Perkembangan Covid-19 Omicron Sudah Capai 748 Kasus, Waspada Ma!
Segera dapatkan vaksin lengkap dan jangan lupa terapkan protokol kesehatan 5M ya Ma
17 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa kasus Covid-19 Omicron mengalami peningkatan.
Diketahui hingga 15 Januari 2022, perkembangan Covid-19 Omicron sudah capai 748 kasus. Dimana 569 kasus positif adalah para pelaku perjalanan luar negeri, 155 transmisi lokal, serta 24 kasus yang masih dalam penyelidikan epidemiologi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tirmizi M. Epid, dalam Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries, Minggu (16/1).
Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com sajikan informasi selengkapnya.
1. Jumlah kasus Covid-19 Omicron sudah capai 748 kasus, per tanggal 15 Januari 2022
Sampai dengan tanggal 15 Januari 2022, perkembangan Covid-19 Omicron sudah capai 748 kasus terkonfirmasi positif. Diketahui sebagian besar dari kasus Covid-19 Omicron yang positif ini merupakan pelaku perajalanan luar negeri Ma.
“Per tanggal 15 Januari, dilaporkan sudah ada 748 kasus konfirmasi positif. Dimana sebagian besar dari kasus Omicron yang positif adalah ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 569, dan transmisi lokal sebanyak 155. Kita masih melakukan penyelidikan epidemiologi untuk 24 kasus Omicron yang positif lainnya” jelas dr. Nadia dalam Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries, Minggu (16/1).
Editors' Pick
2. Pelaku perjalanan luar negeri yang terinfeksi Omicron berasal dari banyak negara
Dalam kesempatan yang sama, dr. Nadia juga memaparkan bahwa pelaku perjalanan luar negeri yang diketahui terinfeksi Covid-19 Omicron mayoritas berasal dari beberapa negara Ma. Diantaranya yaitu Arab Saudi, Turki, Amerika, Malaysia, serta Uni Emirat Arab.
“Kasus pelaku perjalanan luar negeri yang terbanyak adalah Arab Saudi, kedua ini Turki yang merupakan umumnya adalah wisatawan, ketiga adalah Amerika, keempat Malaysia dan terakhir adalah Uni Emirat Arab,” tambah dr. Nadia.