Setelah dinyatakan sembuh, sebagian orang yang pernah terinfeksi Covid-19 masih sangat mungkin merasakan adanya gejala di dalam tubuh. Bahkan hal ini bisa dirasakan berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah dinyatakan negatif Covid-19. Kondisi pasca Covid-19 ini disebut juga sebagai Long Covid.
Menurut WHO, ada tiga gejala yang masih mungkin dirasakan oleh penyintas Covid-19. Diantaranya yakni sesak napas, disfungsi kognitif dan kelelahan. Namun dibalik itu, ada lebih dari 200 gejala yang dilaporkan oleh mereka yang pernah terinfeksi Covid-19.
Faktanya, perubahan mood dan depresi jadi tanda adanya long covid juga lho. Hal ini disebabkan karena adanya peradangan di dalam tubuh akibat Virus Corona. Kondisi tersebut membuat seseorang merasa kelelahan dan menyebabkan perubahan suasana hati. Jika dibiarkan, ini bisa berubah menjadi depresi yang tentu saja berbahaya.
Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya untuk kamu.
1. Apa itu long covid?
Popmama.com/Aristika Medinasari
Long covid adalah masalah kesehatan jangka panjang yang dialami oleh seseorang setelah dirinya dinyatakan sembuh dari Covid-19. Biasanya ada berbagai gejala yang mungkin muncul sewaktu-waktu, meskipun pemeriksaaan terakhir sudah menunjukkan seseorang negatif Covid-19.
Dilansir dari laman resmi WHO, menurut Dr. Janet Diaz ada tiga gejala yang paling umum dari kondisi long covid. Diantaranya yaitu sesak napas, disfungsi kognitif, serta kelelahan. Namun ada lebih dari 200 gejala dilaporkan oleh mereka yang sembuh dari Covid-19.
Dr. Diaz juga menambahkan kalau ada gejala lain dari long covid yaitu perubahan mood yang berdampak pada kecemasan dan depresi.
Editors' Pick
2. Bagaimana perubahan mood dan depresi jadi tanda adanya long covid?
Pexels/enginakyurt
Dilansir dari Verywell Health, menurut Peter Staats MD, seorang penasehat medis mengatakan bahwa seseorang yang pernah menderita Covid-19 rentan mengalami depresi.
Hal ini karena menurut penelitian, Virus Covid-19 bisa memberi dampak peradangan di dalam tubuh para penderitanya, termasuk otak. Nah peradangan ini tentu membuat kita merasa sakit, sehingga tubuh mengalami kelelahan dan mudah depresi.
3. Tanda dan gejala adanya perubahan mood yang bisa dirasakan tubuh
Freepik/cookie_studio
Menurut Scotland’s National Health, ada beberapa tanda dan gejala yang menunjukkan adanya perubahan mood dalam diri seseorang. Diantaranya yaitu kesedihan, cemas atau mudah panik, sering merasa khawatir, kelelahan, merasa rendah diri, mudah marah, frustasi dan putus asa.
Pada umumnya, gejala tersebut tidak berlangsung lama dan akan segera membaik. Namun jika sudah beberapa minggu gejala tersebut tak kunjung hilang, bisa jadi ini merupakan tanda adanya depresi.
4. Tanda dan gejala depresi yang bisa dirasakan tubuh
Freepik/pressfoto
Selain adanya perubahan mood, depresi juga jadi tanda adanya long covid lho. Hal ini tentu saja harus diwaspadai agar tidak berdampak buruk terhadap diri kita.
Berikut ini beberapa tanda dan gejala depresi:
Adanya perubahan mood yang berlangsung lebih dari dua minggu.
Sering merasa tidak bahagia atas hidup yang dijalani.
Kekurangan energi dan sering merasa kelelahan.
Menurunnya konsentrasi saat melakukan suatu aktivitas.
Kehilangan napsu makan sehingga membuat tubuh lemah dan lesu.
Mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau justru terlalu banyak tidur.
Munculnya keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Mudah putus asa dan berkeinginan untuk melakukan bunuh diri.
5. Cara mengatasi perubahan mood dan depresi
Pixabay/stocksnap
Jika kamu mendapati adanya gejala long Covid berupa perubahan mood atau depresi, segeralah cari cara untuk mengatasinya ya. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi adanya perubahan mood dan depresi:
Perhatikan faktor gaya hidup
Faktor gaya hidup umumnya punya pengaruh yang besar untuk menjaga suasana hati kamu agar tetap baik. Cobalah untuk melakukan gaya hidup positif seperti mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi, berolahraga rutin, pastikan tubuh mendapatkan tidur yang cukup, serta batasi konsumsi alkohol.
Jalin komunikasi dengan keluarga atau teman-teman
Jangkau keluarga atau teman-teman yang mungkin selama ini jarang kamu hubungi. Kamu bisa menghubungi mereka melalui telepon atau panggilan video ya. Hal ini bisa jadi mood booster yang akan membuatmu merasa lebih bahagia.
Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang positif
Jika kamu merasa rendah diri dan putus asa, cobalah untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang positif. Kamu bisa bergabung dengan grup atau komunitas yang membawa kamu menjadi pribadi yang lebih baik. Meskipun tak bisa bertatap muka secara langsung karena masih pandemi, kamu bisa berkomunikasi dengan cara lain seperti daring.
Menulis buku harian sebagai cara pemulihan
Kamu bisa juga bercerita dengan cara menulis buku harian. Tuliskan bagaimana kamu menjalani hari atau pencapaian apa yang membuatmu merasa senang, baik itu hal kecil maupun besar. Cara ini diyakini dapat membantu kamu terhindar dari stres dan depresi.
Bersikap baik pada diri sendiri
Proses pemulihan memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Untuk itu, berilah waktu kepada diri sendiri untuk beristirahat dan memulihkan diri ya. Jangan paksakan hal apapun jika memang tubuh belum siap. Sebaliknya, fokuslah untuk membahagiakan diri agar pemulihan bisa berlangsung lebih cepat.
Nah demikianlah tadi informasi mengenai perubahan mood dan depresi yang jadi tanda adanya long covid. Jika kamu mengalami beberapa tanda dan gejalanya lebih dari dua minggu, sebaiknya segera dapatkan bantuan medis ya. Penanganan yang cepat dan tepat tentunya akan membantu kamu terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.