Apakah Flu Babi Afrika yang Masuk ke Indonesia Bisa Menular?
Pemerintah ungkap penularan flu babi Afrika pada manusia
19 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) kini tengah meningkatkan kewaspadaan seta melakukan sejumlah mitigasi terkait adanya babi yang terserang African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika.
Ribuan babi di Sulawesi Selatan dilaporkan mati akibat flu babi Afrika akibat virus yang bangkit kembali usai puluhan tahun lalu.
Kasus ini kembali ditemui di sebuah peternakan Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau pada April 2023.
Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), flu babi Afrika mampu menurunkan produksi ternak babi dan mempengaruhi populasi babi liar terutama di kawasan Asia-Pasifik. Penyakit ini juga sangat menular dan biasanya berakibat fatal.
Lantas, apakah flu babi Afrika bisa menular ke manusia? Berikut Popmama.com ulas untuk Mama.
Bisakah Menular ke Manusia?
Menurut laman resmi Kementerian Pertanian RI, flu babi Afrika tidak berbahaya dan tidak menjadi sebuah masalah kesehatan pada manusia.
Beberapa penelitian belum ada yang mengatakan virus ini menular ke manusia, sehingga tidak termasuk penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau biasa disebut zoonosis.
Meski belum ada kasus penularan ke manusia, seorang epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan daging babi yang terinfeksi tidak aman untuk dikonsumsi.
Editors' Pick
Bukan Hal Baru di Indonesia
Penyakit ASF ini bukan lagi hal yang baru terjadi di Indonesia, virus ini beberapa kali ditemukan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Batam.
"Flu Babi Afrika ini bukan hal baru di Indonesia, di NTT pernah terdeteksi selain di Batam memang sudah relatif lama sudah terdeteksi oleh Singapura yang mengimpor babi dari Batam," ungkap Dicky seperti yang dikutip dari ANTARA.
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Wisnu Wasisa Putra, menjelaskan bahwa virus ASF telah masuk di Indonesia sejak 2019 di Medan dan penyebarannya hanya di lokasi yang sama.