Kombinasi Dua Vaksin yang Berbeda Membuat Kekebalan Lebih Tinggi
Tetap jalankan prokes setelah divaksinasi, ya!
20 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini muncul pertanyaan di masyarakat mengenai bagaimana efeknya bila memberikan jenis vaksin Covid-19 yang berbeda untuk dosis pertama dan kedua.
Di sisi lain, baru-baru ini muncul juga penelitian yang menyatakan bahwa kombinasi dua jenis vaksin yang berbeda ternyata dapat memunculkan kekebalan yang lebih tinggi terhadap Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Adam Prabata, kandidiat Phd di Medical Sciences Kobe University, Jepang, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @adamprabata.
Ingin tahu penjelasan lengkapnya? Simak informasi yang sudah Popmama.com rangkum di bawah ini.
Editors' Pick
1. Mengombinasikan vaksin AstraZeneca dan Pfizer
Pada unggahan di Instagram pribadinya, dr. Adam Prabata menjelaskan bahwa kombinasi vaksin Covid-19 yang digunakan adalah vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama dan vaksin Pfizer untuk dosis kedua.
Dokter yang juga lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) 2009 ini mengatakan, penelitian dilakukan di Jerman kepada 380 orang dengan jarak suntikan pertama dan kedua adalah 10-12 minggu.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa kombinasi dua vaksin itu terbukti memunculkan kekebalan yang lebih tinggi terhadap varian Covid-19.
“Kemampuan antibodi pasca kombinasi vaksin lebih mampu menetralisir varian virus penyebab Covid-19 dibandingkan dua dosis AstraZeneca atau dua dosis Pfizer,” ujar Adam.
Ia melanjutkan, kombinasi vaksin terbukti memunculkan respon sel limfosit T yang lebih tinggi dibandingkan dua dosis AstraZeneca atau dua dosis Pfizer.
2. Tidak ada efek samping
Adam juga menjelaskan soal apakah kombinasi kedua vaksin Covid-19 ini aman atau tidak.
"Tidak ada efek samping yang mengancam nyawa yang dialami oleh orang-orang yang mendapatkan vaksin tersebut," tuturnya.
Ia menambahkan, penelitian serupa juga dilakukan di Spanyol kepada 676 orang. Hasilnya, kombinasi vaksinasi Covid-19 AstraZeneca (dosis ke-1) dan Pfizer (dosis ke-2) terbukti memunculkan kekebalan terhadap Covid-19 dan tidak ada efek samping serius.
Namun, hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang lain mengenai kemampuan kombinasi vaksin selain AstraZeneca dan Pfizer. Kemampuan kombinasi vaksin Covid-19 yang lain hingga saat ini belum diketahui pasti.
3. Pemberian vaksin yang berbeda untuk dosis pertama dan kedua belum dianjurkan di Indonesia
Dalam unggahannya, Adam mengatakan, pemberian vaksin dosis pertama dan dosis kedua harus dengan jenis vaksin yang sama. Hal ini, ujarnya, sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Nomor HK.02.02/4/423/2021.
“WHO juga merekomendasikan penggunaan vaksin yang sama untuk dosis pertama dan kedua. Memberikan vaksin Covid-19 dengan dosis pertama dan kedua yang berbeda belum dianjurkan di Indonesia,” ucap Adam.
Itulah informasi tentang kombinasi vaksin berbeda memunculkan kekebalan yang tinggi terhadap Covid-19 yang disampaikan oleh dr. Adam Prabata.
Namun, perlu diingat ya bahwa pemberian vaksin tidak sepenuhnya melindungi diri dari Covid-19. Jangan lengah untuk tetap menjalankan protokol kesehatan setelah divaksin supaya terhindar dari risiko penularan Covid-19.
Baca juga:
- Vaksin Covid-19 Moderna Mulai Digunakan untuk Umum, Termasuk Autoimun
- Pemerintah Mulai Lakukan Vaksin Jenis Pfizer untuk Pra Remaja
- Vaksin Gotong Royong untuk Individu Ditetapkan Gratis oleh Pemerintah