5 Fakta Negosiasi Damai Rusia-Ukraina, Vladimir Putin Punya Syarat
Negosiasi pertama akan berlanjut ke pertemuan kedua
2 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Situasi antara Rusia dan Ukraina masih menemukan jalan buntu, negosiasi pun sudah dilakukan antar kepala negara.
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tengah membicarakan negosiasi menghentikan perang yang berlangsung. Di balik itu semua, pertemuan antara Rusia dan Ukraina pasca serangan belum membuahkan hasil gencatan senjata.
Bagaimana fakta lain mengenai persyaratan damai keduanya? Berikut Popmama.com rangkum fakta-faktanya secara lebih detail.
1. Negosiasi dilakukan keduanya di Belarusia
Pertemuan perdana antara keduanya dilakukan di Belarusia baru-baru ini. Delegasi Moskow dan Kyiv juga bertemu di perbatasan Belarusia. Belarusia merupakan negara tetangga dari Rusia dan Ukraina, namun sekutu lebih dekat dengan Moskow.
Editors' Pick
2. Apa saja topik yang dibahas saat negoisasi damai?
Dalam negosiasi yang berlangsung, tentu keduanya menyampaikan keinginan masing-masing, salah satunya dari Ukraina.
Ukraina sendiri bahkan menuntut Rusia untuk melakukan gencatan senjata, belum lagi, Ukraina juga meminta Rusia untuk menarik pasukannya. Negosiasi ini tidak dihadiri pemimpin negara keduanya, baik Putin maupun Zelensky, negosiasi tersebut dihadiri delegasi dua negara.
3. Hasil dari negosiasi keduanya
Negosiator dari Ukraina dan Rusia mengakhiri putaran pertama pembicaraan tanpa terobosan yang jelas, bahkan kedua belah pihak sepakat untuk melakukan negosiasi pada babak kedua secepatnya.
Bahkan presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengaku tidak puas dengan hasil negosiasi gencatan senjata dengan Rusia.
Ia berkata negosiasi adil baru bisa dilakukan jika serangan berhenti. Selain itu, ia pun mengaku mendapatkan sinyal dari hasil negosiasi tersebut.
4. Dua syarat dari Vladimir Putin
Selain itu, dalam negosiasi kedua negara, Vladimir Putin memberikan dua syarat soal invasi bisa dihentikan. Pertama, Ukraina harus bersikap netral dan tidak memihak pada Barat.
Adapun persyaratan kedua, Putin juga meminta Ukraina mengakui secara sah kontrol Rusia atas Krimea, wilayah Ukraina yang ‘dicaplok’ Moskow pada 2014.
Krimea sendiri merupakan wilayah atau teritorial selatan Ukraina, dan berbatasan langsung dengan Laut Hitam.
5. Serangan masih terjadi dan korban terus bertambah
Selain itu, walau negosiasi kedua negara sudah dilakukan namun serangan pasukan Rusia ke wilayah Ukraina semakin intens.
Anggota parlemen Ukraina, Kira Rudik bahkan mengatakan hal serupa, justru menurutnya semakin meningkat setelah perundingan selesai. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga mengatakan sedikitnya 406 warga sipil dilaporkan terluka atau tewas di Ukraina.
Nah, itu tadi beberapa fakta mengenai hasil negosiasi, ketegangan terus berlanjut setelah negosiasi selesai antara Rusia dan Ukraina.
Kita tunggu kelanjutan antara kedua negara agar mencapai kata sepakat serta damai, bahkan menarik kembali tentara Rusia dari wilayah Ukraina.
Baca juga:
- Timnas Sepak Bola Rusia Dicoret FIFA dari Kualifikasi World Cup 2022
- Presiden Ukraina Bersedia Damai dengan Rusia
- Apa Dampak Buruk Perang Rusia-Ukraina di Afrika?