WHO Memprediksi Kasus Baru Kanker Naik 77 Persen Tahun 2050

Diperkirakan bakal ada lebih dari 35 juta kasus kanker baru

6 Februari 2024

WHO Memprediksi Kasus Baru Kanker Naik 77 Persen Tahun 2050
Freepik.com/freepik

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa akan ada lebih dari 35 juta kasus baru kanker pada tahun 2050. Kasus ini meningkat sebanyak 77 persen dari perkiraan 20 juta kasus pada tahun 2022, menurut data yang baru dirilis dari International Agency for Research on Cancer (IARC), badan kanker WHO. 

Selain itu, WHO juga menerbitkan hasil survei dari 115 negara, yang menunjukkan sebagian besar negara tidak cukup membiayai layanan kanker dan perawatan paliatif prioritas, sebagai bagian dari cakupan kesehatan universal.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi WHO memprediksi kasus baru kanker naik 77 persen tahun 2050 dari berbagai sumber. 

Yuk, disimak!

Editors' Pick

1. Tiga jenis kanker utama pada tahun 2022

1. Tiga jenis kanker utama tahun 2022
Pexels/AnnaTarazevich

Perkiraan baru yang tersedia di Global Cancer Observatory milik IARC menunjukkan bahwa 10 jenis kanker secara kolektif menyumbang sekitar dua pertiga kasus baru serta kematian secara global pada tahun 2022. Data tersebut mencakup 185 negara dan 36 jenis kanker.

  1. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia dengan 2,5 juta kasus baru atau 12,4 persen dari total kasus baru
  2. Kanker payudara perempuan menduduki peringkat kedua (2,3 juta kasus, 11,6 persen)
  3. Kanker kolorektal (1,9 juta kasus, 9,6 persen)
  4. Kanker prostat (1,5 juta kasus, 7,3 persen)
  5. Kanker lambung (970.000 kasus, 4,9 persen)

Penyakit kanker juga berpotensi mengakibatkan kematian bagi penderitanya. Lalu bagaimana dengan tingkat kematian akibat kanker?

  1. Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (1,8 juta kematian, 18,7 persen dari total kematian akibat kanker)
  2. Kanker kolorektal (900.000 kematian, 9,3 persen)
  3. Kanker hati (760.000 kematian, 7,8 persen)
  4. Kanker payudara (670.000 kematian, 6,9 persen)
  5. Kanker perut (660.000 kematian, 6,8 persen)

Munculnya kembali kanker paru-paru sebagai kanker yang paling umum kemungkinan besar terkait dengan penggunaan tembakau yang terus-menerus di Asia.

2. Perbedaan kasus kanker pada perempuan dan laki-laki

2. Perbedaan kasus kanker perempuan laki-laki
Freepik/rawpixel.com

Ada beberapa perbedaan berdasarkan jenis kelamin dalam hal kejadian dan kematian dari total global dalam kasus penyakit kanker. 

Pada perempuan, kanker yang paling sering terdiagnosis dan penyebab utama kematian akibat kanker adalah kanker payudara, sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru-paru. Kanker payudara merupakan kanker paling umum pada perempuan di sebagian besar negara (157 dari 185).

Bagi laki-laki, kanker prostat dan kanker kolorektal merupakan kanker kedua dan ketiga yang paling sering terjadi, sedangkan kanker hati dan kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker kedua dan ketiga yang paling umum.

Bagi perempuan, kanker paru-paru dan kanker kolorektal menempati urutan kedua dan ketiga dalam hal jumlah kasus baru dan jumlah kematian.

3. Kasus baru kanker diperkirakan naik 77 persen pada tahun 2050

3. Kasus baru kanker diperkirakan naik 77 persen tahun 2050
Unsplash/Angoila Harry

Menurut WHO, diperkirakan terdapat lebih dari 35 juta kasus baru kanker pada tahun 2050, peningkatan sebesar 77 persen dari perkiraan 20 juta kasus pada tahun 2022.

Beban kanker global yang meningkat pesat mencerminkan penuaan dan pertumbuhan populasi, serta perubahan paparan masyarakat terhadap faktor risiko, beberapa di antaranya berhubungan dengan pembangunan sosio-ekonomi.

Tembakau, alkohol, dan obesitas merupakan faktor kunci di balik meningkatnya kejadian kanker, dan polusi udara masih menjadi faktor utama penyebab kanker risiko lingkungan.

Dalam hal beban mutlak, negara-negara dengan IPM tinggi diperkirakan akan mengalami peningkatan mutlak terbesar dalam hal kejadian penyakit, dengan perkiraan tambahan 4,8 juta kasus baru pada tahun 2050 dibandingkan dengan perkiraan pada tahun 2022.

Namun, peningkatan insidensi secara proporsional paling mencolok terjadi di negara-negara dengan IPM rendah (peningkatan 142 persen) dan di negara-negara dengan IPM sedang (99 persen). Demikian pula, angka kematian akibat kanker di negara-negara tersebut diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2050.

Itulah rangkuman informasi WHO memprediksi kasus baru kanker naik 77 persen tahun 2050. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu, ya. 

Baca juga:

The Latest