Suku Baduy Masih Nol Kasus Covid-19, Apa Ya Rahasianya?
Taat pada peraturan adalah kunci keberhasilan pencegahan Covid-19
16 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suku Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, sampai dengan saat ini masih nol kasus Covid-19. Padahal menurut data yang ada, wilayah ini masuk dalam zona merah penyebaran kasus Covid-19.
Menurut Dokter Maytri, Kepala Puskesmas Cisimeut, pihak Dinas Kesehatan setempat mengetahui informasi tersebut setelah melakukan tes antigen kepada beberapa warga Baduy.
Dari hasil tes diketahui bahwa, belum ada warga suku Baduy yang positif Covid-19. Para petugas medis pun sangat mengapresiasi upaya warga dalam mengendalikan wabah Covid-19. Sehingga tidak ditemukannya kasus positif di wilayah mereka.
Selama ini suku Baduy dianggap jauh tertinggal dari warga kota besar. Ini karena mereka tinggal di daerah pedalaman dan jauh dari kata modern. Tapi pada kenyataannya, mereka berhasil mencegah penularan Covid-19 di wilayahnya.
Lalu, apa yang membuat warga suku Baduy masih nol kasus Covid-19 sampai saat ini ?
Berikut Popmama.com sajikan informasinya.
1. Warga suku Baduy mengantisipasi wabah Covid-19 dengan cepat
Ketua adat suku Baduy yang biasa disebut Pu’un, langsung mengambil langkah cepat saat kasus Covid-19 terkonfirmasi pertama kali di Indonesia. Mereka langsung menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.
Selain memberlakukan karantina wilayah, mereka juga memperketat penjagaan di daerah perbatasan. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah tingginya mobilitas keluar masuknya orang, baik pengunjung maupun warga suku Baduy itu sendiri.
Tak lupa, para pimpinan adat juga memberikan sosialisasi secara intensif kepada warga Baduy terkait Covid-19. Mereka diberikan penjelasan tentang bahaya Covid-19 dan diminta untuk menjaga kesehatan diri masing-masing.
Meskipun pada prosesnya, banyak warga yang lupa atau bahkan tidak percaya, sehingga harus diberikan sosialisasi ulang.
Editors' Pick
2. Warga suku Baduy taat peraturan dan memegang teguh kepercayaan adat
Seperti yang kita ketahui, suku Baduy masih memegang tradisi adat turun temurun dari para leluhur.
Berbagai upacara adat dilakukan oleh warga suku Baduy, termasuk “Selamatan Kampung”. Biasanya mereka berdoa dan berusaha memagari kawasan permukiman dengan mantra-mantra. Masing-masing dari mereka juga akan minum ramuan tradisional yang terbuat dari cikur dan jahe merah.
Warga suku Baduy percaya, dengan melaksanakan upacara adat tersebut dapat mencegah datangnya malapetaka atau bencana termasuk Covid-19.
Dalam kesehariannya, masyarakat Baduy memiliki pedoman adat yang disebut Pikukuh Baduy. Semua aktivitas yang dilakukan warga suku Baduy, diatur didalamnya dan harus ditaati. Mereka dilarang untuk mengubah ataupun melanggar aturan tersebut.