Yuk Cari Tahu! 5 Penyakit Komorbid Covid-19 yang Perlu Diwaspadai
Jika tidak terkontrol, penyakit komorbid bisa memperparah infeksi Covid-19 lho, Ma!
29 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit komorbid adalah penyakit bawaan tertentu yang dimiliki oleh seseorang. Penderita penyakit komorbid merupakan salah satu kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Ini karena penyakit tersebut dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh si penderitanya menurun dan lebih sulit untuk melawan infeksi virus.
Menurut Kementerian Kesehatan, komorbid menjadi penyebab terbanyak kematian pasien Covid-19 lho, Ma.
Jika kelompok ini terinfeksi, mereka bisa mengalami gejala yang lebih berat bahkan berisiko tinggi meninggal dunia karena Covid-19 dan komplikasi lainnya.
Dikutip dari Nature Public Health Emergency Collection, diambil dari data 1044 laki-laki dan 742 perempuan dengan rentang usia 41 tahun, ada beberapa jenis penyakit penyerta yang paling banyak diderita pasien Covid-19. Penyakit-penyakit tersebut adalah tekanan darah tinggi sebesar 15,8 %, penyakit kardiovaskular 11,7 %, diabetes 9,4 %, HIV dan Hepatitis B 1,5 %, serta penyakit gangguan ginjal 0,8 %.
Jadi, bagaimana penyakit-penyakit tersebut bisa memperparah infeksi Covid-19?
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai 5 jenis penyakit komorbid Covid-19 yang harus diwaspadai. Disimak ya, Ma!
1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya tekanan darah.
Ada dua macam tekanan darah, yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah angka atas yang menggambarkan tekanan saat jantung berdetak atau otot berkontraksi. Sedangkan diastolik adalah angka bawah yang merupakan tekanan dalam pembuluh darah di antara detak jantung.
Batas ideal tekanan darah normal orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Jika nilai sistolik di atas 140 dan diastolik di atas 90, maka seseorang bisa didiagnosa menderita hipertensi.
Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, ada dua faktor risiko yang menyebabkan hipertensi. Pertama, faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin dan riwayat kesehatan keluarga. Kedua, faktor risiko yang bisa dimodifikasi seperti obesitas, merokok, konsumsi garam berlebih, kurangnya aktivitas fisik, terlalu banyak minum alkohol dan stres.
Penderita hipertensi sangat rentan terinfeksi Covid-19. Ini karena hipertensi membuat daya tahan tubuh seseorang menjadi lemah sehingga sulit untuk melawan virus Corona. Jika hipertensi tidak diobati dan tidak rutin dikontrol, maka risikonya akan semakin tinggi dibanding dengan mereka yang terkontrol.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan jika seorang penderita hipertensi terinfeksi Covid-19, diantaranya:
- Pastikan ketersediaan obat untuk mengontrol tekanan darah.
- Sediakan juga obat-obatan untuk mengatasi demam dan gejala lainnya.
- Usahakan untuk tetap di rumah dan membatasi kontak dengan orang lain.
- Gunakan masker saat harus berada di tempat umum, dan lakukan jaga jarak.
- Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air bersih.
- Bersihkan benda-benda di sekitar rumah yang sering disentuh.
Editors' Pick
2. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Organ jantung yang sakit memiliki kendala dalam proses memompa darah. Kondisi ini menyebabkan sistem kerja jantung secara keseluruhan jadi terbebani.
Tak hanya stroke, banyak penyakit lain yang disebabkan oleh masalah sistem kardiovaskular. Diantaranya penyakit jantung koroner, aritmia, serangan jantung, gagal jantung, Deep Vein Thrombosis (DVT), kardiomiopati dan penyakit jantung bawaan.
Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, faktor yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit kardiovaskular adalah usia, jenis kelamin, keturunan, obesitas, tekanan darah tinggi, stres serta pola hidup tidak sehat.
Penderita penyakit kardiovaskular sangat rentan terhadap infeksi Covid-19 karena organ jantungnya sudah mengalami abnormalitas. Covid-19 memang lebih menyerang sistem pernapasan, tapi sangat berpengaruh juga pada jantung. Apalagi jika organ jantung yang kita miliki dalam kondisi sakit dan harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika seorang penderita penyakit kardiovaskular terinfeksi Covid-19, gejala yang muncul seperti demam, sesak napas, dan batuk akan membuat kondisi tubuh semakin lelah. Karena hal inilah, pasien dengan penyakit kardiovaskular yang tadinya stabil bisa mengalami perburukan. Akibatnya infeksi Covid-19 sulit disembuhkan dan bisa menyebabkan kematian.
Jika tanpa infeksi saja kemampuan fisiknya sudah menurun, apalagi ditambah dengan infeksi Covid-19.
3. Diabetes
Diabetes termasuk ke dalam lima besar penyakit komorbid Covid-19 yang berbahaya. Diabetes merupakan jenis penyakit kronis yang memiliki ciri berupa tingginya kadar gula atau glukosa darah. Glukosa akan menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap dengan baik oleh sel-sel tubuh.
Jika tidak dikontrol, diabetes akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada organ tubuh dan melemahnya sistem imun. Tentunya ini sangat berbahaya ya, Ma, karena bisa menyebabkan seseorang mengalami berbagai komplikasi.
Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, penyakit diabetes disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
- Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Pola makan yang tidak memiliki nutrisi seimbang.
- Kurangnya aktivitas fisik.
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang disertakan pemanis buatan.
- Riwayat kesehatan keluarga dengan penyakit diabetes.
Penderita diabetes lebih rentan terinfeksi Covid-19 ketimbang masyarakat pada umumnya. Ini karena penyakit diabetes menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga virus Corona lebih mudah masuk dan menyebabkan terjadinya infeksi.
Menurut Primaya Hospital, infeksi virus Corona dapat meningkatkan peradangan atau pembengkakan internal pada orang dengan diabetes. Selain itu orang dengan penyakit diabetes akan berisiko mengalami komplikasi yang lebih serius saat terinfeksi Covid-19.
Hal yang bisa dilakukan jika penderita diabetes terinfeksi Covid-19 adalah mengecek gula darah secara rutin setiap empat jam sekali termasuk saat malam hari. Selain itu, konsumsi obat-obatan tepat waktu sesuai dengan resep dokter. Karena sebenarnya, pasien Covid-19 dengan diabetes bisa saja dirawat di rumah berdasarkan saran dokter, selama kadar gula darah terkendali.
4. Penyakit Paru
Paru-paru merupakan organ vital di dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam sistem penapasan.
Beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang paru-paru diantaranya asma, pneumonia, tuberkolosis, bronkitis dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Penyakit paru disebabkan oleh adanya alergi debu, polusi udara, bahan kimia berbahaya, serta infeksi virus. Pada umumnya penyakit paru memengaruhi saluran napas, jaringan paru-paru serta sirkulasi udara yang masuk dan keluar dari dalam tubuh.
Seperti yang kita ketahui, Covid-19 dapat menyerang sistem pernapasan dengan banyak cara dan tingkat keparahan yang berbeda. Penderita penyakit paru akan mengalami kondisi yang cukup parah saat terinfeksi Covid-19. Ini dikarenakan virus Corona menyebabkan kerusakan pada organ paru.
Orang dengan penyakit paru yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami sesak napas mulai dari tingkat sedang hingga berat, peradangan pada cabang tenggorokan, rusaknya jaringan paru akibat luka, serta kerusakan kantong udara.
Pada umumnya, pasien covid-19 dengan penyakit paru akan mendapatkan perawatan di rumah sakit khusus Covid-19. Menurut Kementerian Kesehatan dan Asosiasi Dokter Paru, ada prosedur khusus yang harus dijalankan untuk menangani pasien Covid-19 dengan penyakit paru. Petugas medis akan menentukan tingkat keparahan penyakit yang diderita, lalu pasien harus mengikuti prosedur perawatan.
5. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal adalah gangguan yang terjadi pada ginjal dan menyebabkan organ tersebut tidak dapat membersihkan atau menyaring racun dari darah.
Beberapa jenis penyakit ginjal yang umumnya terjadi yaitu batu ginjal, gagal ginjal kronis, gagal ginjal akut, serta infeksi ginjal.
Penyakit ginjal disebabkan oleh banyak hal, diantaranya kekurangan cairan, cedera pada ginjal dan kelainan genetik. Selain itu, kerusakan pada ginjal juga disebabkan oleh penyakit lainnya seperti diabetes, hipertensi dan autoimun.
Seseorang yang menderita sakit ginjal akan mengalami peningkatan risiko sakit parah saat terinfeksi Covid-19. Ini karena virus Corona bisa menyebabkan terjadinya pembekuan darah serta badai sitokin yang akan memperparah kerusakan jaringan ginjal.
Menurut Primaya Hospital, pasien Covid-19 dengan penyakit ginjal sebaiknya menjalani perawatan di rumah sakit. Terutama mereka yang kondisinya sangat lemah dan membutuhkan perawatan intensif termasuk alat bantu pernapasan.
Itulah 5 jenis penyakit komorbid Covid-19 yang harus diwaspadai.
Jika Mama atau anggota keluarga lainnya merupakan pasien penyakit komorbid, sebaiknya lakukan pengecekan secara rutin agar kesehatan tetap terkontrol.
Jangan lupa juga untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan ya, Ma!
Baca juga:
- Jangan Asal Buang! Begini Cara Mudah Kelola Limbah Masker Bekas Pakai
- 5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Merawat Pasien Covid-19 di Rumah
- Bantu Tingkatkan Imun, Konsumsi 5 Vitamin Ini saat Isoman di Rumah!