Pegawai KPI Pusat Melakukan Bullying, Begini Larangannya dalam Alquran
Ternyata mencemooh dan mengejek dilarang dalam Alquran lho
3 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini kita dibuat kesal sekaligus sedih dengan kabar yang menimpa MS, salah satu korban pegawai KPI Pusat yang mendapatkan perlakuan perundungan dan pelecehan secara seksual.
Kabar ini beredar pertama kali di jagat Twitter yang menayangkan rilis pers dari MS lewat thread dari akun @mediteraniaq.
Kabarnya, MS mendapatkan perlakuan perundungan dari tujuh pegawai KPU Pusat, serta pelecehan seksual berupa buah zakarnya dicoret dengan spidol.
Padahal Agama Islam sendiri melarang merundung bahkan melecehkan sesama, jika Mama ingin mengetahui ayatnya, berikut Popmama.com sudah rangkum untuk Mama.
1. Surat Al-Hujurat ayat 11
Ya ayyuhallazina amanụ la yaskhar qaumum ming qaumin ‘asa ay yakụnụ khairam min-hum wa la nisa’um min nisa’in 'asa ay yakunna khairam min-hunn, wa la talmizu anfusakum wa la tanabazụ bil-alqab, bi’sa lismul-fusụqu ba’dal-iman, wa mal lam yatub fa ula’ika humuẓ-ẓalimụn
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Dalam ayat ini, Allah bahkan menerangkan bahwa orang-orang mukmin adalah bersaudara, dan menjelaskan tuntutan agar persaudaraan itu harus tetap terjaga.
Serta jangan mencela, mengolok-ngolok baik berupa ucapan, perbuatan atau isyarat dan jangan sekali-kali memanggil dengan sebutan-sebutan buruk.
Editors' Pick
2. Surat Al-An’am ayat 10
Wa laqadistuhzi’a birusulim ming qablika fa ḥaqa billazina sakhirụ min-hum ma kanụ bihi yastahzi’ụn
Artinya:
“Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokan mereka.”
Pada ayat di atas, pada zaman ajaran Rasulullah, ia cenderung diolok-olok dan dicemooh oleh manusia yang sombong.
Sehingga, turunlah azab berupa bencana alam dan kejadian luar biasa kepada orang-orang yang mencemooh itu, supaya mereka menyadari kesalahannya dan mengubah sikapnya.
3. Surat Al-Humazah ayat 1
Wailul likulli humazatil lumazah
Artinya: “Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela”
Pada ayat di atas, Allah SWT melarang kita untuk berlaku mengumpat atau mencaci orang lain, baik dengan ucapan atau isyarat.
Demikian pula pencela dengan menampilkan keburukan orang lain untuk menghinanya. Perbuatan ini jelas akan berdampak buruk dalam pergaulan karena mencoreng wibawa dan kehormatan seseorang.
Maka dari itu, kita sebagai manusia harus berlaku adil dan selalu menghormati orang lain, agar terhindar dari perilaku dan akhlak yang tidak terpuji.
4. Surat At-Taubah ayat 79
Allazina yalmizụnal-muṭṭawwi’ina minal-mu’minina fiṣ-ṣadaqati wallazina la yajidụna illa juhdahum fa yaskharụna min-hum, sakhirallāhu min-hum wa lahum ‘azabun alim
Artinya:
“(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.”
Pada ayat ini, kita bisa menghindari sifat munafik, seperti perlakuan sering menghina dan mencela orang lain.
Akibat perbuatan tersebut, Allah akan membalas penghinaan mereka di dunia dengan membuka keburukan hati mereka.
Serta orang tersebut akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak. Oleh karena itu, kita harus selalu meminta ampunan kepada Allah agar dijauhkan dari akhlak tidak terpuji tadi.
5. Al Hujurat ayat 12
Ya ayyuhallazina amanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba’ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa la tajassasụ wa la yagtab ba’ḍukum ba’ḍa, a yuḥibbu aḥadukum ay ya’kula laḥma akhihi maitan fa karihtumụh, wattaqullah, innallaha tawwabur raḥim
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.”
Ayat terakhir yang kita bahas ini adalah Allah memberikan kita sebuah peringatan kepada orang-orang yang beriman supaya menjauhkan diri dari prasangka buruk.
Nah, sudah tahu kan bawah perundungan atau bullying dalam bentuk verbal, non-verbal atau psikis itu jelas dilarang juga dalam Alquran.
Semoga kita bisa menjadi pribadi yang penuh kedamaian diri, penuh empati agar tidak menjadi orang yang melakukan bullying kepada orang lain.
Baca juga:
- Ayat Alquran tentang Akhlak Baik Terhadap Tetangga yang Beda Agama
- Sebagai Makhluk Sosial, Ayat Alquran tentang Hubungan Sesama Manusia
- 5 Pilar Relasi Keluarga Bahagia menurut Ajaran Alquran