efek samping yang lebih ekstrim bisa saja muncul setelah penggunaan obat piroxicam. Diantaranya, gangguan pengelihatan, sesak napas, kesulitan menelan, pendarahan pada gusi, serta perubahan warna urin.
Efek samping ini memang jarang terjadi, tapi jika kamu merasakannya setelah menggunakan obat ini, segera hentikan penggunaanya dan lakukan pemeriksaan ke dokter ya.
5. Interaksi yang ditimbulkan jika obat Piroxicam dikonsumsi dengan obat lainnya
Interaksi piroxicam dengan obat lainnya, kemungkinan besar dapat mengganggu kerja obat itu sendiri dan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Maka dari itu, kamu disarankann untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsinya.
Berikut ini beberapa jenis obat yang bisa menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan piroxicam.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lain seperti aspirin dan ibu profen. Dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping obat, terutama sakit perut.
- Obat pengontrol tekanan darah. Jika dikonsumsi bersamaan dengan piroxicam, dapat membuat obat tersebut tidak berfungsi dengan baik.
- Antikoagulan atau obat pengencer darah. Mengonsumsi obat pengencer darah bersamaan dengan piroxicam, dapat menyebabkan pendarahan pada lambung dan usus.
6. Berapa harga obat Piroxicam?
Berikut kisaran harga Piroxicam:
- Harga Piroxicam 20MG Strip isi 10 tablet Rp5.000
- Harga Piroxicam 10MG Box isi 100 tablet Rp29.500
- Harga Piroxicam 10 MG Box isi 100 tablet Rp23.500
- Harga Piroxicam 10 MG Strip isi 10 tablet Rp3.200
Daftar harga di atas bedasarkan kisaran rata-rata ya. Harga bisa berbeda pada setiap toko obat atau apotek.
Itulah informasi mengenai apa itu obat piroxicam, bagaimana cara kerja dan dosis yang tepat untuk menggunakannya. Piroxicam memang membantu mengurangi gejala nyeri dan peradangan akibat radang sendi, tapi tidak bisa menyembuhkan kondisi tersebut.
Untuk mendapatkan manfaatnya, gunakanlah obat ini sesuai dengan petunjuk dokter atau berdasarkan informasi yang tertera pada kemasan produk ya. Ini dilakukan supaya kamu terhindar dari efek samping obat yang berbahaya bagi tubuh.
Jika ada keraguan dalam menggunakan obat ini, kamu bisa berkonsultasi ke dokter atau apoteker di tempat kamu membeli obat piroxicam. Semoga informasi ini berguna untuk kamu ya!
Baca juga:
- Kenali Methylprednisolone, Obat untuk Atasi Pembengkakan Hingga Alergi
- Apa itu Cetirizine, Manfaat dan Efek Samping Penggunaannya?
- Disebut Antibakteri, Inilah Fakta Mengenai Jenis Obat Bacitracin