Apa itu Dexteem Plus? Dexteem Plus adalah obat yang digunakan untuk meredakan alergi dan peradangan pada beberapa kondisi, seperti pilek, konjungtivitis (penyakit mata merah), rhinitis alergi (inflamasi hidung yang terjadi karena sistem imun menurun), dan biduran.
Obat ini mengandung zat aktif dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate. Kombinasi antihistamin dan kortikosteroid di dalam obat ini akan meredakan gejala alergi dan peradangan saat seseorang terpapar zat alergen.
Dexteem Plus tersedia dalam bentuk tablet dan termasuk dalam golongan obat keras. Oleh sebab itu, pemakaiannya harus sesuai resep dokter.
Agar lebih jelas, Popmama.comsajikan informasi mengenai Dexteem Plus, seperti yang sudah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
1. Apa saja kegunaan Dexteem Plus?
Freepik
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Dexteem Plus adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi alergi dan peradangan pada beberapa kondisi.
Kegunaan obat ini, yaitu mengobati peradangan pada kulit karena adanya kontak dengan zat tertentu yang menyebabkan alergi, membantu mengobati peradangan kulit yang menyebabkan kulit gatal, kemerahan, dan eksim, meringankan gejala reaksi alergi dan pilek, seperti gatal, ruam, mata dan hidung berair, serta bersin, dan mengatasi asma.
Dexteem Plus juga memiliki sifat antihistamin (antialergi) dan antiinflamasi (antiradang). Selain itu, obat ini juga berfungsi sebagai obat antireumatik.
Terdapat dua zat aktif yang terkandung dalam obat Dexteem Plus, yaitu 2 mg dexchlorpheniramine maleate dan 0,5 mg dexamethasone.
Dexamethasone merupakan salah satu obat golongan kortikosteroid, yaitu obat yang mengandung hormon steroid guna menekan reaksi peradangan yang terjadi. Sedangkan dexchlorpheniramine maleate termasuk obat golongan antihistamin yang bekerja mengobati reaksi alergi.
Editors' Pick
2. Bagaimana dosis dan aturan pakai Dexteem Plus yang tepat?
Pexels/Pixabay
Dexteem Plus termasuk ke dalam golongan obat keras. Oleh sebab itu, penggunaannya membutuhkan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan obat ini juga harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum digunakan.
Sebab, dosis penggunaan akan berbeda-beda pada setiap individu, tergantung berat dan tidaknya penyakit yang diderita. Dosis yang dianjurkan untuk penggunaan obat dexteem plus, yaitu:
Anak usia 6-12 tahun: ½ tablet, diminum 3-4 kali sehari, setelah makan.
Anak usia 2-6 tahun: ¼ tablet, diminum 3-4 kali sehari, setelah makan.
Dewasa: 1 tablet, diminum 3-4 kali sehari, setelah makan.
3. Cara mengonsumsi Dexteem Plus dengan benar
Pexels/JESHOOTS.com
Sebelum mengonsumsi Dexteem Plus, jangan lupa ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Obat ini perlu dikonsumsi sesudah makan. Gunakan segelas air untuk menelan tablet Dexteem Plus secara utuh, dan jangan menghancurkan, membelah, atau mengunyah tablet karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Jika lupa mengonsumsi Dexteem Plus, disarankan untuk segera melakukannya begitu teringat apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan obat ini pada suhu ruangan atau di bawah 30 derajat Celsius. Simpan di dalam wadah tertutup dan kering agar tidak terkena paparan sinar matahari.
Jauhkan juga obat ini dari jangkauan anak-anak.
4. Efek samping obat Dexteem Plus
Freepik
Setiap obat tentu berpotensi menimbulkan efek samping, terutama jika digunakan tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Efek samping yang timbul juga mungkin berbeda-beda pada setiap orang, bergantung pada kondisi tubuh masing-masing.
Berikut adalah beberapa efek samping selama penggunaan Dexteem Plus yang bisa terjadi:
Gangguan pencernaan meliputi sakit perut, mual, muntah, hingga tukak lambung.
Efek sedasi atau menenangkan yang menyebabkan kantuk.
Sakit kepala berputar atau vertigo.
Lemah otot dan hilang massa otot.
Distensi abdomen atau perut mengembung akibat penumpukan gas atau cairan.
Gangguan kulit seperti menipisnya kulit dan perubahan warna.
Gangguan siklus menstruasi.
Perubahan suasana hati yang tiba-tiba antara euphoria dan depresi.
Keringat berlebih.
Mulut kering.
Diare.
Sembelit.
Proses penyembuhan luka terganggu.
Penebalan lendir di hidung atau tenggorokan.
Semua obat dapat menyebabkan efek samping. Namun, banyak orang tidak memiliki efek samping atau hanya memiliki efek samping kecil.
Efek samping dari penggunaan ini telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi pada janin, bayi baru lahir, dan bayi prematur. Selain itu, hal penting lainnya yang harus diketahui adalah ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini.
Jika mengalami salah satu atau lebih gejala efek samping di atas, segera hentikan penggunaan Dexteem Plus. Jika efek samping tidak hilang dan semakin mengganggu, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
5. Interaksi Dexteem Plus dengan obat lain
Pexels/Anna Shvets
Kandungan dexchlorpheniramine di dalam Dexteem Plus dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping, seperti mengantuk, relaksasi, tidur, atau koma jika digunakan bersama obat monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), barbiturat, opioid analgesik, atau antidepresan trisiklik.
Sedangkan, kandungan dexamethasone yang ada di dalam Dexteem Plus bisa menimbulkan efek interaksi jika digunakan dengan obat diuretik, warfarin, ketoconazole, erythromycin, atau ritonavir. Untuk menghindari efek interaksi, selalu beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
Nah, itulah tadi informasi mengenai obat Dexteem Plus, kegunaan, dosis hingga efek sampingnya bagi tubuh. Untuk mendapatkan manfaatnya, gunakan obat ini sesuai dengan aturan.
Mengonsumsi obat sesuai dengan dosis juga akan membantu terhindar dari efek samping yang berbahaya. Semoga informasi ini berguna, ya!