Pentingnya Skrining Mammogram, Langkah Awal Cegah Kanker Payudara

Skirining mammogram dan USG jadi satu langkah penting untuk cegah kanker payudara

31 Agustus 2023

Penting Skrining Mammogram, Langkah Awal Cegah Kanker Payudara
Freepik/diana-grytsku

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus kanker payudara per tahun 2020 sudah mencapai 68.858 atau 16,6% dari total 396.914 kasus kanker yang terjadi di Indonesia. Di mana jumlah kasus kematian yang terjadi akibat kanker payudara mencapai lebih dari 22.000 jiwa.

Satu hal yang membuat kondisi kian memprihatinkan adalah banyaknya Ibu yang tidakan melakukan proses skrining. Salah satu penyebabnya karena mereka takut membayangkan proses skrining, serta takut untuk meninggalkan urusan rumah, terutama jika berkaitan dengan anak.

Dalam acara konferensi pers kampanye #SaveIbuku dan Selangkah untuk Cegah Kanker Payudara yang diselenggarkan pada Selasa (29/8/2023) di Siloam Hospital, TB Simatupang, dokter Christina Maria mengungkapkan pentingnya skrining mammogram, karena bisa jadi langkah awal cegah kanker payudara.

Di bawah ini Popmama.com ulas informasi selengkapnya untuk kamu.

Editors' Pick

1. Skrining mammogram bisa jadi langkah awal cegah kanker payudara

1. Skrining mammogram bisa jadi langkah awal cegah kanker payudara
Dok. Siloam Hospital

Selama ini kita mengetahui bahwa, kebanyakan orang menyadari dirinya mengidap penyakit kanker payudara sudah di stadium tinggi. Salah satu penyebabnya, karena kurangnya kesadaran untuk deteksi dini suatu penyakit, termasuk masalah kanker payudara.

“Jadi ketika mereka melakukan pemeriksaan, ternyata sudah stadium yang parah. Karena itu, skrining penting dilakukan,” kata dr. Christina Maria selaku Medical Expert Aman Health.

Skrining kanker payudara dikenal dengan sebutan mammogram. Mammogram adalah suatu pemeriksaan khusus yang dilakukan oleh tim medis, guna mengetahui atau menilai suatu jaringan di payudara seseorang.

“Mammogram bisa mendeteksi massa yang lebih kecil dari dua sentimeter, bahkan seukuran kacang dia (mammogram) bisa mendeteksi,” jelasnya.

Menurut dokter Christina, dengan melakukan skrining mammogram sedari awal, nantinya angka harapan hidup pengidap kanker bisa meningkat, bahkan mencapai 100%.

2. Mammogram bisa dilakukan di minimal usia 40 tahun

2. Mammogram bisa dilakukan minimal usia 40 tahun
Freepik/Lifestylememory

Lebih lanjut dr Christina menjelaskan bahwa tidak semua orang bisa melakukan skrining mammogram. Mammogram hanya ditujukan untuk mereka yang berusia minimal 40 tahun ke atas. Sebab semakin bertambahnya usia, maka risiko kanker payudara juga akan meningkat.

“Minimal 40 tahun ya (mammogram). Mammogram tidak untuk di bawah usia tersebut, kecuali dari awal memang terdapat faktor risiko dari genetik keluarga. Nah, itu bisa dipertimbangkan,” tambahnya.

Bagi kamu yang usianya di bawah 40 tahun, tak perlu khawatir. Dokter Christina merekomendasikan pemeriksaan USG payudara untuk mendeteksi risiko kanker, khususnya bagi orang yang berusia bawah 40 tahun.

“Sebetulnya kanker payudara dulu mungkin sekitar 20-30 tahun lalu itu masih di atas usia 45 tahun ke atas. Tapi makin ke sini, semakin muda. Jadi kalo buat yang di bawah 40 tahun, bisa lakukan USG saja,” katanya.

3. Tak hanya skrining, kanker payudara juga bisa dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat

3. Tak ha skrining, kanker payudara juga bisa dicegah menjalani gaya hidup sehat
Freepik/lifeforstock

Dokter Christina Maria menjelaskan bahwa kondisi kanker payudara bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya yaitu gaya hidup seseorang yang kurang sehat. Misalnya saja kebiasaan mengonsumsi makanan instan, hingga kebiasaan buruk merokok.

Menurutnya selain melakukan skrining, seseorang juga perlu mengubah gaya hidup ke arah yang lebih positif. Tujuannya supaya risiko kanker payudara juga bisa menurun. Sebab gaya hidup sehat akan mendukung sistem metabolisme di dalam tubuh berjalan dengan optimal.

“Kalau metabolisme baik, keseimbangan hormon terjadi. Sedangkan kanker payudara ini dipengaruhi karena hormonal. Jadi begitu kita punya gaya hidup yang lebih baik, tentu risikonya akan menurun,” tutupnya.

Dalam upaya mencegah kanker payudara, RS Siloam mengandeng Dompet Aman, platform gaya hidup loyalty digital untuk meningkatkan kesadaran terhadap tindakan pencegahan kanker payudara. Aman Social dengan Yayasan Muda Giat Peduli selama ini telah bekerja sama dengan Sahabat Lestari, Wahid Foundation, dan Srikandi untuk memberikan edukasi, terkait pentingnya tindakan pencegahan kanker payudara terutama di sekolah-sekolah.

Dengan diluncurkannya kampanye #SaveIbuku ini, diharapkan gaungan dan aktivitas yang dilakukan bisa lebih menjangkau anak muda khususnya generasi Y & Z, serta semakin banyak Ibu yang mau melakukan prosedur mammografi.

Baca juga:

The Latest