Nyeri Vagina setelah Berhubungan Seks, Apa Penyebabnya?

Bisa jadi karena kurang pelumas, atau bahkan ada infeksi menular seksual

3 Oktober 2024

Nyeri Vagina setelah Berhubungan Seks, Apa Penyebabnya
Pexels/Cliff Booth

Pernahkah kamu merasakan nyeri vagina setelah berhubungan seksual? Jika iya, mulai sekarang kamu perlu berhati-hati ya.

Pasalnya, selain karena aktivitas seksual itu sendiri, rasa nyeri vagina bisa muncul karena adanya masalah kesehatan pada organ reproduksi. Diantaranya yaitu endometriosis, infeksi menular seksual, kista bartholin, hingga masalah infeksi jamur vagina.

Meskipun pada kondisi lain, nyeri vagina setelah berhubungan seks juga bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak perlu dikhawatirkan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu mengetahui apa penyebab nyeri vagina setelah berhubungan seks. Supaya kamu tahu mana yang perlu diwaspadai dan mana yang tidak. Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya, dilansir dari Healthline.

1. Kurangnya rangsangan seksual

1. Kurang rangsangan seksual
Freepik

Kurangnya rangsangan seksual bisa jadi penyebab nyeri vagina setelah berhubungan seks.

Melakukan hubungan seks dengan terburu-buru dan mengabaikan foreplay, berdampak pada berkurangnya pelumas alami yang dihasilkan tubuh. Sehingga pada saat hubungan seks terjadi, vagina mungkin mengalami gesekan yang dapat menyebabkan robekan kecil di sekitarnya.

Kondisi ini akan menimbulkan rasa nyeri di vagina, bahkan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan infeksi.

2. Melakukan hubungan seks yang lama dan kuat

2. Melakukan hubungan seks lama kuat
Freepik/cookie_studio

Melakukan hubungan seks dengan durasi yang lama dan kuat, bisa menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di vagina. Tekanan yang ekstra dari penis akan menghasilkan gesekan yang bisa melukai jaringan sensitif di sekitar vagina.

Hal ini berlaku juga jika pasangan kamu menggunakan jari, sex toys, atau benda lainnya.

3. Reaksi alergi dari penggunaan kondom, pelumas atau produk lainnya

3. Reaksi alergi dari penggunaan kondom, pelumas atau produk lainnya
Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition

Vagina nyeri setelah berhubungan seks juga bisa disebabkan karena adanya reaksi alergi. Alergi ini bisa muncul dari penggunaan kondom, pelumas, maupun produk lainnya yang digunakan saat berhubungan seks.

Alergi pada kulit terutama di area sekitar vagina, bisa sampai menimbulkan iritasi dan nyeri. Pada beberapa kondisi, rasa sakitnya bahkan bisa meluas ke bagian tubuh lainnya seperti saluran kemih.

4. Infeksi menular seksual (IMS)

4. Infeksi menular seksual (IMS)
Freepik/rawpixel.com

Hati-hati, nyeri vagina setelah berhubungan seks juga bisa jadi tanda adanya infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore atau herpes genital. Selain nyeri, IMS juga bisa disertai dengan pendarahan vagina usai berhubungan seks.

Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu dan pasangan disarankan melakukan skrining IMS, guna menyingkirkan infeksi yang ada. Perawatan yang tepat tentu akan membantu kamu terhindar dari risiko yang lebih parah.

Editors' Pick

5. Infeksi jamur vagina

5. Infeksi jamur vagina
Freepik/atlascompany

Nyeri setelah berhubungan seks di area vagina bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini bisa terjadi pada perempuan di semua usia, dikarenakan kurang menjaga kebersihan, penggunaan obat-obatan jenis tertentu, perubahan hormon, dan kurangnya sirkulasi udara di area organ intim.

Selain menimbulkan rasa nyeri di vagina usai berhubungan seks, infeksi jamur juga bisa menyebabkan vagina gatal, bengkak, dan sakit saat buang air kecil.

6. Vaginismus

6. Vaginismus
Pexels/Anna Nekrashevich

Vaginismus menyebabkan otot-otot di dalam maupun luar vagina berkontraksi dengan sendirinya. Otot-otot tersebut akan menutup vagina dan membuat penetrasi saat berhubungan seks sulit dilakukan.

Apabila ini terjadi, kamu akan merasa tidak nyaman akibat rasa sakit di sekitar vagina setelah aktivitas seksual.

7. Menopause

7. Menopause
Freepik/wayhomestudio

Menopause membuat perempuan mengalami perubahan hormon secara drastis, salah satunya hormon estrogen. Dengan hormon estrogen yang sedikit, tubuh juga akan memproduksi lebih sedikit pelumas alami.

Selain itu, menopause juga menyebabkan jaringan di vagina menjadi kering dan tipis. Ini membuat penetrasi saat berhubungan seks jadi tidak nyaman dan vagina terasa nyeri setelah berhubungan seks.

8. Endometriosis

8. Endometriosis
Freepik/benzoix

Endometriosis merupakan keadaan dimana jaringan yang mirip endometrium tumbuh di luar rahim, seperti di area ovarium, perut, maupun usus.

Nyeri vagina saat dan setelah berhubungan seks bisa jadi disebabkan oleh endometriosis. Dimana rasa sakitnya juga bisa terasa hingga di panggul dan vagina bagian atas.

9. Penyakit radang panggul

9. Penyakit radang panggul
Freepik/diana.grytsku

Penyakit radang panggul biasanya terjadi karena adanya infeksi bakteri. Beberapa diantaranya bahkan sama dengan bakteri penyebab infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini bsia menyebar ke rahim, saluran tuba, serviks, hingga ke ovarium.

Jika ini terjadi, kamu mungkin akan merasakan nyeri di bagian panggul, nyeri saat buang air kecil, hingga merasakan hubungan seks yang menyakitkan.

10. Penggunaan obat-obatan atau KB

10. Penggunaan obat-obatan atau KB
Pexels/cottonbro

Pilihan metode untuk mengontrol kelahiran biasanya akan menekan kadar hormon tertentu di dalam tubuh kita. Ini berisiko menyebabkan jaringan di vagina menjadi lebih tipis dan kering.

Akibatnya kamu mungkin membutuhkan bantuan pelumas tambahan untuk menghindari lecet karena gesekan. Jika tidak, rasa nyeri di vagina usai berhubungan seksual bisa saja muncul dan membuat kamu merasa tidak nyaman.

Nah, itulah tadi penyebab nyeri vagina setelah berhubungan seks. Hubungan seks seharusnya tidak menyakitkan. Tapi jika kamu merasakan nyeri di area genital, ada baiknya bicarakan dengan pasangan dan segera lakukan konsultasi medis ya.

Baca juga:

The Latest