5 Mitos tentang Penurunan Berat Badan, Jangan Mudah Percaya!
Yuk, cari tahu fakta di balik mitos-mitos penurunan berat badan!
7 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kondisi yang serba terbatas untuk melakukan aktivitas fisik di tengah pandemi Covid-19, membuat sebagian besar orang mengalami kenaikan berat badan. Ketika kembali ke kehidupan normal, seperti mulai kembali bekerja atau belajar tatap muka, tak sedikit orang berusaha untuk menurunkan berat badan.
Di sisi lain, menjaga berat badan yang sehat itu penting bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Meskipun ada banyak tips diet yang menjanjikan untuk menurunkan berat badan tetapi tidak semuanya terbukti benar.
Justru kita sering terjebak dengan mitos-mitos terkait penurunan berat badan, padahal mitos-mitos tersebut seringkali tidak tepat.
Nah, melansir dari Times of India, berikut ini Popmama.com sudah merangkum informasi tentang mitos-mitos penurunan berat badan yang ternyata tidak tepat dan tidak perlu kamu percayai lagi.
1. Mengonsumsi karbohidrat membuat berat badan naik
Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh kamu untuk setiap gerakan kecil yang dilakukan. Ketika kamu mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, maka tidak akan menyebabkan berat badan bertambah naik.
Karbohidrat justru penting dikonsumsi jika ingin menurunkan berat badan. Pasalnya, biji-bijian, karbohidrat kompleks, dan protein adalah suatu keharusan untuk dikonsumsi termasuk bagi kamu yang sedang diet.
Editors' Pick
2. Makanan kemasan dapat membantu menurunkan berat badan
Makanan kemasan itu tidak sehat dikonsumsi bila dibandingkan dengan makanan segar yang dimasak di rumah.
Ada berbagai makanan kemasan yang diklaim rendah lemak, bebas lemak dan gluten tetapi mengandung gula yang tinggi sehingga tidak baik untuk menurunkan berat badan.
Label sehat ini sering digunakan “menipu” karena tidak sesuai kenyataan. Begitu banyak makanan kemasan yang diklaim sebagai makanan sehat tetapi justru sebaliknya.
Jadi, yang terbaik adalah mengonsumsi makanan segar yang dimasak di rumah daripada makanan kemasan.
3. Minum teh pelangsing menurunkan berat badan
Teh pelangsing atau teh herbal mengandung fitokimia dan antioksidan yang tinggi sehingga membantu detoksifikasi tubuh. Namun, teh tidak membantu menurunkan berat badan secara langsung.
Teh pelangsing ini membantu dengan meningkatkan aktivitas metabolisme dan jalur pembakaran energi.
4. Makan lebih sedikit membantu menurukan berat badan
Membuat defisit kalori adalah salah satu langkah pertama untuk menurunkan berat badan. Defisit kalori berarti membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.
Makan lebih sedikit dan bergerak lebih banyak terdengar logis untuk menurunkan berat badan. Metode ini mungkin berhasil dalam jangka pendek tetapi bukan ide baik untuk dilakukan dalam jangka panjang atau dijadikan kebiasaan dan gaya hidup.
Orang yang mulai makan lebih sedikit karena faktor fisiologis dan biokimia akan mendapatkan sebagian besar berat badan mereka yang telah turun, setelah kembali ke pola makan normal.
5. Diet ketat dapat membantu menurunkan berat badan
Diet ketat tidak akan membantu kamu untuk menurunkan berat badan dalam jangka panjang. Sebaliknya, itu akan menyebabkan kenaikan berat badan jangka panjang.
Masalah terbesarnya adalah bahwa diet ketat sangat sulit untuk dipatuhi dan membuat kamu kehilangan berbagai nutrisi penting.
Hal ini akan menghabiskan energi tubuh dan justru menyebabkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.
Hasilnya, dapat membuat kamu makan lebih banyak makanan yang memiliki kalori lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan.
Itulah beberapa mitos yang berkaitan dengan penurunan berat badan yang tak perlu kamu percaya lagi. Jangan percaya begitu saja terhadap mitos-mitos penurunan berat badan karena tidak semua informasi tersebut benar.
Akan lebih baik jika kamu konsultasi ke dokter gizi untuk mengetahui pola diet sehat yang disarankan dan sesuai dengan kondisi kesehatanmu. Pola diet yang tidak tepat justru dapat membuat berat badan kamu bertambah, bahkan kesehatanmu pun terganggu.
BacaJuga:
- Bantu Menurunkan Berat Badan, Bolehkah Berolahraga saat Perut Kosong?
- Susah Diet? Ternyata Hormon Ini Memengaruhi Penurunan Berat Badan
- 5 Menu Sarapan Pagi yang Sehat untuk Program Penurunan Berat Badan