Prediksi Puncak Omicron BA.4 dan BA.5 Terjadi di Minggu Ketiga Juli
Kementerian Kesehatan Indonesia minta masyarakat waspada dan terus jaga kesehatan
14 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belum selesai dengan varian Omicron, Indonesia bahkan dunia kini tengah dilanda dengan kemunculan subvarian Covid-19 yang sedang diperbincangkan, yakni Omicron BA.4 dan BA.5.
Hal ini tentu menjadi perhatian bagi Kementerian Kesehatan untuk memberikan imbauan kepada masyarakat.
Melalui Menkes, Budi Gunadi Sadikin, memprediksi puncak kasus virus subvarian Omicron bisa saja terjadi pada minggu ketiga bulan Juli mendatang.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta terkait Omicron BA.4 dan BA.5 yang kini sudah ada di Indonesia dikutip dari berbagai sumber.
Editors' Pick
1. Sudah ada 8 kasus dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Menurut penuturan Budi, di Indonesia sendiri terdapat 8 kasus subvarian baru tersebut. Dari jumlah itu, 3 di antaranya merupakan imported case atau kasus impor yang masing-masing berasal dari Mauritius, Amerika, dan Brazil.
Ketiga warga negara tersebut terdeteksi subvarian BA.4 dan BA.5 saat menghadiri acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali, 23-28 Mei 2022.
"Hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa kasus konfirmasi memang terjadi di Jakarta, juga di daerah Jawa Barat, di Banten, dan di Bali. Tetapi kami akan terus memonitor kondisinya masih relatif baik dibandingkan dengan negara lain," ujar Budi.
2. Penularan lebih kecil dari puncak Delta dan Omicron
Lanjut, menurut Budi, dari hasil pengamatannya, puncak dari penularan BA.4 dan BA.5 sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron.
Pasien BA.4 dan BA.5 yang dirawat di rumah sakit hanya sepertiga dari kasus Delta dan Omicron. Sedangkan kasus kematian subvarian BA.4 dan BA.5 sepersepuluh dari kasus kematian dua varian virus corona terdahulu.
"Jadi walaupun memang BA.4 dan BA.5 ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia, tetapi puncak dari kenaikan kasusnya maupun hospitalisasinya serta kematiannya jauh lebih rendah dibandingkan Omicron yang awal," kata dia.
3. Diimbau untuk selalu waspada
Ketika subvarian ini muncul, tentunya terjadi kekhawatiran dari seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Budi mewanti-wanti seluruh pihak agar tetap waspada.
Ia mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi booster atau dosis ketiga. Warga juga diimbau untuk tetap memakai masker jika berada di kerumunan atau ruangan tertutup.
"Tidak ada ruginya kita bersikap hati-hati dan waspada," tutupnya.
Penting sekali untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan jangan kendor protokol kesehatan ya, Ma. Ini bertujuan agar seluruh keluarga tetap terjaga dari paparan Omicron BA.4 dan BA.5.
Baca juga:
- Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 Bertambah Jadi 8, Waspada Gejala Sesak
- Sudah Masuk Indonesia, Apakah Omicron BA.4 dan BA.5 Berbahaya?
- Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia