Simvastatin adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol dan lemak jahat (seperti LDL, trigliserida) dalam darah. Obat ini juga dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah sehingga mencegah penyakit jantung dan stroke.
Simvastatin termasuk dalam golongan obat statin, golongan obat yang berfungsi menurunkan kolesterol serta menjaga kestabilan sumbatan pada pembuluh darah.
Agar lebih jelas, yuk simak ulasan selengkapnya dari Popmama.com berikut ini.
1. Apa itu simvastatin dan bagaimana cara kerjanya?
everydayhealth.com/iStock.com
Simvastatin adalah obat yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol dan lemak jahat dalam darah. Obat yang termasuk golongan statin ini juga dapat meningkatkan kolesterol baik dalam darah sehingga mencegah penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol adalah zat lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi hormon dan vitamin D serta membantu mencerna makanan.
Ada dua jenis kolesterol, yaitu HDL (lemak baik) dan LDL (lemak jahat). LDL sering dianggap sebagai lemak jahat karena mudah menempel di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis). Akibatnya, berisiko menimbulkan stroke dan serangan jantung.
Cara kerja simvastatin adalah dengan menghambat enzim pembentuk kolesterol jahat sehingga kadar kolesterol dalam darah berkurang.
Editors' Pick
2. Dosis dan aturan mengonsumsi simvastatin
Pixabay/Stevepb
Simvastatin tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg, dan 80 mg. Simvastatin juga tersedia dalam bentuk sirup bagi pasien yang mengalami kesulitan menelan.
Dosis pemakaian obat ini tergantung pada kadar kolesterol, kondisi kesehatan, serta seberapa tinggi risiko pasien untuk terkena penyakit jantung dan stroke. Dosis simvastatin yang biasanya diberikan oleh dokter untuk penderita kolesterol tinggi adalah 10-40 mg, satu kali sehari.
Perlu diingat, penggunaan obat ini harus sesuai resep dari dokter. Berikut adalah dosis simvastatin yang direkomendasikan untuk orang dewasa:
Untuk pencegahan penyakit jantung: 5-40 mg, sekali sehari di malam hari.
Untuk penderita penyakit jantung koroner atau yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung koroner: 10-20 mg, sekali sehari di malam hari dimulai bersamaan dengan diet dan olahraga.
Untuk pasien berisiko tinggi penyakit jantung koroner akibat adanya diabetes, peripheral vascular disease (kondisi saat pembuluh darah yang menyempit mengurangi aliran darah ke kaki), riwayat stroke, atau penyakit serebrovaskular lainnya: 40 mg, sekali sehari di malam hari.
Untuk penurunan risiko kardiovaskular: 5-40 mg, sekali sehari di malam hari
Untuk penderita homozygous familial hypercholesterolemia : 40 mg, sekali sehari di malam hari
Sementara itu, dosis simvastatin untuk anak-anak hingga saat ini belum ada bukti penelitian yang menjelaskan keamanan dan efektivitas obat ini untuk anak-anak di bawah 18 tahun. Pemberian obat simvastatin untuk anak-anak harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
3. Cara mengonsumsi simvastatin dengan benar
Freepik
Simvastatin biasanya dikonsumsi satu kali setiap hari saat malam hari sebelum tidur atau sebagaimana yang disarankan oleh dokter.
Dosis obat ini diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Menggunakan simvastatin lebih dari dosis yang dianjurkan dokter tidak akan membuat lebih cepat sembuh tetapi justru meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Konsumsilah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan efektif. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi obat ini disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat.
Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
4. Bagaimana interaksi simvastatin dengan obat lain?
Pexels/shvetsa
Sejumlah efek samping bisa muncul jika obat ini dikombinasikan dengan obat-obatan lainnya, seperti di bawah ini:
Antikoagulan (obat pengencer darah): meningkatkan risiko perdarahan.
Ezetimibe: meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
Amlodipine dan asam fusidat: meningkatkan risiko kelainan otot (miopati).
Colchicine, amiodarone, verapamil, dilatizem: meningkatkan risiko miopati dan rhabdomyolysis atau kerusakan jaringan otot rangka.
Simvastatin juga dapat meningkatkan risiko miopati, rhabdomyolysis, dan gagal ginjal akut bila digunakan bersamaan dengan obat-obat berikut:
Antijamur, seperti itraconazole dan ketoconazole.
Antibiotik, seperti clarithromycin dan erythromycin.
Vitamin B3 (niacin)
Gemfibrozil
Ciclosporin
Danazol
5. Efek samping obat simvastatin
wisegeek.com
Sebagian besar obat-obatan dapat menyebabkan efek samping pada orang-orang tertentu setelah dikonsumsi. Hal tersebut juga berlaku pada obat simvastatin.
Efek samping ringan dari simvastatin adalah:
sakit kepala
nyeri sendi, nyeri otot ringan
konstipasi, sakit perut atau masalah pencernaan, mual ringan
ruam kulit ringan
masalah tidur (insomnia)
gejala flu seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan
Selain efek samping tersebut, tidak menutup kemungkinan simvastatin bisa memicu terjadinya reaksi alergi obat. Segera cari bantuan medis jika mengalami tanda-tanda reaksi alergi berikut ini:
gatal-gatal
kesulitan bernapas
pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Berhenti minum obat ini dan hubungi dokter segera jika mengalami efek samping simvastatin yang cukup serius seperti di bawah ini:
nyeri otot tanpa sebab, linu, atau lemah
kebingungan, masalah dengan daya ingat
demam, kelelahan yang tidak biasa, dan urin berwarna gelap
sakit atau panas saat buang air kecil
pembengkakan, buang air kecil sedikit atau tidak sama sekali
rasa haus yang meningkat, frekuensi buang air kecil meningkat, kelaparan, mulut kering, kulit kering, penglihatan buram, penurunan berat badan
mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, hilang nafsu makan, tinja berwarna lumpur, jaundice (kulit dan mata menguning)
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Namun, jika khawatir mengenai efek-efek samping tersebut, konsultasikan kepada dokter.
Itulah ulasan mengenai obat simvastatin. Selain mengubah pola makan dengan diet sehat (diet rendah kolesterol atau diet rendah lemak), perubahan gaya hidup lainnya yang bisa membantu obat ini bekerja dengan maksimal adalah olahraga, menurunkan berat badan hingga ideal, dan berhenti merokok.
Jangan lupa, ikuti petunjuk dokter atau keterangan yang tercantum pada kemasan saat menggunakan simvastatin, ya!