Mengalami pendarahan selama atau setelah berhubungan seksual memang bisa membuat tubuh merasa tidak nyaman. Di satu sisi rasa khawatir pun mulai muncul, yang bisa menyebabkan kamu mengalami stres atau trauma untuk berhubungan seks.
Karena itulah, mungkin kamu bertanya-tanya apakah normal mengalami pendarahan setelah berhubungan seks?
Faktanya dilansir dari Mayo Clinic, pendarahan pasca berhubungan seks adalah hal yang umum terjadi dan mungkin tidak berhubungan dengan siklus menstruasi perempuan.
Namun ada beberapa kondisi yang harus kamu waspadai, karena pendarahan bisa juga terjadi karena adanya infeksi pada vagina, leher rahim (serviks), maupun rahim.
Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com berikan rangkuman informasi mengenai 8 penyebab vagina berdarah usai berhubungan seksual, dilansir dari Verywell Health. Yuk simak, supaya kamu bisa lebih mewaspadainya.
1. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Pexels/AneteLusina
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah salah satu penyebab vagina berdarah usai berhubungan seksual.
Beberapa jenis IMS seperti klamidia dan gonore diketahui memiliki gejala yang berhubungan dengan vagina. Seperti nyeri panggul, muncul rasa gatal dan panas di vagina, keputihan, serta timbul rasa sakit saat buang air kecil. Gejala-gejala tersebut bisa menimbulkan peradangan yang dapat menyebabkan pendarahan di vagina.
Selain itu, jenis IMS lainnya seperti sifilis dan herpes genital juga bisa menyebabkan luka terbuka yang rentan berdarah jika teriritasi.
2. Endometriosis
Freepik
Endometriosis bisa jadi salah satu penyebab vagina berdarah usai berhubungan seksual.
Endometriosis merupakan kondisi dimana lapisan rahim atau endometrium, tumbuh di luar rahim. Apabila hal ini terjadi, maka jaringan endometrium dapat menempel pada permukaan organ tubuh lainnya. Hal inilah yang menyebabkan perempuan mengalami rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan seksual.
3. Erosi serviks
Freepik/atlascompany
Erosi serviks merupakan suatu kondisi non kanker dimana sel-sel yang biasanya melapisi bagian dalam leher rahim atau serviks, tumbuh di bagian luar serviks. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah di leher rahim mengalami kemerahan, melebar dan meradang.
Sebagai akibatnya perempuan sangat mungkin mengalami pendarahan ketika berhubungan seksual, saat menggunakan tampon, atau ketika memasang alat untuk pemeriksaan panggul.
Editors' Pick
4. Polip serviks
Unsplash/Timothy Meinberg
Pertumbuhan jaringan abnormal pada serviks disebut juga sebagai polip serviks. Ini merupakan penyebab umum pendarahan vagina, selama dan setelah berhubungan seksual.
Polip serviks biasanya berwarna merah atau ungu, dengan bentuk seperti tabung yang terdapat banyak pembuluh kapiler dan mudah berdarah jika disentuh. Polip serviks cenderung berkembang pada perempuan usia 40 hingga 50 tahun.
5. Polip rahim
Freepik/benzoix
Hampir mirip dengan polip serviks, polip rahim berkembang di bagian rahim.
Polip rahim merupakan benjolan kecil berupa jaringan lunak yang menonjol dari dalam rahim. Ini bisa menyebabkan perempuan mengalami pendarahan terutama saat berhubungan seks dan setelah menopause. Polip rahim cenderung berkembang pada perempuan yang berusia di antara 36 hingga 55 tahun.
6. Atrofi vagina
Freepik/Spukkato
Perempuan pasca menopause lebih sering mengalami pendarahan selama atau setelah berhubungan seksual. Penyebabnya, karena penurunan kadar estrogen dalam tubuh menyebabkan dinding vagina menjadi tipis dan menghasilkan sedikit lendir atau pelumas alami.
Kondisi ini disebut sebagai atrofi vagina. Pada keadaan tertentu, selain mengalami pendarahan, penderita atrofi vagina akan merasakan gejala lainnya seperti gatal dan timbul sensasi rasa panas terbakar di vagina.
7. Trauma akibat mengalami cedera pada vagina
Freepik/jcomp
Selain karena adanya infeksi, pendarahan vagina juga bisa terjadi ketika seseorang mengalami cedera pada jaringan-jaringan di sekitar rahim, serviks, maupun vagina itu sendiri. Tak jarang ini menimbulkan rasa trauma.
Berikut beberapa penyebabnya:
Seks yang terlalu kuat sehingga menimbulkan luka, goresan, atau robekan pada vagina.
Vagina kering karena menopause, menyusui, atau douching berlebihan.
Mengalami pelecehan atau kekerasan seksual.
Penetrasi paksa yang dilakukan berulang kali dan merusak jaringan vagina.
8. Menderita penyakit kanker tertentu
Freepik/gpointstudio
Pendarahan pada vagina usai berhubungan seksual juga bisa terjadi karena kamu menderita penyakit kanker tertentu seperti serviks, vagina, dan rahim. Biasanya selain pendarahan, keadaan ini juga disertai dengan keputihan yang bercampur lendir darah.
Jika mengalaminya, kamu perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter. Karena pada beberapa kasus, pendarahan akibat kanker bisa muncul bahkan tanpa adanya pemicu khusus.
Demikianlah tadi 8 penyebab vagina berdarah usai berhubungan seksual. Mengalami pendarahan selama atau setelah berhubungan seksual memang mengkhawatirkan ya. Untuk itu, segeralah mencari tahu penyebabnya, terutama jika pendarahan terjadi terus menerus, bahkan saat kamu tidak sedang menstruasi.