Jangan Sebar Data Pribadi di Medsos, Kenali Apa Itu Social Engineering
Boleh ikut tren, asal jangan gampang sebar data pribadi ya, Ma!
23 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini Instagram mengeluarkan beberapa fitur tambahan seperti berbagi foto dengan momen-momen tertentu agar penggunanya semakin betah menggunakan aplikasi tersebut.
Namun, hal yang seharusnya membagikan kesenangan bersifat individu, berubah menjadi pertanyaan menyangkut data diri pribadi dan orang tersebut membagikannya ke halaman Instagram story.
Sontak, hal tersebut pun menjadi celah bagi setiap orang dalam melakukan kejahatan, bahkan perilaku membagikan informasi pribadi ke khalayak berisiko merugikan diri sendiri.
Nah, penting bagi Mama untuk mengubah pola membagikan sesuatu di media sosial agar aman. Berikut Popmama.com rangkum mengenai hal tersebut.
1. Mengenal apa itu social engineering
Seperti dilansir dari Awas KBGO, perlu diketahui sebelumnya Awas KBGO adalah sebuah media untuk kampanye terkait Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di ranah digital.
Gerakan ini diinisiasi oleh SAFEnet, sebuah organisasi yang memperjuangkan hak-hak digital di Asia Tenggara. Mereka juga mengadvokasi dan menerima aduan terkait UU ITE dan KBGO.
Kembali ke pembahasan terkait social engineering, alias rekayasa sosial, adalah teknik manipulasi psikologi agar seseorang atau grup mau melakukan sesuatu dan menyerahkan informasi tertentu.
Menyerahkan informasi seperti yang sedang terjadi saat ini adalah menyebarkan identitas, bahkan KTP dan tanda-tangan pengguna akun secara sukarela.
Mengapa hal ini bisa terjadi, lantaran hal ini bisa terjadi dengan mempertimbangkan kondisi yang tidak sadar seperti mengantuk, lelah, bosan, marah, panik, atau senang.
Bisa juga orang yang membagikan data pribadi yang sangat penting itu tidak mengerti konsekuensinya, seperti mengikuti trend semata yang terdengar sepele dan menganggap tidak berbahaya.
Editors' Pick
3. Dampak menyebar data pribadi di media sosial atau medium lain
Mama mesti waspada sebelum berniat memberikan data pribadi, pasalnya hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan penipuan pada orang-orang di sekitar kita.
Dengan memanfaatkan data yang sudah mereka kumpulkan, pelaku kejahatan bisa beraksi seolah-olah ada orang yang mengenal Mama dengan dekat.
Karena banyak kasus penipuan yang mengatasnamakan teman dekat lalu dimintai sejumlah uang akhirnya memberi.
Bahkan bisa lebih parah, ada kasus lain yang dilakukan seseorang dengan memotret kakinya. Lalu gambar yang ia unggah diminta oleh orang lain yang memiliki foot fetish.