Inilah yang Terjadi pada Otak saat Manusia Berhubungan Seks

Ternyata mengeluarkan berbagai hormon yang baik lho

17 Oktober 2024

Inilah Terjadi Otak saat Manusia Berhubungan Seks
Freepik/jcomp

Melakukan hubungan seks dengan pasangan memang sering kali membuat lebih rileks dan tidur menjadi nyenyak. Belum lagi, kita sering mendengar bahwa saat bercinta akan mengeluarkan hormon-hormon baik seperti berefek bahagia dan senang.

Namun, apakah sering bertanya-tanya “sebetulnya apa yang terjadi dengan otak saat kita berhubungan seks ya?”

Jika Mama penasaran dengan hal tersebut, Popmama.com punya jawabannya nih seperti dilansir dari The Healthy.

1. Bagian otak tertentu melakukan pemanasan

1. Bagian otak tertentu melakukan pemanasan
Pixabay/sbtlneet

Menurut Jason Krellman, seorang neuropsikolog mengatakan, sistem limbik wilayah otak yang bertanggung jawab atas dorongan fisik dan elemen pemrosesan emosi aktif saat berhubungan seks.

Namun, bagian lain dari korteks serebral yang mengatur penalaran yang lebih tinggi, akan ditutup. Akibatnya, tindakan seksual itu sendiri lebih didorong oleh naluri dan emosi daripada pemikiran rasional kita saat melakukan hubungan seks.

2. Bagian lain dari otak menjadi lebih dingin

2. Bagian lain dari otak menjadi lebih dingin
Freepik
Ilustrasi

Menurut seorang psikolog klinis di Kansas City, Jennifer Sweeton, ada dua area spesifik di otak perempuan tampaknya tertutup saat berhubungan seks.

Satu wilayah melibatkan penilaian dan kesadaran sosial, yang mungkin menjadi alasan orang berkata, ‘cinta itu buta’.

Area yang terkait dengan kesadaran diri dan penghambatan diri juga telah dinonaktifkan di otak perempuan, menghasilkan pengalaman seperti di luar tubuh saat berhubungan seks, yang membuat perempuan orgasme.

Editors' Pick

3. Otak akan melepaskan dopamine

3. Otak akan melepaskan dopamine
Freepik/cookie_studio

Seks menyebabkan otak melepaskan beberapa zat kimia saraf yang jauh lebih tinggi, perubahan kimiawi ini membantu mengatur dan mempercepat aktivitas seksual.

Salah satunya adalah dopamin, yang meningkatkan perasaan keinginan, euforia, kepuasan, dan penghargaan.

Dopamin, bagian penting dari sistem otak, dilepaskan di bagian otak yang sama yang aktif ketika orang mengonsumsi makanan atau obat-obatan tertentu.

Bagian otak ini, hipotalamus, juga mengatur rasa lapar, haus, dan respons emosional, serta hal-hal seperti suhu tubuh. Peningkatan dopamin adalah salah satu alasan mengapa seks mungkin lebih baik di hotel.

4. Otak akan melepaskan oksitosin

4. Otak akan melepaskan oksitosin
Freepik/user22452435
Ilustrasi jenis orgasme eksternal pada wanita.

Oksitosin adalah hormon yang bertindak sebagai neurotransmitter di otak, yang meningkat seiring dengan gairah seksual dan orgasme.

Oksitosin mendorong ikatan antara pasangan pasca orgasme. Faktanya, hanya ada beberapa penelitian spekulatif bahwa perempuan mungkin lebih terhubung secara emosional setelah orgasme berkat oksitosin.

Tidak ada metode saat ini untuk mengukur oksitosin di otak. Jadi tidak pasti apakah itu benar-benar mengubah otak.

Apa yang diketahui para peneliti adalah bahwa oksitosin yang dilepaskan saat berhubungan seks dapat memiliki efek penghilang rasa sakit. Ini bisa menjadi alasan mengapa kesenangan dan rasa sakit seksual sering dikaitkan.

5. Otak melepaskan serotonin dan norepinefrin

5. Otak melepaskan serotonin norepinefrin
Freepik/Racool_studio

Serotonine membantu mengatur suasana hati dan tidur, jadi ketika orang tidak mendapatkan cukup mereka mungkin merasa tertekan. Karena serotonin meningkat saat berhubungan seks, hal itu dapat menyebabkan perasaan bahagia dan damai setelah bercinta.

Penelitian menunjukkan, dalam kondisi sehat, bahwa seks dapat meningkatkan suasana hati orang, mengurangi stres, meningkatkan daya ingat.

Jika ingin mendapatkan manfaat sebanyak mungkin dari seks, rencanakan seks pada waktu yang tepat di pagi hari. Sedangkan norepinefrin, meningkatkan gairah, perhatian, dan energi dengan mengaktifkan sistem saraf simpatis di otak.

Norepinefrin melepaskan untuk meningkatkan detak jantung kita dan membangunkan kita. Banyak stereotip jatuh cinta atau nafsu, seperti kehilangan nafsu makan, energi berlebih, dan sulit tidur juga terkait dengan norepinefrin.

6. Semua perubahan kimiawi di otak membuat pengalaman seks lebih menyenangkan

6. Semua perubahan kimiawi otak membuat pengalaman seks lebih menyenangkan
Freepik/nikitabuida

Perubahan kimiawi di otak tidak hanya membuat pengalaman seks lebih menyenangkan, tetapi juga memiliki nilai yang menyenangkan.

Seks sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia sebagai makhluk. Jadi masuk akal bahwa tindakan tersebut akan bermanfaat, menyenangkan, dan membuat kita tidak terlalu rentan terhadap ketidaknyamanan fisik yang mungkin mengganggu tindakan tersebut.

Wah, ternyata banyak sekali hormon baik saat kita melakukan hubungan seks dengan pasangan, penjelasan di atas mungkin bisa jadi ilmu baru untuk kita.

Usahakan juga melakukan seks dengan penuh komunikasi, menginginkan posisi apa, pada waktu kapan atau ingin disentuh di mana untuk mendapatkan seks yang lebih menyenangkan.

Semoga ini bisa menjadi pengetahuan baru ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest