WHO: Varian Covid-19 Omicron Sudah Terdeteksi di 23 Negara
Tetap waspada dan lakukan protokol kesehatan dengan tepat untuk mencegahnya!
2 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peningkatan kasus terbaru Covid-19 secara global hingga saat ini masih terus berlanjut. Pada tanggal 26 November 2021, varian terbaru Virus Covid-19 Omicron ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC), dimana ini perlu menjadi kewaspadaan bagi seluruh masyarakat di dunia.
Data terbaru WHO per 1 Desember 2021 menyatakan bahwa, varian Covid-19 Omicron sudah terdeteksi di 23 Negara. Dimana hal ini langsung menjadi perhatian dunia, mengingat penyebaran virus Covid-19 bisa dengan cepat terjadi.
Lantas bagaimana perkembangan kasus varian Covid-19 Omicron terdeteksi di 23 negara? Berikut Popmama.com berikan infromasi selengkapnya.
1. WHO konfirmasi varian Covid-19 Omicron di 23 Negara
Pada Rabu 1 Desember 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa varian Covid-19 Omicron sudah terdeteksi di 23 Negara. Hal ini disampaikan langsung oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jendral WHO saat memberikan update data terbaru pada konferensi pers di Jenewa.
“Setidaknya 23 negara dari lima dari enam wilayah WHO kini telah melaporkan kasus Omicron dan kami memperkirakan jumlah itu akan terus bertambah,” ungkap Tedros.
Berikut daftar 23 negara yang sudah terdeteksi varian Covid-19 Omicron:
- Afrika Selatan: 77 kasus
- Australia: 7 kasus
- Austria: 1 kasus
- Belanda: 16 kasus
- Belgia: 1 kasus
- Bostwana: 19 kasus
- Brasil: 3 kasus
- Denmark: 4 kasus
- Hong Kong: 4 kasus
- Inggris Raya: 22 kasus
- Israel: 4 kasus
- Italia: 9 kasus
- Jerman: 9 kasus
- Jepang: 2 kasus
- Kanada: 6 kasus
- Korea Selatan: 5 kasus
- Nigeria: 3 kasus
- Norwegia: 2 kasus
- Portugal: 13 kasus
- Prancis: 1 kasus
- Republik Ceko: 1 kasus
- Spanyol: 2 kasus
- Swedia: 3 kasus
Pada kesempatan tersebut Tedros juga menyampaikan bahwa, pihak WHO masih terus menanggapi perkembangan varian baru Covid-19 Omicron ini dengan sangat serius, begitu juga setiap negara.
Editors' Pick
2. Varian Omicron pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan
Varian Omicron ini pertama kali dilaporkan ke WHO pada Rabu, 24 November 2021. Dimana pihak otoritas kesehatan Afrika Selatan mengumumkan adanya penemuan varian baru Covid-19 Omicron. Hal ini diketahui berasal dari spesimen atau sampel yang dikumpulkan pada 9 November 2021.
Seiring berjalannya waktu, jumlah kasus varian Omicron ini meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan. Bahkan hingga Minggu (28/11/2021), di Afrika Selatan sudah terdapat 2.465 kasus varian Omicron.
WHO menyebut varian ini memiliki kemampuan bermutasi dengan cepat, dan beberapa diantaranya mengkhawatirkan. Selain itu, para ahli juga mengatakan kalau mutasi dalam virus Covid-19 Omicron ini berpotensi menurunkan kemampuan antibodi seseorang, serta bisa meningkatkan lonjakan kasus infeksi daripada varian sebelumnya.
3. Penelitian terkait Omicron hingga saat ini masih terus dilakukan
Hingga saat ini, WHO masih terus meneliti terkait perkembangan dan penyebaran varian baru virus Covid-19 Omicron. WHO juga telah berkoordinasi dengan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia, untuk bisa lebih memahami Omicron.
“Kami terus belajar lebih banyak tentang Omicron, tetapi masih banyak yang harus dipelajari tentang pengaruhnya terhadap penularan, tingkat keparahan penyakit, dan efektivitas tes, terapi dan vaksin,” jelas Tedros dalam konferensi pers tersebut.
Dalam hal ini WHO juga meminta masing-masing negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dan berbagi data pasien yang terkonfirmasi, guna menggambarkan karakteristik klinis dan mendapatkan hasil penelitian yang cepat dan akurat.
4. Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat untuk tetap waspada
Menanggapai update terbaru dari WHO ini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P), Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat untuk tetap waspada. Ia juga memprediksi bahwa jumlah negara yang melaporkan kasus varian Omicron ini akan terus bertambah.
“Saat ini kita telah memiliki kapasitas dan sistem deteksi varian Covid-19 yang sudah terbentuk, mulai dari level nasional sampai dengan daerah untuk memantau varian-varian baru,” jelas Nadia.
Ia berharap proses pelacakan kasus baru, pemeriksaan varian-varian baru Covid-19, serta cakupan vaksinasi bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Selain itu, pemerintah mengharapkan kerja sama dari semua pihak dan masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan, serta mewaspadai munculnya cluster-cluster terutama di tempat-tempat yang memiliki potensi tinggi penyebaran virus Covid-19.
Tentu kita berharap kasus ini tidak sampai ke Indonesia ya, Ma. Oleh karenanya, update terus informasi terbaru mengenai varian Covid-19 Omicron ini di Popmama.com ya!
Baca juga:
- Upaya Pencegahan Virus Omicron, Varian Baru dari Covid-19
- Covid-19 Omicron Belum Masuk ke Indonesia, Ini Faktanya!
- WHO Identifikasi Omicron Varian Baru Covid-19, Lebih Berbahaya?